Newsletter

Prabowo Pernah Buat IHSG Pesta Pora, Akankah Terulang Hari Ini?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
Kamis, 21/03/2024 05:58 WIB
Foto: Calon presiden nomor urut 02 Praowo Subianto saat konferensi pers usai Penetapan Hasil Pilpres KPU 2024 di Kartanegara, Jakarta, Rabu (20/3/2024) malam. (AP Photo/Achmad Ibrahim)
  • Pasar keuangan Indonesia bergerak beragam, IHSG melemah sementara rupiah bergerak stagnan
  • Wall Street tetap menghijau usai keputusan suku bunga The Fed
  • Rekapitulasi KPU serta keputusan suku bunga The Fed akan menjadi penggerak pasar keuangan hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan ditutup beragam pada perdagangan Rabu (20/3/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sementara nilai tukar stagnan. Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) naik yang menandai harga sedang turun.

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih akan volatile pada hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen dan proyeksi pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini. Dan para investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman 4.

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah 0,08% di level 7.331,13.

Pada pergerakan IHSG Rabu (20/3/2024), tercatat turnover IHSG berada di angka Rp10,36 triliun, angka ini lebih tinggi dibandingkan pada perdagangan sebelumnya sebesar Rp9,58 triliun. Sementara transaksi didorong dari volume saham sebanyak 19,67 miliar lembar. Tercatat 213 saham naik, 296 turun dan 261 tidak berubah.

Pelemahan IHSG hanya dipicu lima sektor dari 11 sektor yang ada di Bursa Saham Indonesia. Namun, salah satu sektor yakni teknologi menjadi pemberat IHSG pada perdagangan kemarin dengan anjlok 3,14%. Beberapa saham teknologi kompak jatuh, sementara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memimpin dengan penurunan terbesar 9,72%.

Selain itu, keputusan Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga, justru direspon negative oleh sektor keuangan yang turun 0,35% dan properti 0,22%.

Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate tetap 6% pada Maret 2024. Suku bunga Deposit Facility tetap di posisi 5,25% dan Lending Facility sebesar 6,75%.

Keputusan mempertahankan BI rate pada level 6% konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro stability yaitu untuk jaga stabilitas rupiah dan langkah preemptive dan forward looking untuk pastikan inflasi sesuai sasaran 2,5 plus minus 1%. Dan kebijakan makro prudential tetap pro pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Beralih ke rupiah, dilansir dari Refinitiv, pada perdagangan Rabu (20/3/2024) bertahan di level psikologis Rp15.700/US$1, rupiah ditutup stagnan atau tidak berubah di angka Rp15.710/US$1.

Keputusan Bank Indonesia (BI) dalam mempertahankan BI rate di level 6% pada Maret 2024, belum berhasil menggairahkan rupiah.

Para pelaku pasar masih menunggu hasil keputusan dari Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) dalam menentukan kebijakan suku bunga. Dimana bank sentral AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di level 5,25%-5,50%.

Hasil dari FOMC dapat dilihat pada halaman ketiga yang telah rilis pada Kamis dini hari waktu Indonesia.

Sementara dari pasar obligasi Indonesia, imbal hasil obligasi tenor 10 tahun naik menjadi 6,67% pada perdagangan Rabu (20/3/2024) dari 6,64% pada hari sebelumnya. Imbal hasil obligasi yang naik menandakan bahwa para pelaku pasar sedang kembali menjual SBN sehingga harganya turun dan imbal hasil naik.


(saw/saw)
Pages