
Saham Emiten Semen Bangkit dari Kubur, Beneran Karena IKN?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten produsen semen utama kompak menguat pada perdagangan Senin (6/11/2023) seiring kinerja keuangan per kuartal III-2023 dan sentimen progres Ibu Kota Nusantara (IKN) teranyar.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) melompat 4,53% ke Rp9.800/saham. Saham INTP diperdagangkan dengan volume 3 juta saham dan nilai transaksi Rp36 miliar.
Ini membuat saham INTP menguat 3 hari beruntun. Alhasil, dalam sepekan saham INTP melonjak 6,23%.
Kemudian, saham emiten BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) melejit 4,44% ke Rp6.475/saham. Nilai transaksi saham SMGR tercatat Rp52 miliar dan volume perdagangan 8 juta saham. Dalam sepekan, SMGR terapresiasi 6,15%.
Saham PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) dan saham anak usaha SMGR PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) juga menguat 1,63% dan 3,23%. Berbeda, saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), yang juga grup SMGR alias SIG, turun 3,94%.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, INTP mencatatkan pendapatan bersih dan laba bersih per kuartal III tertinggi selama lima tahun terakhir atau sejak 2019.
Pendapatan bersih INTP mencapai Rp12,93 triliun selama periode 9 bulan di 2023 atau tumbuh 10,86% secara tahunan (year on year/YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp11,35 triliun. Ini seiring peningkatan volume penjualan sebesar 8,3% YoY dan harga konsolidasi 2,4%.
Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan raihan selama kuartal III 2019 lalu.
Secara segmen, penjualan dari penjualan semen mendominasi, yakni mencapai Rp12,21 triliun, disusul beton siap pakai sebesar Rp1,15 triliun, dan tambang agregat Rp178,73 miliar selama Januari-September 2023. Catatan saja, angka tersebut belum memasukkan eliminasi sebesar Rp613,85 miliar.
Mengutip materi earnings call Q3 2023 perusahaan, pasar semen domestik secara year to date (YTD) melemah -0,6% karena kombinasi tekanan di pasar semen kantong -3,7% dan pertumbuhan di pasar semen curah +8,3%.
Indocement mencatat volume penjualan domestik (semen & klinker) sebesar 13,294 ribu ton atau +7,1%, pertumbuhan tersebut sebagian besar dikontribusikan dari operasi Maros.
Angka ekspor mencapai 445 ribu ton atau +61,7% dengan pengiriman klinker ke Bangladesh dan Brunei Darussalam (dari pabrik Tarjun) dan ke Australia dan Filipina (dari pabrik Maros).
Pangsa pasar domestik INTP secara keseluruhan adalah 27,6% dengan Jawa 34,1% dan luar Jawa 20,8%
Lebih lanjut, beban pokok penjualan INTP tercatat naik 7,55% YoY menjadi Rp8,94 triliunseiring dengan kenaikan volume penjualan, yang sebagian besar dikontribusi oleh kenaikan dalam biaya bahan mentah & biaya overhead pabrik dengan beberapa diimbangi oleh biaya energi yang lebih rendah (batubara DMO).
Hal tersebut pada gilirannya membuat perusahaan mencetak laba bruto Rp4,09 triliun atau melompat 18,77% secara tahunan hingga akhir kuartal III tahun ini.
Demikian pula, usai dikurangi beban usaha dan sejumlah beban lainnya, termasuk beban pajak penghasilan, laba bersih INTP tumbuh 33,84% YoY dari Rp946,85 miliar per kuartal III 2022 menjadi Rp1,27 triliun pada periode yang sama 2023.
Seperti perolehan pendapatan bersih, laba bersih INTP selama 9 bulan 2023 juga lebih tinggi sejak 2019 lalu yang sebesar Rp1,18 triliun.
Sementara, Semen Indonesia membukukan laba bersih Rp1,71 triliun, naik 1,85% YoY hingga kuartal III/2023. Seiring dengan itu, pendapatan SMGR mencapai Rp27,7 triliun, naik 4% YoY.
Prospek Industri Semen
Permintaan semen di tingkat nasional berpotensi terus tumbuh pada 2023. Meskipun biaya batu bara, salah satu komponen biaya manufaktur semen yang paling signifikan, diperkirakan masih dapat dikelola dengan mengacu pada peraturan Domestic Market Obligation (DMO) yang menetapkan harga di bawah harga pasar, peningkatan biaya bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi pada kuartal ketiga 2022 akan berdampak penuh pada 2023.
Hal ini akan mempengaruhi biaya distribusi dan pengangkutan. Secara umum, potensi industri semen di Indonesia masih menjanjikan, meskipun saat ini mengalami kelebihan pasokan.
Konsumsi semen per orang di Indonesia masih di bawah rata-rata negara-negara Asia Tenggara yang mencapai lebih dari 300 kg. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan industri semen di masa depan.
Permintaan semen juga diproyeksikan akan terus meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang diperkirakan tumbuh sebesar 1% setiap tahun, yang akan meningkatkan kebutuhan akan rumah tinggal.
Saat ini, permintaan semen di Indonesia masih didominasi oleh semen kantong, yang menyumbang sekitar 73% dari total permintaan semen, sedangkan semen curah menyumbang 27%. Permintaan semen kantong terutama berasal dari sektor properti ritel dan renovasi.
Prospek sektor tersebut, terutama dalam pembangunan rumah tapak, diperkirakan tetap solid. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan populasi Indonesia dan tingginya backlog perumahan pada 2022.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berkomitmen untuk mengatasi backlog perumahan dengan meningkatkan pembangunan unit rumah subsidi yang jumlahnya terus meningkat.
Permintaan semen curah terutama berasal dari proyek pembangunan infrastruktur pemerintah, proyek swasta skala besar, dan pabrik bahan bangunan berbahan dasar semen.
Komitmen dalam meningkatkan kualitas iklim investasi di Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tertinggal mendorong pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur.
Hal tersebut tercermin dalam komitmen pemerintah untuk menyelesaikan Proyek Strategis Nasional dan alokasi anggaran yang tinggi dari APBN untuk pembangunan infrastruktur.
Selain itu, potensi pertumbuhan permintaan semen juga diharapkan berasal dari proyek multi-tahun dalam pembangunan ibu kota baru alias IKN Indonesia di Kalimantan Timur.
Total anggaran pembangunan IKN diperkirakan mencapai Rp466 triliun untuk mengembangkan kawasan secara komprehensif, yang akan menjadi tempat tinggal bagi sekitar 10 juta orang dan berpotensi meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Kabar terbaru, Presiden Joko Widodo optimistis tahun depan sudah bisa menggelar upacara kemerdekaan di IKN. Hal ini diungkapkan Jokowi menjawab pernyataan sejumlah pengusaha yang diundang ke kawasan IKN, Kamis (2/11/2023).
Jokowi meyakinkan pengusaha bahwa proyek IKN bakal terus berjalan, sehingga ia meminta investor agar tak perlu takut berinvestasi karena sudah ada Undang-Undang IKN yang didukung 93% dari fraksi partai di DPR.
"Tahun depan itu kita mau upacara di IKN. Lapangannya rumputnya sudah ditanam mesti rampung. Kalau yang lain-lain bisa sampai 15 tahun, supaya tahu supaya tidak terjadi missed," kata Jokowi.
Pada kesempatan itu Jokowi juga mengatakan pembangunan IKN membutuhkan biaya mencapai US$ 33 miliar, sehingga tidak mungkin dikerjakan oleh pemerintah sendiri. Sehingga pemerintah merancang pembiayaan IKN 20% dari APBN dan 80% dari swasta.
Saat ini pemerintah masih memprioritaskan investor dalam negeri. Meski sudah banyak peminat dari investor asing dimana sudah ada 320 letter of intent.
Namun, terdapat sejumlah risiko untuk industri semen ke depan, seperti potensi permintaan yang lemah bertahun-tahun, ketidakpastian regulasi pemerintah, biaya logistik yang meningkat lebih tinggi dari ekspektasi, perang harga, dan kompetisi yang semakin ketat.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(trp/trp)