Newsletter

Pasar RI Panas oleh Suhu Politik Debat Cawapres - Konflik Laut Merah

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
Jumat, 19/01/2024 06:00 WIB
Foto: Kolase Cawapres Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD.
  • Pasar keuangan RI kemarin ditutup di zona hijau IHSG sempat naik nyaris 1%, rupiah menguat terhadap dolar AS, dan obligasi acuan RI kembali diburu investor.

  • Bursa Wall Street akhirnya berakhir menguat setelah dua hari beruntun terkapar di zona merah.

  • Pasar keuangan hari ini diselimuti hawa politik yang memanas di tengah penantian cawapres terakhir minggu ini.

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Tanah Air akhirnya mulai menghijau, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound, nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dan obligasi acuan RI bertenor 10 tahun mulai diserbu investor,

Pasar keuangan Indonesia diharapkan bisa melanjutkan tren positif hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

IHSG pada perdagangan kemarin, Kamis (18/1/2024) IHSG bertengger di posisi 7252,96 atau terapresiasi 0,73%. Penguatan IHSG tersebut membalikan pelemahan yang terjadi pada satu hari sebelumnya sebesar 0,58%.

Sebagai catatan, secara intraday pada perdagangan kemarin, IHSG sempat menguat nyaris 1% ke posisi paling tinggi di 7.267,08,

IHSG pada perdagangan kemarin terbilang cukup ramai dengan nilai turnover mencapai Rp10,80 triliun, melibatkan 19.71 miliar lembar saham dengan 1,26 juta kali transaksi.

Sayangnya, kontras dengan IHSG yang naik, kemarin asing malah mencatatkan aksi jual bersih atau net foreign sell senilai Rp96,73 miliar di seluruh pasar (nego, tunai, dan reguler).

Penguatan IHSG lebih condong dipengaruhi saham afiliasi konglomerat Prajogo Pangestu yang melonjak tajam. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) kemarin naik tajam mencapai Auto Reject Atas (ARA) atau naik 25%, berkat itu TPIA menyumbang indeks poin paling banyak mencapai 27,03 poin.

Kemudian disusul PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang melonjak nyaris 10%, setara dengan indeks poin sebesar 19,36. Sementara untuk PT Barito Pacific Tbk (BRPT) berkontribusi ke IHSG sebanyak 3,89 poin.

Dua saham dengan kapitalisasi besar lainnya yang juga ikut mendorong IHSG ada saham PT Amman MIneral Internasional Tbk (AMMN) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), masing-masing menyumbang sebesar 9,24 poin dan 3,92 poin.

Beralih ke pergerakan nilai tukar rupiah dalam melawan dolar AS terpantau sudah mulai menguat. Melansir data Refinitiv, hingga akhir perdagangan kemarin mata uang Garuda terapresiasi 0,13% menuju angka Rp15.615/US$. Posisi tersebut akhirnya memutuskan tren pelemahan yang terjadi selama tiga hari beruntun atau sejak 15 Januari 2024.

Rupiah yang mulai menguat kemarin senada dengan tekanan dari indeks dolar AS (DXY) yang mereda. Hal ini tercermin dari DXY hingga kemarin pukul 14.50 WIB terdepresiasi 0,16% ke posisi 103,28. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan penutupan satu hari sebelumnya di 103,45.

Apresiasi rupiah juga menunjukkan sikap pelaku pasar yang mulai merespon kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan suku bunga atau BI rate di level 6% untuk yang keempat kalinya pada Januari 2024.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, keputusan itu ditempuh sebagai langkah konsistensi BI menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan, di tengah masih bergejolaknya ketidakpastian ekonomi global. Seiring dengan upaya untuk menjaga kinerja pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun ini.

Dari pasar obligasi. pada kemarin yield surat utang acuan RI dengan tenor 10 tahun terpantau mulai turun. Berdasarkan data Refinitiv, hingga perdagangan kemarin imbal hasil obligasi acuan RI melandai ke posisi 6,67% dibandingkan penutupan satu hari sebelumnya di 6,70%.

Penurunan yield berbanding terbalik dengan harga, ini artinya harga obligasi mulai menguat yang mengindikasikan investor mulai memburu surat utang Indonesia.


(tsn/tsn)
Pages