
Ini Penguasa Pasar Semen RI Tiap Pulaunya, Siapa Juaranya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Segmentasi pasar semen semakin meningkat di tengah terus masifnya pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pasar semen domestik tumbuh 3,6% menjadi 64,02 juta ton dengan pasar semen kantong tumbuh 0,1% atau sekitar 45,44 juta ton dan pasar semen curah tumbuh 13,3% 18,580 juta ton.
Sedangkan porsi pasar semen curah terus meningkat pada 2023 menjadi 29%, dari sebelumnya pada 2022 sebesar 27% dan 2020 sebesar 23%. Pembangunan IKN dapat mendorong pertumbuhan pasar semen curah sebesar 91,9% di Kalimantan.
Selain Kalimantan, porsi semen curah juga meningkat cukup tinggi di Pulau Sumatra. Di Sumatra, porsi pasar semen mencapai 21,8% pada 2023, meningkat dari posisi 2022 yang mencapai 21,4%. Sedangkan porsi semen curah di Sumatera mencapai 19,2% di 2023, tumbuh dari posisi 2022 yang mencapai 16,7%.
Jika dirinci lebih dalam, penguasa pasar semen di Kalimantan paling besar yakni semen produksi PT Conch South Kalimantan Cement dan Singa Merah produksi PT Semen Imasco Asiatic yang mencapai 3 juta ton.
Sedangkan untuk PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) mencapai 2,6 juta ton dan Semen Merah Putih produksi PT Cemindo Cemerlang yang mencapai 1 juta ton.
Sementara di Sumatra, penguasa pasar semen paling besar yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), yang mencapai 14,5 juta ton. Kemudian ada semen Merah Putih produksi PT Cemindo Cemerlang yang mencapai 1,9 juta ton.
Adapun di Pulau Jawa, SMGR menjadi pangsa pasar paling besar, di mana produksi semennya mencapai 32,2 juta ton. Di posisi kedua ada INTP yang mencapai 27,3 juta ton.
Sebelumnya, CNBC Indonesia Research melihat ada dua emiten yang diuntungkan dengan adanya proyek IKN, yakni INTP dan SMGR. Keduanya pun menjadi penguasa produsen semen di Indonesia.
Melansir data public expose, INTP pada sepanjang 2023 mencatatkan peningkatan porsi semen curah menjadi 29% dari tahun sebelumnya 27%. Pembangunan IKN disinyalir menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar semen curah hingga 91,9%, terutama dari wilayah Kalimantan Timur dan Utara.
INTP mencatat kinerja penjualan semen yang positif hingga 17,46% YoY menjadi 8,8% YoY menjadi 17,46 juta ton, dengan market share dari pasar semen nasional sebanyak 27,3%.
Sebagai catatan, pada akhir tahun lalu INTP melakukan akuisisi PT Semen Grobogan. Hal ini tentunya dapat meningkatkan volume penjualan INTP ke depan, serta meredakan persaingan harga yang terjadi di industri semen.
Berikutnya, ada SMGR yang juga diuntungkan berkat IKN, sebab kontribusinya cukup besar dalam menyalurkan semen.
Tahun ini IKN diperkirakan membutuhkan semen hingga 2 juta tahun dan SMGR potensi memasok sekitar 70% atau sebanyak 1,4 juta ton. SMGR bisa menyumbang lebih banyak mengingat posisinya juga sebanyak BUMN di industri semen.
Pada 2023, SMGR juga mencatat kinerja positif ditopang ekspansi di Sumatera dan Kalimantan. Penjualan semen domestik pada kuartal akhir tahun lalu melejit hingga 15,6% YoY menjadi 9,67 juta ton, ini mengakumulasi untuk 12 bulan pada 2023 tumbuh 4,7% YoY menjadi 33,11 juta ton.
Ekspor semen dari fasilitas SMGR Indonesia juga meroket nyaris 70% YoY menjadi 6,12 juta ton. Sementara untuk fasilitas di Vietnam mencatatkan penjualan semen sebanyak 1,38 juta ton.
Sehingga secara total, penjualan semen SMGR tumbuh 10% YoY menjadi 40,62 juta ton pada 2023. SMGR merupakan pemimpin pasar semen di Indonesia, dengan market share mencapai 51,7%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)