Newsletter

Pasar RI Dihujani Sentimen Suku Bunga BI, Fed & China-Rekapitulasi KPU

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
20 March 2024 06:01
Perry & Powell
Foto: Dok Bank Indonesia
  • Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam pada perdagangan kemarin, IHSG menguat sementara nilai tukar rupiah kembali melemah
  • Wall Street ditutup di zona hijau di tengah rapat The Fed
  • Keputusan suku bunga di Indonesia, AS, dan China serta rekapitulasi suara pemilu menjadi sentimen penggerak pasar hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan ditutup beragam pada perdagangan Selasa (19/3/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sementara nilai tukar rupiah kembali melemah. Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) juga melandai yang menandai SBN tengah dicari investor.

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih akan volatile pada hari ini di tengah banyaknya sentimen. Selengkapnya mengenai sentimen dan proyeksi pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini. Dan para investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman 4.

IHSG pada perdagangan kemarin, Selasa (19/3/2024), ditutup menguat 0,47% di level 7.336,75. 

Pada pergerakan IHSG Selasa (19/3/2024), tercatat turnover IHSG berada di angka Rp9,58 triliun, angka ini turun dibandingkan perdagangan sebelumnya sebesar Rp9,68 triliun. Sementara transaksi didorong dari volume saham sebanyak 16,39 miliar lembar. Tercatat 257 saham naik, 251 turun dan 262 tidak berubah.

Penguatan IHSG didorong dari tujuh sektor, salah satunya sektor non-cyclical dengan penguatan tertinggi 1,08% yang diisi oleh saham-saham consumer.

Kenaikan saham-saham konsumer didukung optimisme para pelaku pasar bahwa permintaan terhadap kebutuhan pokok akan meningkat selama bulan Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri.

Sebagai catatan, konsumsi masyarakat Indonesia akan mencapai puncak selama Ramadhan dan menjelang Lebaran, terutama konsumsi makanan dan pakaian.

Namun, kenaikan IHSG masih terbatas karena saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih jadi pemberat pada perdagangan kemarin. GOTO terkoreksi 1,37% di level Rp72 per lembar saham Selasa (19/3/2024). GOTO tercatat memiliki market cap sebesar 86,50 triliun, pergerakannya pun dapat mempengaruhi laju IHSG.

Penurunan saham GOTO setelah Perseroan merilis kinerja keuangan sepanjang tahun 2023. GOTO kembali mencatat kerugian sebesar Rp90,5 triliun sepanjang tahun 2023. Kerugian tersebut dipicu oleh pencatatan pembalikan nilai goodwill (goodwill reversal) senilai Rp78,8 triliun sebagaimana diwajibkan oleh standar akuntansi keuangan yang berlaku.

Mengutip keterangan resminya, hal itu merupakan dampak dari transaksi Tokopedia dan TikTok yang mengakibatkan hilangnya pengendalian GoTo terhadap Tokopedia dimulai 1 Februari 2024.

Namun, perseroan terus menurunkan cost to serve unit bisnis On-Demand Services, serta terus memperluas jangkauan produk unggulan ke berbagai kota. Hal ini dilakukan menjangkau pengguna secara masif dengan tetap mempertahankan pendapatan mitra pengemudi.

Beralih ke rupiah, dilansir dari Refinitiv, pada perdagangan Selasa (19/3/2024) kembali ke level psikologis Rp15.700/US$1, rupiah ditutup melemah 0,16% di angka Rp15.710/US$1. Penurunan ini menjadi penurunan empat hari beruntun sejak 14 Maret 2024.

Pada Selasa (19/3/2024), Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) sudah dimulai dan BI akan mengumumkan kebijakan suku bunganya pada Rabu (20/3/2024).

Berdasarkan konsensus yang dihimpun dari 11 instansi oleh CNBC Indonesia, BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 6,00% pada pekan ini demi menjaga stabilitas nilai tukar.

Keputusan mempertahankan suku bunga ini juga diperkirakan akan diambil dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability, yaitu untuk penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024.

Sementara dari pasar obligasi Indonesia, imbal hasil obligasi tenor 10 tahun melemah ke 6,64% pada perdagangan Selasa (19/3/2024) dari 6,65% pada perdagangan sebelumnya. Imbal hasil obligasi yang melemah menandakan bahwa para pelaku pasar sedang kembali memburu SBN.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kompak ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa atau Rabu dini hari waktu Indonesia. Wall Street memperpanjang tren positif di tengah pertemuan bank sentral AS The Federal Reverse (The Fed) dan didukung dari kenaikan saham Nvidia.

Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,83% di level 39.110,76, begitu juga dengan S&P 500 ditutup lebih tinggi atau naik 0,56% di level 5.178,51, dan Nasdaq terapresiasi 0,39% di level 16.166,79.

Tiga indeks utama Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Selasa setelah saham pembuat chip Nvidia (NVDA.O) berhasil membalikkan kerugian dan investor menantikan hasil pertemuan kebijakan The Fed pada hari Rabu waktu AS untuk mendapatkan petunjuk mengenai kebijakan suku bunga.

Saham Nvidia (NVDA.O) keluar dari zona merah dan ditutup naik 1,07% di level US$893,98 per saham, setelah mengungkapkan rencana harga dan pengiriman untuk chip kecerdasan buatan (AI) Blackwell B200 yang sangat dinantikan, yang disebut bisa 30 kali lebih cepat daripada chip saat ini.

Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles mengaitkan kenaikan keseluruhan indeks pada hari Selasa dengan membaiknya sentimen setelah saham Nvidia berbalik seiring dengan berlanjutnya sikap bullish terhadap arah perekonomian.

Kini investor bersiap sehari menjelang pembaruan kebijakan The Fed, termasuk konferensi pers dari Chairman The Fed Jerome Powell.

Menurut CME FedWatch Tool, data inflasi yang kuat telah menarik kembali spekulasi penurunan suku bunga pertama pada Juni menjadi sekitar 59% dari sekitar 69% pada awal minggu lalu.

"Ada optimisme bahwa The Fed tidak akan memberikan kejutan besar pada hari Rabu ini," ujar Gene Goldman, kepala investasi di Cetera Investment Management. "Kami pikir masih ada tiga pemotongan yang mungkin dilakukan."

Namun, Goldman masih melihat Powell mengingatkan pasar bahwa dia berhati-hati terhadap inflasi dan bahwa kebijakan akan bergantung pada data ekonomi dan mengharapkan bank sentral memperbarui proyeksi inflasi dan pertumbuhan ekonominya.

Pelaku pasar perlu mencermati sejumlah isu dan sentimen penting pada perdagangan hari ini mengingat banyaknya data dan agenda penting yang akan terjadi hari ini. Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rupiah hingga Surat Berharga Negara (SBN) akan dihiasi data-data penting yang diprediksi dapat mendorong menambah volatile pasar keuangan Indonesia hari ini.

Menghijaunya Wall Street diharapkan ikut memberi sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia hari ini.

Berikut sejumlah sentimen yang bisa menjadi penggerak pasar hari ini:

Keputusan Suku Bunga BI

Pada Selasa (19/3/2024), Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) sudah dimulai dan BI akan mengumumkan kebijakan suku bunganya pada hari ini, Rabu (20/3/2024).

BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 6,00% pada pekan ini demi menjaga stabilitas nilai tukar. Namun, yang menjadi perhatian besar pasar hari ini adalah sinyal dari kebijakan BI ke depan, terutama dalam mengantisipasi kebijakan The Fed.
Sebagai catatan, BI akan mengumumkan kebijakan suku bunga hanya beberapa jam sebelum The Fed memutuskan suku bunga. Artinya, BI sudah harus menghitung keputusan The Fed dan dampaknya kepada ekonomi dan pasar keuangan Indonesia.

Berdasarkan konsensus yang dihimpun dari 11 instansi oleh CNBC Indonesia, BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 6,00% pada pekan ini.

Diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Februari lalu memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability, yaitu untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024.

Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga. Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran, termasuk digitalisasi transaksi keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah juga terus didorong untuk meningkatkan volume transaksi dan memperluas inklusi ekonomi-keuangan digital.

Jepang

Bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya pada Selasa (19/3/2024), setelah di tahan di level ultra rendahnya selama delapan tahun terakhir dan menjadi kenaikan pertama sejak 17 tahun terakhir.

Suku bunga BoJ naik 10 basis poin (bp) menjadi kisaran 0%-0,1%, dari sebelumnya di level -0,1%, level terendah selama delapan tahun terakhir. Kenaikan ini juga menjadi yang pertama dalam 17 tahun terakhir.

Hal ini sudah sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya yang memperkirakan bank sentral Negeri Sakura tersebut akan mengakhiri kebijakan moneter ultra longgarnya.

Meskipun langkah ini akan menjadi kenaikan suku bunga pertama di Jepang dalam 17 tahun terakhir. Tetapi hal ini masih membuat suku bunga tetap berada di kisaran nol karena pemulihan ekonomi yang rapuh memaksa bank sentral untuk memperlambat kenaikan biaya pinjaman lebih lanjut.

Pergeseran ini membuat BoJ menjadi bank sentral terakhir yang keluar dari suku bunga negatif dan mengakhiri era di mana para pengambil kebijakan di seluruh dunia berupaya menopang pertumbuhan melalui uang murah dan alat moneter yang tidak konvensional.

BoJ juga resmi mengakhiri pengendalian kurva imbal hasil (yield curve control/YCC) dan menghentikan pembelian Equity Trade Fund (ETF) serta J-REIT, Dana Investasi Properti Jepang.

Meski begitu, pemerintah Jepang masih akan melanjutkan pembelian obligasi pemerintah Jepang (Japan Government Bond/JGB) dengan nilai yang sama seperti sebelumnya.

Dengan inflasi yang telah melampaui target BoJ sebesar 2% selama lebih dari setahun, banyak pelaku pasar memperkirakan berakhirnya suku bunga negatif pada pertemuan Maret atau April.

Setelah suku bunga acuan resmi dinaikan, kini pelaku pasar menanti konferensi pers pasca pertemuan Gubernur BoJ, Kazuo Ueda untuk mendapatkan petunjuk mengenai laju kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Amerika Serikat

Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) dilaksanakan pada Selasa hingga Rabu pekan ini. The Fed akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
Kebijakan suku bunga The Fed menjadi kabar paling ditunggu oleh investor di seluruh dunia. 

Bank sentral AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di level 5,25%-5,50%. Pertanyaan yang lebih besar adalah sinyal kebijakan ke depan, termasuk apakah mereka akan menurunkan suku bunga pada Juni (seperti yang diperkirakan pasar obligasi saat ini), dan berapa banyak pemotongan yang diperkirakan terjadi pada tahun 2024.

Sejauh ini pelaku pasar memperkirakan The Fed mulai akan memangkas suku bunga pada Juni. Namun, pemangkasan bisa lebih lama jika ekonomi AS masih panas.

Inflasi AS untuk periode Februari 2024 terpantau menguat 3,2% secara tahunan (year on year/yoy). Nilai ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan perkiraan pasar sebesar 3,1% yoy.

Inflasi inti juga masih di atas konsensus pasar yang perkirakan melandai ke 3,7% yoy, akan tetapi faktualnya pada Februari 2024 berada di 3,8% yoy. Namun, nilai tersebut, sudah lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,9% yoy.

China

China diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pinjaman acuan tidak berubah pada hari ini Rabu (20/3/2024), berdasarkan survei Reuters. Bank sentral mempertahankan suku bunga kebijakan utama tetap stabil minggu lalu pada saat perekonomian secara luas mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Suku bunga pinjaman utama (LPR) yang biasanya dibebankan kepada nasabah bank terbaik dihitung setiap bulan setelah 20 bank komersial yang ditunjuk mengajukan usulan suku bunga kepada Bank Rakyat China (PBoC).

Dalam survei terhadap 27 pengamat pasar yang dilakukan pada minggu ini, seluruh responden memperkirakan LPR satu tahun dan lima tahun tidak akan berubah.

Sebagian besar pinjaman baru dan terutang di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini didasarkan pada LPR satu tahun, yaitu sebesar 3,45%.

Sementara itu, China melakukan penurunan terbesar yang pernah terjadi pada LPR lima tahun, yang merupakan suku bunga referensi hipotek, menjadi 3,95% pada bulan Februari untuk menopang pasar properti yang masih krisis.

Rekapitulasi KPU atas Hasil Pemilu 2024

Rekapitulasi hasil pemilihan umum tingkat nasional yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih berlangsung hingga hari ini dan dijadwalkan selesai pada hari ini.  Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan, batas akhir pengumuman penetapan hasil Pemilu 2024 adalah 20 Maret 2024.

Adapun, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengatakan Komisi Pemilihan Umum akan mengumumkan hasil pemungutan suara Pemilihan Umum 2024 hari ini Selasa (20/3/2024).

Hadi menyatakan, KPU terus berupaya rekapitulasi suara selesai tepat waktu pada 20 Maret. Ia pun percaya KPU sudah memiliki upaya untuk menghadapi pelbagai kendala yang terjadi.

Hingga Selasa malam KPU sudah melakukan rekapitulasi nasional di 36 provinsi. Tersisa dua provinsi yakni Papua dan Papua Pegunungan yang belum direkapitulasi.

Dari 36 provinsi yang sudah menyelesaikan perhitungan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran unggul di 34 provinsi. Sementara itu, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menang di dua provinsi. Pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo- Mahfud MD belum menang di satu provinsi.

Pemenang dari pemilihan presiden dari rekapitulasi KPU memang tidak akan mengejutkan mengingat pasangan Prabowo-Gibran sudah unggul jauh di perhitungan real count.

Yang menarik ditunggu adalah komposisi pemenang pemilu legislatif, terutama seberapa banyak kursi di DPR yang akan diperoleh masing-masing partai koalisi. Jumlah kursi akan sangat menentukan komposisi di parlemen serta besarnya kekuatan koalisi dan oposisi.

APBN RI Surplus

Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (19/3/2024), Menteri Keuangan SriMulyani Indrawatimengungkapkan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 15 Maret 2024 tercatat surplus Rp22,8 triliun atau 0,10% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Pendapatan negara mencapai Rp493,2 triliun, turun 5,4% secara year on year (yoy).Rinciannyapenerimaan perpajakan Rp399,4 triliun, meliputi pajak Rp342,9 triliun dan kepabeanan dan cukai Rp56,5 triliun.

SelanjutnyaPNBPsebesar Rp93,5 triliun dan hibah Rp200 miliar. Adapun, belanja negara sebesar Rp470,3 triliun. Terdiri dari pemerintah pusat sebesar Rp 328,9 triliun dan transfer ke daerah Rp141,4 triliun.

Namun, meski APBN RI surplus, pihaknya tetap menarik utang sejak awal tahun. 

"Kita tak tunggu sampai defisit dulu karena akan alami dinamika market. Jadi kalau teman-teman lihat kenapa dalam situasi surplus kita issuance karena strategi kita untuk satu tahun," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (19/3/2024).

Utang yang ditarik lebih awal dapat menjadi antisipasi jikalau ada gejolak pasar keuangan yang terjadi pada pertengahan tahun. Hal ini mengingat ketidakpastian global masih sangat tinggi.

Penarikan utang dalam situasi yang terdesak akan membuat permintaan yield dari investor menjadi lebih tinggi. Ini bisa merugikan pemerintah karena harus mendapatkan utang dengan beban biaya lebih mahal.

Total pembiayaan anggaran per 29 Februari sebesar Rp184,3 triliun, meliputiSBNneto Rp 178 triliun dan pinjaman Rp6,5 triliun.

Berikut sejumlah agenda ekonomi dalam dan luar negeri pada hari ini:

• Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia
• Keputusan Suku Bunga The Federal Reverse (The Fed) Amerika Serikat
• Keputusan Suku Bunga Bank Rakyat China (PBoC)
* Konferensi pers peran BUMN dalam ketersediaan pangan di bulan Ramadan (09.30)
* Pengumuman Rekapitulasi KPU

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

• PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) - RUPST 10.00 WIB
• PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) - RUPST 15.00 WIB
• PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) - RUPST 10.30 WIB

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular