Newsletter

Hari Pembuktian Akhirnya Tiba: IHSG Rekor Apa Tekor?

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
29 December 2023 06:00
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam Peluncuran Bursa Karbon Indonesia.
Foto: Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam Peluncuran Bursa Karbon Indonesia. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)
  • Pasar keuangan Indonesia kembali melanjutkan rally jelang akhir tahun di mana IHSG dan rupiah menguat
  • Wall Street ditutup beragam dan kesulitan menembus rekor terbaiknya
  • Sentimen akhir tahun dan perkembangan di AS akan menjadi penggerak pasar keuangan RI hari ini 

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditutup kompak menguat pada perdagangan kemarin, Kamis (28/12/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus rekor tertinggi tahun ini dan mendekati level tertinggi sepanjang masa. Tidak hanya pasar modal, rupiah dan Surat Berharga Negara (SBN) juga terapresiasi yang menandakan keberanian pelaku pasar terhadap pasar domestik.

Pasar keuangan domestik sumringah, menjelang penutupan pasar tahun ini pada hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini akan dibahas pada halaman 3 artikel ini. Para investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman 4.

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat 0,8% ke posisi 7.303,88. Kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin menunjukkan keberhasilan bursa domestik kembali mampu menembus level psikologis 7.300. Posisi ini menempatkan IHSG di level tertinggi sepanjang 2023.
Sebanyak 306 saham bergerak naik, 210 bergerak turun dan 347 tidak berubah dengan transaksi turnover Rp 9 triliun dengan 17 miliar saham diperdagangkan. Penguatan juga terjadi seiring investor asing mencatat net buy sebesar Rp 1 triliun.

Secara sektoral, sektor properti menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 2,38%.

Penggerak IHSG kali ini dikontribusikan terbesar dari sektor perbankan dengan kapitalisasi pasar terbesar. Melesatnya pasar modal domestik dipimpin oleh saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Saham perbankan berkapitalisasi pasar terbesar ketiga di bursa yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi penopang terbesar IHSG kemarin, yakni mencapai 11,8 indeks poin.

Saham bank himbara lainnya BMRI juga menjadi penopang terbesar ke-2 IHSG pada kemarin, yakni mencapai 11,4 indeks poin.

Beralih ke mata uang Garuda, rupiah ditutup menguat di angka Rp15.415/US$ atau terapresiasi 0,06%. Posisi rupiah saat ini merupakan yang terbaik sejak 25 September 2023 atau sekitar tiga bulan terakhir.

Rupiah ditutup menguat di tengah berbagai sentimen positif khususnya derasnya aliran dana asing yang terjadi pekan lalu serta sikap pelaku pasar yang masih wait and see perihal data ketenagakerjaan AS.

Pekan lalu, Bank Indonesia (BI) merilis data terbaru per tanggal 18-21 Desember 2023 menunjukkan bahwa investor asing terus mencatatkan pembelian neto di pasar keuangan domestik.

Total pembelian bersih mencapai Rp6,37 triliun, dengan sebagian besar transaksi terjadi di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp4,97 triliun, diikuti oleh pasar saham Rp1,52 triliun, dan Surat Berharga Negara (SBN) Rp0,12 triliun. Inflow asing yang berlangsung selama enam pekan berturut-turut dengan total lebih dari Rp40 triliun net buy, dan lebih dari Rp25 triliun di SRBI.

Pengaruh positif dari sentimen inflow asing menciptakan likuiditas yang melimpah di pasar saham, sehingga dapat membangun kepercayaan pelaku pasar domestik. Masuknya dana asing didukung oleh pasar negara berkembang yang masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar di tengah kemungkinan era suku bunga tinggi akan perlahan dipangkas.

Dari pasar obligasi Indonesia, adanya aliran dana asing turut menjadi sentimen positif Surat Berharga Negara (SBN) yang mulai kembali dikoleksi oleh pelaku pasar tercermin dari penurunan imbal hasil pada perdagangan Kamis (28/12/2023).

Penurunan imbal hasil obligasi mengindikasikan keberanian pelaku pasar berinvestasi di surat utang Indonesia yang memberikan keuntungan besar. Hal ini mengindikasikan investor lebih berani mengambil risiko dengan harapan imbal hasil yang juga cukup besar.

Imbal hasil tenor  SBN tenor 10 tahun ada di angka 6,4% yang merupakan posisi terendahnya sejak September 2023.

Dari Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street, ditutup beragam pada perdagangan Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia.  Wall Street pun gagal meneruskan rally yang terjadi pada Selasa dan Rabu. 

Indeks Dow Jones menguat 0,14% atau 53,58 poin ke posisi 37.710,1 dan indeks S&P menanjak 0,04% atau 1,77% ke 4.783,35. Sebaliknya, indeks Nasdaq melemah 0,03% atau 4,04 poin ke 15.095,35.

Indeks yang ditutup beragam ini berbanding terbalik dengan Selasa dan Rabu di mana bursa Wall Street terbang.

"Apa yang kita lihat saat ini menunjukkan pasar benar-benar tahan banting. Ada saatnya dunia sepetti jatuh dan market ambruk tetapi pasar saham menolak jatuh. Kondisi ini menunjukkan pasar masih bullish dan terkendali dengan baik," tutur Adam Sarhan, CEO dari 50 Park Investments, dikutip dari CNBC International.

Kendati tidak seluruhnya menguat tetapi ketiga indeks Wall Street masih berkesempatan besar menutup 2023 dengan menguat tajam dalam setahun.
Indeks Dow Jones sudah menguat 13,8% sepanjang tahun ini dan S&P sudah terbang 24,6%.
 

