Newsletter

Dunia Tunggu Kabar dari Jepang & Amerika, Semoga Baik-Baik Saja

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
27 February 2024 06:00
Emiten Wall Street. AP
Foto: Emiten Wall Street. AP

Dari Amerika Seikat (AS), bursa Wall Street kebakaran berjamaah. Tiga indeks utama mereka yakni Dow Jones, Nasdaq, dan S&P 500 mengakhiri perdagangan di zona merah pada Senin waktu AS atau Selasa dini hari waktu Indonesia.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,16% arau 62,3 poin ke 39.069,23. Indeks Nasdaq melandai 0,13% atau 20,57 poin ke 15.976,25 sementara indeks S&P 500 jatuh 0,38% atau 19,27 poin ke 5.069,53.

Indeks melemah setelah pelaku pasar melakukan rally pada pekan lalu. Pelaku pasar juga menunggu data pengeluaran pribadi konsumen AS atau PCE pada Kamis pekan ini.

Pasar saham AS mulai memasuki pekan terakhir di Februari 2024, setelah ketiga indeks mencapai tonggak penting dan mencatatkan minggu-minggu cerahnya dengan bantuan kenaikan saham chip Nvidia, di mana penopangnya yakni kinerja yang membaik di kuartal IV-2023.

Investor kini mengamati apakah momentum kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dapat bertahan seiring dengan masih adanya risiko ekonomi dan inflasi.

"Nvidia telah menjadi hadiah yang terus diberikan dengan laporan kinerja yang positif dan mendorong sektor semikonduktor, teknologi, dan pasar yang lebih luas lebih tinggi dalam seminggu terakhir. Dengan pasar sekarang naik lebih dari 20% sejak level terendahnya pada Oktober 2023, kami memperkirakan pasar akan mengambil jeda pada suatu saat," ujar Stephanie Lang, kepala investasi di Homrich Berg, dikutip dari CNBC International.

Di lain sisi, pasar telah mengesampingkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed Maret mendatang dan baru-baru ini memundurkan ekspektasi pelonggaran suku bunga ke pertemuan Juni, menurut FedWatch Tool dari CME.

Berdasarkan perangkat tersebut, pasar yang memperkirakan The Fed masih akan menahan suku bunga acuannya di pertemuan 20 Maret mendatang mencapai 98%. Hal ini tentunya berkebalikan dari posisi awal tahun ini yang banyak memperkirakan The Fed mulai memangkas suku bunga.

Perubahan ekspektasi pasar ini disebabkan karena pernyataan The Fed yang tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga dan menyatakan optimisme dan kehati-hatian terhadap inflasi.

Keputusan pemangkasan suku bunga akan diambil jika pejabat The Fed memiliki keyakinan yang besar bahwa inflasi terus melandai.

Selain data inflasi PCE, investor di Wall Street juga akan menanti rilis data mengenai barang tahan lama, kepercayaan konsumen, dan aktivitas manufaktur akan dirilis akhir pekan ini.

"Banyak posisi yang bersiap menghadapi data besar, investor hanya berusaha memastikan bahwa mereka tidak kekurangan atau kelebihan berat badan karena tren tidak bergerak," kata Rob Haworth, ahli strategi investasi senior di U.S. Bank Wealth Management di Seattle, dikutip dari Reuters.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular