Nggak Laku! Semen RI Keburu Jadi Batu

mae, CNBC Indonesia
15 May 2024 16:15
POTRET INDUSTRI SEMEN INDONESIA
Foto: Infografis/POTRET INDUSTRI SEMEN INDONESIA/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia -Industri semen menghadapi tantangan berat pada tahun ini. Kelebihan pasokan sementara di sisi lain permintaan menurun menjadi salah satu tantangan tersebut.

Tantangan lainnya juga datang dari melambatnya sektor konstruksi dan real estate. Suku bunga yang masih tinggi diperkirakan masih akan menghambat sektor real estate dan konstruksi yang menjadi tulang punggung industri semen.

Dalam lima tahun terakhir, sektor konstruksi hanya tumbuh 2,45% sementara real estate di angka 2,8%. Pertumbuhan yang melambat artinya ada penurunan permintaan.

Pasar semen di Indonesia secara umum terus mengalami pertumbuhan tetapi terus melambat. Sebaliknya, kapasitas produksi semen terus melaju.

Kapasitas produksi semen menyentuh 118,1 juta ton sementara permintaan domestik menyentuh angka 64 juta ton dan utilisasi sebesar 54,2%.

Secara nasional, pasar semen mencatat kinerja positif pada sepanjang 2023 yakni tumbuh 3,5% menjadi 65,6 juta ton. Khusus untuk Desember, volume penjualan hingga akhir Desember tahun mencapai 6,23 juta ton, tercatat tumbuh 14,2% secara tahunan (YoY) dan 1,1% secara bulan (MoM).

Pertumbuhan paling tinggi terjadi di Kalimantan sebesar 49,9% YoY menjadi 600.000 ton dan Sumatera sebesar 10% YoY menjadi 1,34 juta ton. Sementara sisanya disumbang pulau Jawa dengan porsi 49,9%, akan tetapi pertumbuhannya terkoreksi 1,3% YoY.
Namun, 

Data Bank Mandiri menunjukkan peningkatan penjualan semen domestik pada 2023 disebabkan oleh penjualan semen curah pada 2023 yang tumbuh sebesar 13,6% (year on year/yoy). Semen curah umumnya digunakan untuk konstruksi infrastruktur. Sementara itu, penjualan semen kantong yang umumnya digunakan untuk konstruksi properti perumahan terkontraksi sebesar -1,5% pada 2023.

Namun, pertumbuhan semen lebih didominasi faktor musiman yakni pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan. Penjualan semen di Kalimantan Timur  tumbuh 55,0% pada 2023 karena pembangunan IKN.


Ada selisih antara kapasitas produksi dan permintaan atau over capacity yang terus melebar tiap tahun. Bila pada 2014 overcapacity masih 11,8 juta ton maka selisihnya melebar menjadi 54,5 juta ton pada 2023.

Rata-rata pertumbuhan kapasitas produksi semen di Indonesia mencapai 5,9% per tahun dalam kurun waktu 2015-2023 atau sembilan tahun terakhir mencapai 5,9%. Sementara itu, rata-rata permintaan semen hanya mencapai 0,75%.

Kapasitas produksi semen melonjak 63,3% dari 72,3 juta ton pada 2014 menjadi 118,1 juta ton pada 2023. Permintaan semen hanya naik 5,8% dari 60,5 juta pada 2014 menjadi 65,3 juta ton pada 2023.

Tingginya kapasitas produksi sementara di sisi lain permintaan rendah ini sudah lama menjadi perhatian besar pemangku kepentingan. Anggota DRP RI dari Komisi VI Andre Rosiade pada 2021 bahkan sudah mengingatkan jika Indonesia tidak membutuhkan pabrik semen hingga 2030. Ia mengatakan bahwa kondisi saat iniover supplydengan proyeksi pertumbuhan semen 4% per tahun sehingga kita tidak perlu bangun pabrik baru.

Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) juga menunjukkan kapasitas produksi di Kalimantan juga sudah sangat kelebihan pasokan, dengan total 10,3 juta ton. Sementara proyeksi konsumsi mencapai 3,9 juta ton per tahun. Sehingga masih ada kelebihan mencapai 6,4 juta ton.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation