PT Chandra Asia Pacific Tbk (TPIA) terkoreksi 11,91 indeks poin. Meski terkoreksi, saham milik Prajogo Pangestu ini menunjukkan kinerja positif dalam 30 hari perdagangan terkahir dengan penguatan 28,65%.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pergerakan rupiah terhadap dolar AS beberapa waktu terakhir dipengaruhi oleh sentimen dari luar negeri.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup kompak menguat pada perdagangan Rabu waktu AS atau Kamis dini hari. Indeks S&P 500 mencatat rekor tertinggi di tengah kinerja kuartal pertamanya yang terbaik sejak tahun 2019.
Dow Jones Industrial Average juga mengalami kenaikan yang signifikan, naik sebesar 1,22% atau 477,75 poin untuk ditutup pada 39.760,08. Momentum positif ini menandai berakhirnya tren penurunan selama tiga hari bagi kedua indeks tersebut. Selain itu, Nasdaq Composite juga naik sebesar 0,51%, menutup hari pada 16.399,52.
Saham di berbagai sektor mengalami reli kuat, dengan semua 11 sektor S&P 500 mencatat kenaikan. Terutama, utilitas memimpin indeks dengan lonjakan yang luar biasa hampir 2,8%, diikuti dengan kenaikan 2,4% dalam sektor properti, dan peningkatan 1,6% dalam sektor industri.
Art Hogan, Kepala Strategi Pasar dengan B. Riley Wealth, mengomentari dinamika pasar
"Lihatlah S&P 500 Pemimpinan berasal dari yang kalah. Jadi benar-benar terasa seperti rebalance akhir kuartal dan tentu saja lebih antusias untuk ekuitas, dalam apa pun yang seharusnya menjadi minggu yang sepi, jika bukan karena akhir kuartal.", tutur Hogan, kepada CNBC Indonesia.
Pada kuartal I-2024, rata-rata utama berada di jalur untuk memberikan kinerja yang kuat. S&P 500 siap untuk mengalami lonjakan mencolok sebesar 10%, menandai kinerja kuartal pertamanya yang terbaik sejak 2019.
Indeks Dow Jones naik sekitar 5,5%, mengikuti kinerja terbaiknya pada kuartal pertama sejak tahun 2021. Demikian pula, Nasdaq telah melonjak sekitar 9,3% selama kuartal tersebut.
Maret telah menjadi bulan yang sangat berpengaruh, dengan ketiga rata-rata utama dalam jalur untuk mencatatkan kenaikan bulanan yang kelima berturut-turut. Pada penutupan hari Rabu, S&P 500 telah naik sekitar 3%, sementara Nasdaq dan Dow keduanya telah mencatat kenaikan sekitar 1,9% sejak awal bulan ini.
Menanggapi perkembangan ini, para strategis Manajemen Kekayaan UBS mencatat, "Ekspektasi kini menuju pada soft landing bagi ekonomi AS dan pasar telah mengurangi ekspektasi mereka terhadap pemotongan suku bunga,"
Ke depannya, investor dengan penuh antusias menantikan rilis data kunci tentang klaim pengangguran, produk domestik bruto, dan sentimen konsumen. Meskipun pasar akan tutup pada Jumat Agung, perhatian akan difokuskan pada indikator ekonomi terkait pendapatan pribadi, pengeluaran konsumen, dan pengeluaran konsumsi pribadi yang diharapkan pagi itu.
Pelaku pasar perlu mencermati sejumlah isu dan sentimen penting pada perdagangan hari ini yang menjadi perdagangan terakhir pada pekan ini. Pasar keuangan Indonesia hanya akan buka selama empat hari pada pekan ini karena tutup pada Jumat untuk memperingati Jumat Agung.
Pendeknya perdagangan pada pekan ini diperkirakan akan berdampak kepada jumlah transaksi.
Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah hingga Surat Berharga Negara (SBN) akan dihiasi data-data penting yang diprediksi dapat menambah volatile pasar keuangan Indonesia.
Sentimen utama hari ini datang dari dalam negeri terutama gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pemilu 2024. Ketidakpastian kondisi politik Indonesia dapat berdampak pada kekhawatiran investor terhadap pasar keuangan.
Data-data penting juga akan dirilis besok saat pasar keuangan libur merayakan Jumat Agung. Sentimen lain datang dari rilis data penting AS dan mata uang Asia yang kompak terdepresiasi.
Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dan datangnya tanggal gajian bagi pegawai swasta menjelang long weekend juga diharapkan bisa mengerek konsumsi masyarakat.
Sidang Sengketa Pilpres di MK
Mahkamah Konstitusi (MK) melanjutkan sidang sengketa Pilpres 2024 hari ini, Kamis (28/3) pukul 13.00 WIB dengan agenda mendengarkan jawaban dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
MK memberikan kesempatan kepada KPU sebagai pihak yang dijadikan termohon. KPU diberi kesempatan untuk merespons gugatan dari Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Selain memberikan kesempatan kepada KPU, MK juga memberikan kesempatan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). MK juga memberikan waktu bagi tim hukum Prabowo-Gibran untuk memberikan keterangan sebagai pihak yang terlibat.
Suhartoyo menjelaskan bahwa sidang gugatan yang diajukan Anies dan Ganjar akan digabungkan pada hari ini. Agenda sidang kedua gugatan tersebut adalah mendengarkan jawaban dari semua pihak terkait.
MK kemudian meminta konfirmasi ulang kepada tim Ganjar- Mahfud mengenai kehadiran 19 saksi yang akan dihadirkan. Saksi-saksi tersebut dapat terdiri dari saksi-saksi dan ahli.
Baik Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud meminta MK untuk membatalkan hasil Pilpres 2024 dan juga menginginkan MK untuk mendiskualifikasi Prabowo-Gibran dari Pilpres 2024.
Berlanjutnya gugatan hingga diterimanya pemeriksaan dapat menjadi sentimen negatif untuk pasar keuangan, sebab hal ini dapat menjadi kekhawatiran investor akan ketidakpastian kondisi politik Indonesia. Meski demikian, data historis menunjukkan gugatan MK sejak 2004-2019 belum pernah dikabulkan.
Rilis Data Penting Amerika Serikat PCE & Klaim Pengangguran
Para investor saat ini tengah memperhatikan rilis data raksasa ekonomi global, Amerika Serikat (AS) pada hari ini dan besok. AS akan merilis data klaim pengangguran periode 23 Maret 2024 malam nanti pukul 19.00 WIB.
Melansir Trading Economics, konsensus memperkirakan tingkat klaim pengangguran akan mencapai 215 ribu, lebih tinggi dibanding pekan sebelumnya yang hanya mencapai 210 ribu.
Semakin tinggi tingkat pengangguran AS, hal ini dapat menjadi indikator positif untuk pelaku pasar. Pasalnya, harapan untuk pemangkasan suku bunga akan menjadi lebih besar yang diharapkan dapat memacu perekonomian kembali.
Pelaku pasar juga menantikan rilis indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE) AS untuk bulan Februari, yang dijadwalkan akan dirilis pada Jumat pukul 19.30 WIB. Indeks ini diperkirakan akan mengalami kenaikan menjadi 0,4% dibanding periode Januari sebesar 0,3%.
Tingginya level PCE dapat menjadi indikator bahwa inflasi yang juga akan menunjukkan kenaikan. Tingkat inflasi yang tinggi dapat mendorong Bank Sentral AS, Federal Reserve/The Fed mengendalikan laju kenaikan harga, begitu pula sebaliknya.
Meski demikian, pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed akan mengurangi suku bunga sebesar tiga perempat persen pada akhir 2024, meskipun perkiraan inflasi yang masih tinggi belakangan ini.
Para pedagang saat ini melihat peluang sebesar 70% akan pemotongan suku bunga pada bulan Juni oleh The Fed.
Ambruknya Mata Uang Asia
Pelemahan mata uang Asia menjadi kekhawatiran pelaku pasar, seiring kejatuhan mata uang Yen Jepang yang mencapai level terendah dalam 34 tahun terakhir. Hal ini terjadi di tengah kuatnya mata uang dolar Amerika Serikat (AS) belakangan ini.
Posisi ini merupakan yang terendah sejak 1990 atau sekitar 34 tahun terakhir.
Mengutip dari CNBC International, para pejabat Jepang telah mengeluarkan pernyataan tegas mengenai mata uang tersebut, dan Menteri Keuangan Shunichi Suzuki dilaporkan mengatakan bahwa negara tersebut "tidak akan mengesampingkan langkah apa pun untuk menanggapi pergerakan mata uang yang tidak teratur."
Sebagai catatan, pengeluaran bisnis pada peralatan menunjukkan tanda-tanda pemulihan tentatif karena prospek pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tetap optimis.
Selain itu, pelemahan yen terjadi di tengah pasar Asia-Pasifik bervariasi pada hari Rabu karena investor menilai data ekonomi dari China dan Australia.
Data menunjukkan bahwa laba industri gabungan China untuk Januari dan Februari naik 10,2% (year on year/yoy). Kenaikan ini terjadi pasca industri turun 2,3% sepanjang 2023.
Data dari Australia menunjukkan inflasi harga konsumen di bulan Februari naik 3,4% dari tahun ke tahun.
Ini adalah pembacaan inflasi pertama setelah bank sentral negara tersebut mengatakan bahwa "belum mungkin untuk mengesampingkan kenaikan suku bunga lebih lanjut."
Pelemahan mata uang dapat menjadi indikator negatif untuk pasar keuangan, khususnya untuk perusahaan yang harus membeli bahan baku menggunakan dolar AS dan menjualnya menggunakan rupiah, seperti perusahaan importir. Perusahaan eksportir cenderung diuntungkan dengan kondisi pelemahan rupiah saat ini.
THR dan Libur Panjang
Akhir pekan ini ada libur panjang karena ada perayaan Jumat Agung. Pada saat yang bersamaan, pegawai swasta sudah mendapatkan THR dan gaji. Dua hal ini diyakini akan mendongkrak ekonomi akhir pekan ini karena konsumsi akan meningkat tajam. Terlebih, akhir pekan ini menjadi pekan terakhir sebelum masyarakat Indonesia sibuk mempersiapkan diri untuk pulang kampung.
Ada banyak saham-saham yang akan diuntungkan oleh pergerakan konsumsi akhir pekan ini, mulai dari consumer goods se[erti Unilever Indonesia (UNVR) dan Indofood Group serta saham retail seperti PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (AMRT).
Berikut sejumlah agenda penting pada hari ini:
Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024 dengan salah satu agenda pengambilan keputusan terhadap RUU tentang Daerah Khusus Jakarta (09.30 WIB)
Sidang kedua Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden dengan penggugat capres dan cawapres nomor urut 01 dan 03 di Gedung Mahkamah Konstitusi (13.00 WIB)
Rilis data klaim pengangguran Amerika Serikat per 23 Maret (15.00 WIB)
Rilis data inflasi Amerika Serikat (20.00 WIB)
Rilis data Core Personal Consumption Expenditures (PCE) Amerika Serikat periode Februari 2024 pada Jumat (29/3) (19.30 WIB)
Aksi korporasi saham perusahaan terbuka
Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional: