Debat Final Capres 2024

Makan Siang Gratis Prabowo vs Internet Gratis Ganjar, Masuk Akal Mana?

CNBC Indonesia Research, CNBC Indonesia
05 February 2024 17:10
Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo saat debat Capres 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo saat debat Capres 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Program makan gratis dari calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan internet gratis dari capres Ganjar Pranowo mendapat banyak perhatian besar dalam debat capres kelima, Minggu (42/2024). Kedua program tersebut diyakini bisa meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tetapi apakah masuk akal dari sisi anggaran?

Besarnya perhatian masyarakat tampak dari percakapan di media sosial yang ramai membicarakan kedua program tersebut.

Pasangan nomor urut 2 yakni Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka memiliki program andalan Makan Siang Gratis di Sekolah. Program tersebut diharapkan mendongkrak kualitas gizi anak sekolah, memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), hingga menggerakkan ekonomi nasional.

Sementara pasangan nomor urut 3 Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD memiliki program layanan internet super cepat, gratis dan merata di seluruh wilayah Indonesia.

Dari dua program tersebut, berapa banyak biaya yang akan digelontorkan Pemerintah nantinya dan mana yang lebih masuk akal?

Program Makan Siang Gratis

Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka membeberkan program makan siang gratis menjadi salah satu andalannya.

Program makan siang gratis Prabowo-GibranFoto: Program makan siang gratis Prabowo-Gibran

Prabowo mengatakan program makan siang gratis tidak hanya akan memperbaiki gizi anak di sekolah tetapi juga menggerakkan roda ekonomi. Misi tersebut mengacu pada laporan World Food Programme (UN WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menunjukkan dari setiap US$1 (US$1= Rp 15.700)Program Makan Siang di Sekolah bisa mendongkrak dampak ekonomi sebesar US$ 9 (Rp 141.300).

Anggaran US$1 digunakan untuk pengadaan bahan baku makanan, jalur logistic dan penyimpanan, serta penguatan komunitas.

Dana sebesar US$1 akan kembali dalam bentuk dampak ekonomi langsung atau tidak langsung senilai US$1 melalui penghematan keluarga miskin, peningkatan kecerdasan, peningkatan produktivitas dan penghasilan kerja, peningkatan kesehatan, serta perbaikan kesetaraan gender.

Dalam jangka panjang, program tersebut juga akan memberi dampak positif seperti kesejahteraan petani, nelayan, peternak, dan UMKM.

Pasalnya, bahan makanan diusahakan dari petani, peternak, nelayan, UMKM dekat sekolah. Menu juga akan disesuaikan dengan produksi pangan unggulan lokal dekat sekolah, termasuk susu segar.

Program makan siang gratis Prabowo-GibranFoto: Program makan siang gratis Prabowo-Gibran

Dalam hitungan tim Prabowo, program Makan Siang Gratis di Sekolah juga mampu menciptakan 1,8 juta lapangan kerja. Hitungan tersebut mempertimbangkan ada 377.000 dapur yang digunakan untuk menyiapkan Makan Siang Gratis di Sekolah. Di setiap titik makan siang, dan setiap dapur dilayani lima pekerja.

Hitungan tim Prabowo memperkirakan anggaran Makan Siang Gratis di Sekolah akan menghabiskan dana sekitar US$ 30 miliar (Rp 471 triliun). Anggaran tersebut dengan mempertimbangkan asumsi Indeks $ 1 per makan seperti UN WFP.

Anggaran sebesar itu tentu saja tidak sedikit. Bila dibandingkan dengan belanja negara 2024 yang mencapai Rp3.325,1 triliun maka makan gratis Prabowo akan menghabiskan 14,16% dari belanja negara.

Namun, tim Prabowo meyakini anggaran sebesar US$30 miliar diyakini bisa menghasilkan multiplier ekonomi 1,5x dan memberi tambahan dampak pertumbuhan ekonomi sekitar 3%.

Tim CNBC Indonesia Research pernah menghitung estimasi untuk program Makan Siang Gratis di Sekolah.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah murid Indonesia dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai 57.986.468 jiwa.

Mereka tersebar di berbagai sekolah yang berada di naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama. Prosentase terbesar ada di tingkat Sekolah Dasar (SD) atau selevelnya Madrasah Ibtidaiyah yakni 28, 3 juta.

Merujuk pada Kementerian Pendidikan, jumlah hari efektif sekolah untuk tahun ajaran 2023/2024 adalah 255 hari.

Prabowo menyebut ada program makan gratis dan susu gratis. Harga makan gratis kita anggap saja rata-rata Rp 15.000/anak sementara untuk susu sekitar Rp 3.000 per anak.

Menu makan siang sebesar Rp 15.000 bagi sebagian warga Indonesia tentu akan berbeda tergantung daerahnya.

Untuk ukuran DKI Jakarta, uang sebesar Rp 15.000 tentu sangat kecil dan kemungkinan hanya mendapat nasi, satu jenis sayur serta ayam/ikan kecil.

Bagi daerah lain uang sebesar itu mungkin bisa lebih mewah. Kami menghitung susu harga Rp 3.000 dengan mempertimbangkan susu UHT ukuran terkecil yakni 125 ml dengan harga termurah. Harga susu bisa lebih mahal jika ukuran lebih besar serta tergantung merk.

Dengan mempertimbangkan jumlah murid (57,98 juta) dan jumlah hari sekolah (255 hari) maka anggaran untuk makan siang diperkirakan mencapai Rp 221,80 triliun.

Sementara itu, anggaran untuk membeli susu sekitar Rp 44,36 triliun.Jika ditotal maka anggarannya mencapai Rp 266, 16 triliun dalam setahun.

Anggaran tersebut belum menghitung program untuk makanan gratis balita dan bantuan untuk ibu hamil.

Data BPS menunjukkan jumlah balita di Indonesia mencapai 22.094.425 jiwa. Bila satu anak mendapatkan bantuan makan senilai Rp 10.000 per tahun maka anggaran yang dibutuhkan makan gratis setahun mencapai Rp 80,65 triliun.

Jika ditotal dengan program makan gratis untuk seluruh pelajar maka angkanya membengkak menjadi Rp 346,81 triliun. Angkanya bisa membengkak lagi jika ditambah dengan program untuk ibu hamil dan menyusui.

Program Internet Gratis

Pasangan nomor urut 3 Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD menyatakan pentingnya internet gratis untuk menangani kesenjangan, data pendidikan, kesehatan, hingga kemiskinan.

Namun hingga kini belum terdapat pernyataan berapa besar anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan program Internet Gratis yang dapat mencangkup seluruh wilayah Indonesia.

Studi terbaru, situs perbandingan harga Cable yang berbasis di Inggris , menempatkan Indonesia di peringkat 17 dunia untuk tarif data seluler termurah dengan harga rata-rata per 1 GB sebesar US$0,28 atau sama dengan Rp4.396 dengan asumsi kurs Rp15.700 per dolar AS.

Cable melaporkan biaya rata-rata 1 GB data seluler yang dihitung dari lebih dari 5.600 paket data seluler di seluruh dunia dan diukur dari bulan Juni hingga September 2023.

Di situs resminya, Cable mencantumkan dua puluh negara termurah di dunia dalam hal biaya rata-rata 1GB data seluler sebagai berikut:

Kemudian, berdasarkan hasil survei terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah penetrasi internet di Indonesia mencapai 79,5% atau sekitar 221.563.279 dari total penduduk Indonesia tahun 2023 sebanyak 278.696.200 jiwa.

Lebih lanjut, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah murid Indonesia dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai 57.986.468 jiwa.
Mereka tersebar di berbagai sekolah yang berada di naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama. Prosentase terbesar ada di tingkat Sekolah Dasar (SD) atau selevelnya Madrasah Ibtidaiyah yakni 28, 3 juta.

Tim Riset CNBC Indonesia pun menghitung, perkiraan anggaran yang dibutuhkan pasangan nomor urut 3 Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD untuk membiayai program Internet Gratis dengan merujuk biaya internet dan jumlah siswa. Dari perhitungan tersebut maka diperoleh berkisar Rp46,11 triliun.

Diketahui bahwa tarif data seluler Indonesia menurut Cable berada di harga rata-rata per 1 GB sebesar US$0,28 atau sama dengan Rp4.396 dengan asumsi kurs Rp15.700 per US$1.

Jika masing-masing murid diberikan subsidi internet gratis sebesar 500 MB (0,5 GB) per hari maka dibutuhkan biaya Rp2.198 per hari, jika disetahunkan maka satu siswa akan membutuhkan biaya Rp802.270 per tahun (hitungan 365 hari).

Jumlah pelajar di Indonesia saat ini ada sekitar 57.986.468 jiwa, maka biaya sebesar Rp802.270 dikalikan jumlah pelajar saat ini, Pemerintah Indonesia membutuhkan anggaran sebesar Rp46,52 triliun setiap tahunnya untuk membiaya internet gratis bagi para pelajar di seluruh Indonesia.

Sehingga kesimpulannya, program paslon nomor urut 2 yakni Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka membutuhkan anggaran sebesar US$30 miliar atau setara dengan Rp471 triliun per tahun untuk program Makan Siang Gratis di Sekolah.

Sementara program paslon nomor urut 3 yakni Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD membutuhkan anggaran sebesar Rp46,11 triliun setiap tahunnya untuk membiayai program Internet Gratis.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation