
RI-Jepang Bersinergi Membangun Ekonomi, Merambah Otomotif - Perbankan

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan diplomatik Indonesia-Jepang sudah berusia 66 tahun. Hubungan mesra kedua negara terekam jelas dengan banyaknya perusahaan Jepang yang berinvestasi di Indonesia.
Hubungan diplomatik Indonesia-Jepang dibuka pada Januari 1958 dengan ditandatanganinya Perjanjian Perdamaian antara Jepang dan Republik Indonesia.
Masuknya Jepang sebagai anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) pada 1960 membawa perubahan baru bagi hubungan bilateral Indonesia-Jepang.
Melalui OECD, Jepang kemudian menyalurkan bantuan kepada negara berkembang melalui program Bantuan Pembangunan Pemerintah (Official Development Assistance/ODA). Termasuk didalamnya adalah untuk Indonesia.
Bantuan pertama lewat ODA disalurkan senilai US$ 14,28 juta pada 1960.
Hubungan ekonomi kedua negara diperkuat dengan pembentukan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada 20 Agustus 2007.
Kerja sama IJEPA mencakup 11 bidang, di antaranya perdagangan, investasi, mineral dan energi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia terdidik di sektor manufaktur, kehutanan, jasa keuangan, dan teknologi informasi.
Jepang, Mitra Dagang Utama dan Investor Besar RI
Jepang adalah salah satu mitra dagang terbesar bagi Indonesia dan selalu masuk tiga besar. Sebelum dekade 2010-an, Jepang merupakan menjadi tujuan ekspor utama ataupun mitra dagang terbesar bagi Indonesia.
Merujuk data Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan Indonesia-Jepang melonjak drastis dalam 14 tahun terakhir, dari US$ 28,42 miliar atau sekitar Rp 444,32 triliun (US$ 1=Rp 15.635) pada 2009 menjadi US$ 42,03 miliar ( Rp 657,12 triliun) pada 2022.
Nilai ekspor Indonesia melonjak dari US$ 18,57 miliar pada 2009 menjadi US$ 24,85 miliar pada 2022. Kendati demikian, ekspor sedikit tertekan pada 2023 dengan hanya tercatat US$ 20,79 miliar.
Komoditi yang diimpor Jepang dari Indonesia di antaranya adalah batu bara, gas alam cair, udang, tekstil, perlengkapan listrik, dan pulp. Sementara itu, Indonesia mengimpor mesin-mesin dan suku-cadang, produk plastik dan kimia, baja dari Jepang.
Bagi Indonesia, Jepang juga merupakan investor tradisional dengan nilai sangat signifikan.
Besarnya pasar Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan besarnya kelas menengah menjadi alasan mengapa banyak perusahaan Jepang menanamkan modal di Indonesia.
Merujuk pada data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai investasi Jepang di Indonesia menembus US$ 3,6 miliar pada 2022. Angka tersebut melonjak dibandingkan pada 2014 sebesar US$ 2,1 miliar.
Namun, realisasi di BKPM belum mencatat penanaman modal di bidang migas dan sektor keuangan.
Sebagai catatan, realisasi yang dicatat BKPM di luar investasi sektor hulu migas, perbankan, lembaga keuangan non-bank, asuransi, sewa guna usaha, industri rumah tangga, Usaha Mikro dan Usaha Kecil.
Catatan Japan External Trade Organization (JETRO) menunjukkan nilai investasi perusahaan Jepang di Indonesia baik melalui investasi baru, merger, ataupun akuisisi melonjak sejak era reformasi. Nilainya meningkat dari US$ 4,77 miliar (Rp 74,59 triliun) pada akhir 2020 menjadi US$ 35,73 miliar pada 2022 (Rp 558,64 triliun).
Ada sekitar 2.000 perusahaan Jepang yang menanamkan modal di Indonesia dan menciptakan jutaan lapangan tenaga kerja.
Sektor yang digarap perusahaan Jepang sangat beragam mulai dari otomotif, elektronik, manufaktur, infrastruktur, energi, hingga keuangan.
Salah satu pencapaian terbesar dari investasi Jepang di Indonesia adalah mega proyek Mass Rapid Transit (MRT). Investasi tersebut tidak hanya menyalurkan modal tetapi juga transfer pengetahuan yang sangat signifikan.
Salah satu investasi Jepang pasca kemerdekaan RI yang paling awal adalah di sektor infrastruktur. Kehadiran investor Jepang di era 1960an adalah penyelamat Indonesia yang baru mengawali era Orde Baru dan tengah giat-giatnya membangun ekonomi.
Merujuk data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Jepang sudah ikut membantu infrastruktur di Indonesia melalui pengelolaan wilayah Sungai Brantas dari 1961 hingga 2002 yang berperan penting dalam mengurangi banjir di Kota Surabaya dan sekitarnya.
Di sektor otomotif, Jepang juga menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor kendaraan di kawasan Asia dan Timur Tengah. Raksasa Jepang, seperti Honda, Toyota, hingga Mitsubishi sudah lama ikut membangun industri otomotif Indonesia.
Di sektor elektronika, puluhan perusahaan raksasa Jepang juga hadir di Indonesia mulai dari Sony, Toshiba, hingga Hitachi, hingga Panasonic.
Sinergi Investasi Jepang dan J Trust Bank
Perusahaan Jepang juga mulai gemar merambah ke sektor keuangan, mulai dari perbankan hingga asuransi dalam beberapa tahun terakhir.
Akuisisi J Trust Bank oleh J Trust Co., Ltd menjadi salah satu bukti minat besar perusahaan Jepang ke sektor keuangan Tanah Air.
J Trust Co., Ltd. merupakan salah satu grup finansial dan terkemuka di Jepang dan sudah melebarkan sayap ke Korea Selatan, Mongolia, dan Asia Tenggara.
Pada Maret 2015, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui penambahan modal dan perubahan nama menjadi J Trust Bank.
Pada 29 Mei 2015 perubahan nama Perseroan menjadi PT Bank JTrust Indonesia Tbk resmi diberlakukan.
Sinergi Jepang dan J Trust Bank kemudian diperdalam dengan menghadirkan Divisi Japan/Korean Desk. Divisi tersebut difokuskan untuk melayani pembiayaan perusahaan-perusahaan Jepang dan Korea melalui skema supply chain financing berupa kredit modal kerja.
![]() T Bank JTrust Indonesia, Tbk melakukan kesepatakan kerja sama dengan PT Kobexindo Tractors Tbk pada Jumat, 16 September 2022 |
Dengan banyaknya perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia maka Japan/Korean Desk kemudian menjadi andalan J Trust Bank untuk meningkatkan pembiayaan.
Pada tahun 2022, segmen ini tumbuh 123,45% dibanding tahun 2021. Angkanya diharapkan akan terus meningkat seiring dengan kerja sama J Trust Bank dan beragam perusahaan Jepang di Indonesia
Perusahaan Jepang yang sudah bekerja sama dengan J Trust Bank diantaranya PT Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia (Kobelco Indonesia) dan PT Hexindo Adi Perkasa Tbk untuk memasarkan produk investasi pembiayaan alat berat.
Dengan hubungan ekonomi Indonesia-Jepang yang semakin erat dan saling menguntungkan maka ada banyak peluang J Trust Bank untuk terus berkembang ke depan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
