Newsletter

AS Akan Beri Info Penting Sebelum Pemilu RI, Pilpres 1 Atau 2 Putaran?

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
13 February 2024 06:05
Foto kolase bakal calon presiden Republik Indonesia. (CNBC Indonesia)
Foto: Foto kolase bakal calon presiden Republik Indonesia. (CNBC Indonesia)
  • Pasar keuangan Indonesia bergerak beragam di mana IHSG dan rupiah menguat sementara yield obligasi Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun mengalami kenaikan

  • Mayoritas saham Wall Street melemah, hanya Dow Jones yang menguat

  • Sentimen terbesar hari ini akan datang dari pemilu dan pilpres 2024 serta inflasi Amerika Serikat

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia didominasi penguatan pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah menguat, sementara yield Surat Berharga Negara (SBN) terpantau mengalami kenaikan yang menandakan penurunan harga.

Pasar keuangan Indonesia pada perdagangan hari ini merupakan perdagangan terakhir sebelum dilaksanakannya Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan pada Rabu (14/2/2024). Selengkapnya mengenai sentimen pasar pekan ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

IHSG pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (12/2/2024) ditutup di posisi 7.297,66. Indeks menguat 62,5 poin atau 0,86%.

Sebanyak 282 saham menguat, 280 saham melemah dan 312 saham stagnan. Nilai perdagangan tercatat Rp 12,17 triliun dengan melibatkan lebih dari 23,5 miliar saham.
Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 2,07 triliun di seluruh pasar. Asing terpantau kembali mengakumulasi saham domestik dengan pembelian dibanding perdagangan sebelumnya sebesar Rp 1,43 triliun.

Penguatan IHSG didorong oleh kenaikan saham bank big cap. Empat dari lima bank buku-IV menjadi penopang kenaikan IHSG. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) naik 20.41 indeks poin, Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) meningkat 13.64, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) bertambah 7,25 indeks poin, dan Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 6,85 poin.

Kenaikan harga saham perbankan big cap terjadi seiring dengan laba bersih setahun penuh 2023 yang kompak mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. Kenaikan laba bersih mengindikasikan adanya potensi pembagian dividen yang lebih tinggi, sehingga investor lebih percaya dengan prospek saham perbankan big cap ke depan.

Mayoritas sectoral di IHSG berada di zona hijau di mana penguatan tertinggi disebabkan oleh sektor keuangan dengan penguatan 1,18% dan properti 0,61%. Sektor yang juga menguat adalah energi, industri, bahan dasar, infrastruktur, dan teknologi.
Sedangkan sektor yang berada di zona pelemahan adalah sektor transportasi, non-siklikal, siklikal, kesehatan

Dari pasar uang, Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang rilis data inflasi AS hari ini. Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,26% di angka Rp15.590/US$. Posisi ini merupakan yang terkuat sejak 16 Januari 2024 atau hampir satu bulan terakhir.

Rupiah tetap menguat meski pelaku pasar banyak yang mengambil siikap wait and seedata inflasi AS yang akan dirilis pekan ini untuk periode Januari 2024 serta hasil pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden (pilpres).

Sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa inflasi AS mencapai 3,4% (yoy) pada Desember 2023, naik dari 3,1% pada November 2023. Secara bulanan (mtm), tingkat inflasi AS mencapai 0,3%, meningkat dari 0,1% pada bulan sebelumnya.

Hasil data inflasi AS periode Januari 2024 diharapkan akan menjadi penentu arah pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS.

Jika inflasi dapat melandai dibandingkan periode sebelumnya, maka bukan tidak mungkin bank sentral AS (The Fed) kembali menunjukkan sikap dovish dan mempercepat jadwal pemangkasan suku bunga untuk pertama kalinya.

Apabila hal ini benar terjadi, maka DXY akan mengalami depresiasi dan tekanan terhadap rupiah dapat semakin kecil.

Dari pasar SBN, yield atau imbal hasil SBN tenor 10 tahun seri benchmark terpantau meningkat berada di level 6,63%. Sebelumnya, imbal hasil mengalami penurunan yang menandai harganya tengah menguat karena dicari investor.

Kenaikan imbal hasil obligasi mengindikasikan kekhawatiran pelaku pasar berinvestasi di surat utang Indonesia. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang turun demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%. Ketika yield naik, mengindikasikan investor sedang menjual SBN.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup beragam berbeda dibanding kinerja positif pada awal perdagangan Senin atau Selasa dini hari waktu Indonesia. Salah satu indeks terkemuka Wall Street berhasil membukukan rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High (ATH).

Dow Jones Industrial Average mencatat rekor baru pada perdagangan Senin, Indeks melesat 125,69 poin atau 0,33%, yang membawa indeks ini mencapai 38.797,38. S&P 500 melemah 0,09% ke level 5.021,84, sementara Nasdaq Composite meluncur sebesar 0,3% dan ditutup pada 15.942,55.

Perusahaan-perusahaan seperti Salesforce menekan Dow Jones dengan saham berbasis cloud mereka merosot 1,4%, sementara saham Hershey mengalami penurunan kurang dari 1% setelah diturunkan peringkatnya oleh Morgan Stanley akibat permintaan yang lebih lemah. Di sisi lain, Diamondback Energy melonjak 9,4% setelah mengumumkan akuisisi produsen minyak dan gas Endeavor Energy Partners.

Pada Jumat, S&P 500 ditutup di atas 5.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah, dengan indeks ini sekarang telah naik lebih dari 5% sejak awal tahun.

Ketiga indeks utama melesat selama lima minggu berturut-turut, dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing menambahkan 1,4% dan 2,3% minggu lalu. Dow Jones mengalami kenaikan yang sedikit.

Mark Haefele, Chief Investment Officer UBS Global Wealth Management, menyatakan, "Meskipun saham AS sudah memasukkan banyak berita baik, kami percaya bahwa reli ini telah mendapat dukungan yang baik."

Sekitar 61 perusahaan dalam S&P 500 dijadwalkan melaporkan laba minggu ini, termasuk perusahaan gig economy seperti Lyft, Instacart, dan DoorDash. Perusahaan seperti AutoNation, Kraft Heinz, Hasbro, dan Coca-Cola juga akan memberikan gambaran tentang kondisi konsumen AS.

Para trader juga akan memantau data terbaru tentang Consumer Price Index (CPI) atau inflasi yang akan dirilis pada Selasa pagi. Data ekonomi penting lainnya diharapkan pada hari Kamis dan Jumat, termasuk pembacaan Januari tentang penjualan ritel, produksi, impor dan ekspor, housing starts, dan Producer Price Index (PPI).

Meghan Swiber, strategist dari Bank of America, menyampaikan, "The Fed menekankan bahwa akan perlu melihat 'kepercayaan yang lebih besar' dalam data inflasi untuk memulai siklus pemotongan. Kami berpikir sebagian dari kepercayaan yang dicari oleh Fed terletak pada komposisi disinflesi."

Meskipun demikian, reli pasar selama tiga bulan terakhir ini sangat kuat dan konsisten, meningkatkan kemungkinan terjadinya penarikan atau pullback. Menurut Bespoke Investment Group, S&P 500 telah mencatat lebih dari 70 hari perdagangan tanpa mengalami penurunan sebesar 2%.

 

Perdagangan pasar keuangan hari ini merupakan hari terakhir sebelum Pemilu 2024 yang termasuk pemilihan presiden dan legislatif esok hari, Rabu (14/2/2024). Beberapa faktor dapat mempengaruhi pasar keuangan menjelang periode Pemilu.

Seperti diketahui, Indonesia akan menggelar pemilu legislatif dan pemilihan presiden (pilpres) 2024 besok. Agenda ini menjadi sentimen terpenting dan terbesar bagi pelaku pasar hari ini. Namun, sehari sebelum pencoblosan, pelaku pasar juga akan menunggu data yang tak kalah pentingnya yakni inflasi AS. Inflasi AS akan diumumkan hari ini atau Selasa malam waktu Indonesia. Data ini sangat ditunggu karena menjadi penentu dalam keputusan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Pilpres Satu Atau Dua Putaran?

Pemilu seringkali menciptakan ketidakpastian politik, terutama jika hasilnya dianggap tidak dapat diprediksi. Investor mungkin menjadi lebih hati-hati dan cenderung mengambil sikap yang lebih defensif, yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar.

Hasil survei menunjukkan adanya dominasi suara pada kubu Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Pasangan tersebut mengungguli Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon Ganjar Pranowo- Mahfud MD. 

Namun, mayoritas survei masih menunjukkan suara paslon ini belum memenuhi ambang batas 50% untuk dapat 1 putaran. Ketidakpastian ini dapat menjadikan sikap menahan investor menjadi lebih panjang.

Calon pemimpin atau partai politik yang berbeda-beda dapat memiliki pandangan dan rencana kebijakan ekonomi yang berbeda. Jika ada perbedaan besar dalam rencana kebijakan, pasar keuangan dapat merespons secara signifikan, terutama jika ada kekhawatiran tentang dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi, atau stabilitas keuangan.

Salah satu yang menjadi tantangan dengan sikap oposisi Anies Baswedan dalam Pemilu kali ini. Peningkatan elektabilitas dari berbagai hasil survei pada kubu Anies ini memungkinkan menjadi penantang kuat Prabowo - Gibran. Anies yang menggaungkan tekad perubahan dapat menjadi kekhawatiran pasar keuangan akan adanya perubahan berbagai kebijakan signifikan yang menjadikan adanya ketidakpastian.

Selain itu, Pemilu dapat mempengaruhi sentimen investor secara keseluruhan. Jika pasar percaya bahwa hasil pemilu akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas, ini dapat meningkatkan kepercayaan investor. Sebaliknya, jika ada ketidakpastian atau ketidaksetujuan terhadap hasil pemilu, ini dapat menciptakan volatilitas di pasar.

Meski demikian, komitmen Pemilu damai yang telah dinyatakan seluruh paslon menjadikan sentimen ketidaksetujuan hasil Pemilu menjadi lebih kecil. Namun, hal ini masih belum menutup kemungkinan timbulnya kekhawatiran pasar.

Pemilu juga dapat mempengaruhi kebijakan fiskal dan moneter. Calon atau partai yang memenangkan pemilu mungkin memiliki pendekatan yang berbeda terhadap kebijakan ekonomi. Perubahan dalam kebijakan ini dapat mempengaruhi suku bunga, inflasi, dan kebijakan fiskal, yang semuanya dapat memainkan peran dalam pergerakan pasar keuangan.

Reaksi Pasar Terhadap Hasil Pemilu: Pasar keuangan dapat merespons secara langsung terhadap hasil pemilu. Jika hasilnya konsisten dengan ekspektasi pasar, dampaknya mungkin lebih terbatas. Namun, jika hasilnya tidak sesuai dengan harapan, bisa mempengaruhi pergerakan signifikan di pasar saham, obligasi, dan mata uang.

Sekitar 204,8 juta warga Indonesia yang memenuhi syarat diperkirakan akan memilih presiden terbaru besok. Selain memilih presiden, warga Indonesia juga akan memilih anggota legislatif dari sekitar 16 partai yang mengikuti pemilihan umum tahun ini.
Dari sejumlah polling, Partai Gerindra dan PDI-Perjuangan akan saling sikut untuk menjadi pemenang pemilu 2024. Karena keduanyas aling bersebrangan dalam mendukung capres maka menarik dilihat apakah kedua partai akan memilih berkoalisi atau oposisi jika capresnya kalah.

 

Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), SBN hingga rupiah akan dihiasi data-data penting yang diprediksi dapat mendorong menambah volatile pasar keuangan Indonesia hari ini.

Pergerakan beragam Wall Street pada perdagangan Senin dengan tersentuhnya level rekor menjadi sinyal kuning bagi pergerakan IHSG hari ini. Sentimen Wall Street bisa menjalar ke pasar keuangan global termasuk Indonesia dengan potensi kenaikan terbatas.

Berikut sentimen pasar hari ini:

Indeks Keyakinan Konsumen

Hari ini, Selasa (13/2/2024), Bank Indonesia (BI) akan merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia untuk Januari 2024. Dalam konteks ekonomi global yang semakin merosot pada 2024, diperkirakan akan ada tekanan yang semakin dalam sepanjang tahun.

Faktor-faktor seperti pengetatan keuangan, ketidakstabilan geopolitik, dan kemajuan teknologi artificial intelligence (AI) yang berdampak pada pasar tenaga kerja dapat menjadi pendorong sulitnya perekonomian global bangkit di awal tahun ini, meskipun inflasi dunia mulai menunjukkan kestabilan. Namun, kondisi perekonomian Indonesia terpantau masih terkendali.

IKK periode Desember 2023 menunjukkan nilai yang lebih tinggi sebesar 123,8 dibandingkan dengan periode November 2023 sebesar 123,6. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE), terutama pada Indeks Pembelian Barang Tahan Lama.

Inflasi AS, Masihkah kencang?

Beralih ke pasar AS, negeri Paman Sama akan rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) atau data inflasi AS periode Januari 2024. Sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa inflasi AS mencapai 3,4% (yoy) pada Desember 2023, naik dari 3,1% pada November 2023. Secara bulanan (mtm), tingkat inflasi AS mencapai 0,3%, meningkat dari 0,1% pada bulan sebelumnya.

Pelaku pasar memperkirakan inflasi AS akan melandai tipis ke 2,9% pada Januari 2024. Jika perkiraan ini meleset maka dampaknya bisa besar kepada pasar keuangan dunia.

Inflasi AS periode Januari sangat ditunggu warga AS dan pelaku pasar dunia mengingat pentingnya data tersebut. Inflasi AS menjadi salah satu pertimbangan terpenting bagi bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed)untuk menentukan suku bunga.
Pekan lalu, sejumlah pejabat The Fed menyampaikan kekhawatirannya akan inflasi AS yang belum juga turun ke sasaran mereka 2%. Mereka mengingatkan jika The Fed belum akan memangkas suku bunga jika inflasi AS belum bergerak di sasaran mereka.

 

Agenda ekonomi:

  • Rilis data indeks harga produsen Jepang periode Januari 2024 (06.50 WIB)

  • Rilis data indeks keyakinan konsumen Indonesia periode Januari 2024 (10.00 WIB)

  • Rilis data inflasi Amerika Serikat periode Januari 2024 (20.30 WIB)

  • Rilis data penjualan kendaraan Indonesia periode Januari 2024

Agenda korporasi:

  • Hari pertama perdagangan IPO PT Ecocare Indo Pasifik (HYGN)

  • RUPS PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS), PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN),

Berikut indikator ekonomi terbaru:

 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular