Surga Sepatu Cibaduyut Pernah Sepi Bak Kuburan, 4 Pasar Lain Senasib

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
14 May 2024 14:25
Toko Cibaduyut. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Foto: Toko Cibaduyut. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar tradisional selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, belakangan ini, banyak pasar tradisional mengalami penurunan pengunjung dan penjual.

Beberapa pasar yang terkenal seperti Pasar Cibaduyut di Bandung, Pasar Taman Puring di Jakarta Selatan, Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat, Pasar Cipadu di Tangerang, dan Pasar Legi di Solo, pernah menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya.

Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari masalah regenerasi, bahan baku, hingga persaingan dengan e-commerce. Berikut daftar pasar tradisional di Indonesia yang pernah mengalami penurunan aktivitas.

Pasar Cibaduyut

Pasar Cibaduyut, yang terkenal sebagai sentra industri sepatu di Kota Bandung, pernah menghadapi masa suram, tepatnya sekitar awal 2023. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat melaporkan bahwa jumlah perajin sepatu di kawasan ini telah menurun drastis, hanya tersisa 50 orang pada 26 Januari 2023. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya regenerasi perajin dan masalah bahan baku yang sebagian besar diimpor dari China.

Menurut Kepala Disperindag Jawa Barat, Iendra Sofyan, meskipun masih ada perajin sepatu lainnya, mereka tidak berkembang karena terkendala masalah bahan baku. Selain itu, banyak usaha yang dulunya dijalankan oleh orang tua tidak dilanjutkan oleh generasi muda. Iendra menyebutkan bahwa para orang tua lebih mendorong anak-anak mereka untuk mengejar pendidikan formal, mengabaikan usaha keluarga.

Bahan baku yang diimpor dari China menjadi masalah besar bagi perajin sepatu Cibaduyut. Meskipun beberapa pengusaha masih bisa mengekspor produk mereka ke luar negeri, ketergantungan pada bahan impor membuat banyak dari mereka harus menutup usaha. Disperindag Jawa Barat sedang menyiapkan dokumen perencanaan untuk pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di Jawa Barat, termasuk mengatasi masalah bahan baku dan pemasaran.

Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah IKM yang bisa bertahan dan berkembang dalam jangka waktu 20 tahun ke depan, dengan fokus pada pemetaan komoditas, bahan baku, kemampuan produksi, dan strategi pemasaran.

Pasar Taman Puring: Dampak E-Commerce dan Pandemi

Pasar Taman Puring di Jakarta Selatan, yang dulunya dikenal sebagai tempat untuk membeli sepatu murah, sempat juga sepi pengunjung dan penjual, tepatnya terjadi sekitar September 2023. Berdasarkan pantauan detikcom pada Kamis (21/9/2023), banyak toko yang tutup dan interaksi antara penjual dan pembeli sangat minim saat itu. Bahkan, beberapa penjual menyebutkan bahwa separuh dari toko di pasar ini sudah tutup, sementara sisanya buka hanya pada siang hari. Sebab utama dari penurunan ini adalah maraknya e-commerce yang membuat banyak pembeli beralih ke belanja online.

Pedagang di Pasar Taman Puring, seperti Hendra dan Amar, menyatakan bahwa pandemi Covid-19 memperparah kondisi pasar yang sudah mulai sepi sejak 2018. Mereka juga telah mencoba berjualan online, namun usaha ini tidak membuahkan hasil yang signifikan karena persaingan yang ketat di platform e-commerce. Amar lebih suka berjualan secara offline karena bisa berinteraksi langsung dengan pelanggan, meskipun ia mengakui bahwa jualan online memang memberikan tantangan tersendiri .

Pasar Tanah Abang: Persaingan E-Commerce dan Masalah Pengelolaan

Pasar Tanah Abang, yang dikenal sebagai pusat perbelanjaan terbesar se-Asia, juga pernah mengalami penurunan pengunjung. Penelusuran CNBC Indonesia pada Jumat (13/10/2023) menunjukkan bahwa pengunjung hanya ramai di pintu masuk blok A, sementara area dalam pasar, terutama di lantai atas, semakin sepi. Meski pemerintah telah menutup TikTok Shop yang sempat mengganggu pasar, peningkatan pengunjung belum mampu mengerek pendapatan pedagang secara signifikan .

Sebagian besar pedagang di Tanah Abang telah mulai berjualan melalui e-commerce, namun mereka menghadapi masalah persaingan harga yang tidak masuk akal. Harga di e-commerce seringkali jauh lebih murah daripada harga di pasar, sehingga membuat pedagang kesulitan bersaing. Selain itu, banyak pengunjung mengeluhkan adanya pungli di area parkir, yang menambah ketidaknyamanan saat berbelanja di Tanah Abang.

