
Yen Anjlok ke Level Terendah dalam 34 Tahun Terakhir

Jakarta, CNBC Indonesia - Yen Jepang terpantau jatuh ke level terendah dalam 34 tahun terakhir. Hal ini terjadi di tengah kuatnya mata uang dolar Amerika Serikat (AS) belakangan ini.
Dilansir dari Refinitiv, per pukul 11:51 WIB hari ini, yen melemah 14% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke angka 151,76. Posisi ini merupakan yang terendah sejak 1990 atau sekitar 34 tahun terakhir.
Penurunan yen ini juga terjadi di tengah apresiasi indeks dolar AS (DXY) yang terjadi sebesar 0,1% ke level 104,34.
Mengutip dari CNBC International, para pejabat Jepang telah mengeluarkan pernyataan tegas mengenai mata uang tersebut, dan Menteri Keuangan Shunichi Suzuki dilaporkan mengatakan bahwa negara tersebut "tidak akan mengesampingkan langkah apa pun untuk menanggapi pergerakan mata uang yang tidak teratur."
Lebih lanjut, para investor sedang memikirkan apakah bank sentral AS akan memangkas suku bunganya sebanyak tiga kali pada tahun ini, seperti yang diperkirakan saat ini, jika inflasi tetap tinggi dan pertumbuhan ekonomi tetap kuat.
Sebagai catatan, pengeluaran bisnis pada peralatan menunjukkan tanda-tanda pemulihan tentatif karena prospek pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tetap optimis.
Selain itu, pelemahan yen terjadi di tengah pasar Asia-Pasifik bervariasi pada hari Rabu karena investor menilai data ekonomi dari China dan Australia.
Data menunjukkan bahwa laba industri gabungan China untuk bulan Januari dan Februari naik 10,2% year on year/yoy. Keuntungan industri turun 2,3% sepanjang tahun 2023.
CSI 300 China turun 0,3%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,5%.
Data dari Australia menunjukkan inflasi harga konsumen di bulan Februari naik 3,4% dari tahun ke tahun.
Ini adalah pembacaan inflasi pertama setelah bank sentral negara tersebut mengatakan bahwa "belum mungkin untuk mengesampingkan kenaikan suku bunga lebih lanjut."
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Pastikan Dampak Suku Bunga Jepang ke Rupiah Nihil