
AS Akan Beri Info Penting Sebelum Pemilu RI, Pilpres 1 Atau 2 Putaran?

Perdagangan pasar keuangan hari ini merupakan hari terakhir sebelum Pemilu 2024 yang termasuk pemilihan presiden dan legislatif esok hari, Rabu (14/2/2024). Beberapa faktor dapat mempengaruhi pasar keuangan menjelang periode Pemilu.
Seperti diketahui, Indonesia akan menggelar pemilu legislatif dan pemilihan presiden (pilpres) 2024 besok. Agenda ini menjadi sentimen terpenting dan terbesar bagi pelaku pasar hari ini. Namun, sehari sebelum pencoblosan, pelaku pasar juga akan menunggu data yang tak kalah pentingnya yakni inflasi AS. Inflasi AS akan diumumkan hari ini atau Selasa malam waktu Indonesia. Data ini sangat ditunggu karena menjadi penentu dalam keputusan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Pilpres Satu Atau Dua Putaran?
Pemilu seringkali menciptakan ketidakpastian politik, terutama jika hasilnya dianggap tidak dapat diprediksi. Investor mungkin menjadi lebih hati-hati dan cenderung mengambil sikap yang lebih defensif, yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar.
Hasil survei menunjukkan adanya dominasi suara pada kubu Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Pasangan tersebut mengungguli Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon Ganjar Pranowo- Mahfud MD.
Namun, mayoritas survei masih menunjukkan suara paslon ini belum memenuhi ambang batas 50% untuk dapat 1 putaran. Ketidakpastian ini dapat menjadikan sikap menahan investor menjadi lebih panjang.
Calon pemimpin atau partai politik yang berbeda-beda dapat memiliki pandangan dan rencana kebijakan ekonomi yang berbeda. Jika ada perbedaan besar dalam rencana kebijakan, pasar keuangan dapat merespons secara signifikan, terutama jika ada kekhawatiran tentang dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi, atau stabilitas keuangan.
Salah satu yang menjadi tantangan dengan sikap oposisi Anies Baswedan dalam Pemilu kali ini. Peningkatan elektabilitas dari berbagai hasil survei pada kubu Anies ini memungkinkan menjadi penantang kuat Prabowo - Gibran. Anies yang menggaungkan tekad perubahan dapat menjadi kekhawatiran pasar keuangan akan adanya perubahan berbagai kebijakan signifikan yang menjadikan adanya ketidakpastian.
Selain itu, Pemilu dapat mempengaruhi sentimen investor secara keseluruhan. Jika pasar percaya bahwa hasil pemilu akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas, ini dapat meningkatkan kepercayaan investor. Sebaliknya, jika ada ketidakpastian atau ketidaksetujuan terhadap hasil pemilu, ini dapat menciptakan volatilitas di pasar.
Meski demikian, komitmen Pemilu damai yang telah dinyatakan seluruh paslon menjadikan sentimen ketidaksetujuan hasil Pemilu menjadi lebih kecil. Namun, hal ini masih belum menutup kemungkinan timbulnya kekhawatiran pasar.
Pemilu juga dapat mempengaruhi kebijakan fiskal dan moneter. Calon atau partai yang memenangkan pemilu mungkin memiliki pendekatan yang berbeda terhadap kebijakan ekonomi. Perubahan dalam kebijakan ini dapat mempengaruhi suku bunga, inflasi, dan kebijakan fiskal, yang semuanya dapat memainkan peran dalam pergerakan pasar keuangan.
Reaksi Pasar Terhadap Hasil Pemilu: Pasar keuangan dapat merespons secara langsung terhadap hasil pemilu. Jika hasilnya konsisten dengan ekspektasi pasar, dampaknya mungkin lebih terbatas. Namun, jika hasilnya tidak sesuai dengan harapan, bisa mempengaruhi pergerakan signifikan di pasar saham, obligasi, dan mata uang.
Sekitar 204,8 juta warga Indonesia yang memenuhi syarat diperkirakan akan memilih presiden terbaru besok. Selain memilih presiden, warga Indonesia juga akan memilih anggota legislatif dari sekitar 16 partai yang mengikuti pemilihan umum tahun ini.
Dari sejumlah polling, Partai Gerindra dan PDI-Perjuangan akan saling sikut untuk menjadi pemenang pemilu 2024. Karena keduanyas aling bersebrangan dalam mendukung capres maka menarik dilihat apakah kedua partai akan memilih berkoalisi atau oposisi jika capresnya kalah.
(mza/mza)