Pasar Cipadu: Sepinya Pengunjung dan Omzet

Pasar Cipadu di Tangerang, yang dikenal sebagai pusat tekstil, juga terpantau tim Detikcom sepi pengunjung pada Selasa (3/10/2023). Ferdian, seorang pemilik toko kain, mengaku bahwa pasar mulai sepi setelah Hari Raya Lebaran 2023. Sepinya pengunjung membuat omzet penjualan turun drastis, hingga lebih dari 80%. Pedagang lain, Ifrizal, juga merasakan penurunan pengunjung sejak pandemi, dengan omzet turun sekitar 60%. Meskipun masih ada beberapa pedagang online yang membeli bahan di tokonya, kondisi ini tetap tidak bisa menutupi penurunan penjualan.

Beberapa pedagang di Pasar Cipadu telah mencoba berjualan online, namun persaingan harga yang ketat membuat usaha ini tidak berjalan dengan baik. Ferdian mengaku sudah mencoba berbagai platform e-commerce, namun tidak berhasil karena harga produk yang dijual secara online seringkali jauh lebih murah daripada harga di pasar. Sementara itu, Ifrizal belum berjualan online karena merasa bahan kain yang dijualnya tidak cocok untuk pasar online, dan lebih memilih untuk tetap fokus pada penjualan offline .

Pasar Legi Solo: Dampak Revitalisasi dan Perubahan Perilaku Pembeli

Pasar Legi Solo pernah mengalami penurunan pembeli setelah direvitalisasi, tepatnya terjadi pada Selasa (28/11/2023), menurut pantauan DetikJateng. Pasar tiga lantai ini sebelumnya sempat terbakar dan direvitalisasi pada awal 2022. Meskipun telah diperbarui, pasar ini masih sepi pengunjung, terutama di lantai dua dan tiga. Salah satu pedagang, Sri Rahayu, yang berjualan bawang merah, menyatakan bahwa omset penjualan menurun dibandingkan sebelum kebakaran. Pembeli lebih suka berbelanja di lantai dasar yang lebih ramai dan mudah diakses.

Upaya dan Solusi

Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi pasar tradisional ini, beberapa solusi telah diusulkan dan mulai diterapkan:

  1. Pengembangan IKM dan Regenerasi: Seperti yang dilakukan oleh Disperindag Jawa Barat untuk Cibaduyut, penting untuk melakukan pengembangan dan regenerasi IKM. Dukungan dari pemerintah dalam hal pelatihan, akses bahan baku lokal, dan strategi pemasaran dapat membantu memperkuat keberlanjutan industri lokal.

  2. Adaptasi Teknologi dan E-Commerce: Pedagang di pasar tradisional perlu beradaptasi dengan teknologi dan tren belanja online. Meskipun beberapa pedagang menghadapi kesulitan dalam bersaing di e-commerce, upaya kolaboratif dengan platform online dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan digital dapat memberikan solusi jangka panjang.

  3. Peningkatan Pengelolaan dan Kenyamanan: Pengelolaan pasar yang lebih baik, seperti yang dibutuhkan di Tanah Abang, termasuk penertiban pungli dan penyediaan fasilitas yang lebih nyaman, dapat menarik kembali pengunjung. Penertiban parkir dan keamanan juga penting untuk meningkatkan pengalaman berbelanja di pasar tradisional.

  4. Promosi dan Branding: Pasar tradisional perlu melakukan promosi dan branding untuk menarik pengunjung. Misalnya, mempromosikan produk-produk unik dan berkualitas yang hanya bisa ditemukan di pasar tersebut. Event-event khusus dan kampanye pemasaran juga dapat membantu meningkatkan minat pengunjung.

  5. Diversifikasi Produk: Pedagang perlu mempertimbangkan diversifikasi produk untuk menarik berbagai segmen pasar. Misalnya, menjual produk yang lebih bervariasi dan menyesuaikan dengan tren pasar dapat membantu menarik lebih banyak pembeli.

Pasar tradisional merupakan bagian penting dari budaya dan ekonomi Indonesia. Namun, berbagai tantangan seperti masalah regenerasi, persaingan dengan e-commerce, dan pengelolaan yang kurang optimal telah mengakibatkan penurunan aktivitas di banyak pasar tradisional. Dengan upaya yang tepat dari pemerintah, pelaku industri, dan pedagang, diharapkan pasar-pasar tradisional ini dapat kembali hidup dan berkembang, memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mza/wur)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation