
Prabowo Pernah Buat IHSG Pesta Pora, Akankah Terulang Hari Ini?

Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kompak ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu atau Kamis dini hari waktu Indonesia setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% untuk kelima kalinya secara beruntun.
Pada perdagangan Rabu (20/3/2024) Dow Jones ditutup melesat 1,03% di level 39.512,13, begitu juga dengan S&P 500 ditutup lebih tinggi atau naik 0,89% di level 5.224,62, dan Nasdaq terapresiasi 1,25% di level 16.369,41.
Indeks saham utama Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Rabu setelah The Fed meredakan kegelisahan investor dengan mempertahankan biaya pinjaman tidak berubah dan memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga dapat diturunkan sebanyak tiga kali pada tahun ini.
Pernyataan kebijakan The Fed menggambarkan inflasi masih meningkat, dan menaikkan proyeksi ekonomi untuk pertumbuhan ekonomi serta menurunkan proyeksi tingkat pengangguran dari perkiraan yang diberikan pada bulan Desember 2023.
Saham-saham cenderung melesat setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers bahwa meskipun data inflasi baru-baru ini lebih tinggi dari perkiraan, angka-angka tersebut "belum benar-benar mengubah keseluruhan cerita, yaitu bahwa inflasi bergerak turun secara bertahap, dalam kondisi yang sedikit bergelombang."
Para ahli strategi mengatakan indeks Wall Street diyakinkan oleh komentar Powell mengenai inflasi dan pasar tenaga kerja serta sinyalnya bahwa The Fed akan memperlambat laju penarikan kepemilikan obligasi.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P menguat, dengan lima di antaranya menguat lebih dari 1%.
S&P 500 membukukan 81 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan satu titik terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat 251 titik tertinggi baru dan 101 titik terendah baru.
Di bursa AS, 11,67 miliar lembar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata 12,2 miliar lembar saham dalam 20 sesi terakhir.
(saw/saw)