Ketiga indeks juga tengah mengekor catatan gemilang yakni mengakhiri perdagangan sepekan dengan menguat selama sembilan pekan beruntun dan  menuju kinerja kuartalan terbaiknya dalam tiga tahun.

"Tahun ini benar-benar menguji kesabaran investor. Banyak hal yang terjadi di pertengahan tahun tetapi pada akhirnya membaik di akhir tahun. Jika Anda menoleh ke belakang maka Anda merasa puas," tutur Michael Mullin, analis dari Claro Advisors, kepada CNBC International.

Saham-saham saat ini berada di periode yang disebut "Santa Claus Rally," yang mengacu pada lima hari perdagangan terakhir di akhir tahun dan dua hari pertama di tahun baru. S&P 500 telah meningkat rata-rata sekitar 1,3% selama jangka waktu ini, per data sejak tahun 1950 dari Stock Trader's Almanac.

Selain itu, klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 23 Desember berjumlah 218.000, naik 12.000 dari periode sebelumnya dan sedikit di atas perkiraan Dow Jones sebesar 215.000, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada hari Kamis. Rata-rata pergerakan empat minggu untuk klaim turun tipis menjadi 212.000.

Pasar keuangan Indonesia baik bursa, mata uang, dan SBN akan mengakhiri perdagangan di 2023 pada hari ini. Semangat akhir tahun di satu sisi bisa membuat perdagangan sangat bergairah karena pelaku pasar akan memborong di hari terakhir. Namun, di sisi lain bisa berjalan sebaliknya.

Hari Terakhir Perdagangan Pasar Modal, Siap Rekor?

Pasar modal Indonesia (IHSG) memasuki akhir perdagangan 2023 hari ini dengan potensi mencatat sejarah baru. Setelah mencapai level psikologis 7.300 dan rekor tertinggi sepanjang 2023, IHSG masih menyimpan ambisi untuk menutup tahun ini dengan rekor ke level tertinggi sepanjang masa, yaitu 7.318,01.

Posisi penutupan kemarin di 7.303,88 tersisa selisih 15 poin untuk mencapai rekor. Dalam mengejar rekor ini, banyak faktor yang perlu diperhatikan, termasuk sentimen global, khususnya tren pelemahan dolar AS (DXY) yang memberikan keberpihakan positif bagi pasar domestik.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 7123 - 7337.

"Pola gerak IHSG masih memperlihatkan pergerakan yang cukup stabil dengan peluang kenaikan yang masih terbuka dan berpotensi untuk menggapai level ATHnya (All Time High) kembali," tutur William, dalam catatannya.

Menurutnya, kenaikan yang terjadi dalam pergerakan IHSG saat ini masih ditopang oleh stabilnya kondisi perekonomian Indonesia yang terlihat dari data perekonomian yang telah terlansir serta stabilnya nilai tukar rupiah, sehingga jika terjadi koreksi wajar hal tersebut tentunya masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan harapan capital gain di tahun mendatang

Ambruknya Dolar
Faktor pendukung dari sentimen global yang dapat memacu IHSG menuju rekor tertinggi adalah tren pelemahan dolar AS.  Indeks dolar AS (DXY) pada perdagangan kemarin merosot ke 100,2 atau terendah sejak Juli 2023 atau lima bulan lebih. Pelemahan ini mencerminkan arus dana yang semakin deras keluar dari Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir, yang diperkirakan mengalir ke pasar-pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Data terbaru dari Bank Indonesia (BI) pada tanggal 18-21 Desember 2023, menunjukkan bahwa investor asing terus mencatatkan pembelian neto di pasar keuangan domestik. Likuiditas yang melimpah di pasar saham pun menjadi katalis positif. 

Sentimen ini membantu membangun kepercayaan pelaku pasar domestik. Seiring dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS (The Fed) di tahun depan, ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di pasar negara berkembang menjadi daya tarik bagi investor.

Selain itu, klaim pengangguran di Amerika Serikat yang naik sedikit menjadi 218.000 untuk pekan yang berakhir pada 23 Desember memberikan sinyal positif bagi ekonomi global, termasuk Indonesia. Hal ini memberikan angin segar bagi perekonomian global dan memperbesar peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed di tahun mendatang.

Suku Bunga Penggerak Utama IHSG 2023?

Sejauh tahun 2023, IHSG tercatat mengalami stagnasi, bergerak di kisaran 6.500-7.000. Kondisi ini tak lepas dari sentimen suku bunga tinggi yang ditujukan untuk mengendalikan inflasi. Kebijakan The Fed dalam mengetatkan suku bunga sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022 hingga Juli 2023, sebelum menahannya pada September, November, dan Desember 2023, telah memberikan dampak signifikan.

Tidak hanya berfungsi untuk mengendalikan inflasi, kebijakan moneter ini juga berhasil menahan laju kenaikan harga. Inflasi AS yang turun dari 9,1% (YoY) pada Juni 2022 menjadi 3,1% (YoY) pada November 2023 menunjukkan bahwa kebijakan The Fed mulai memberikan hasil.

Dengan pertumbuhan ekonomi AS yang masih kencang di angka 4,9% hingga September 2023, pelaku pasar mulai mendapatkan keyakinan bahwa pemangkasan suku bunga pada Maret tahun depan semakin mungkin terjadi.

Pergerakan IHSG yang mulai menembus level psikologis 7.000 pada kuartal-IV 2023, khususnya sejak November, mencerminkan kuatnya korelasi antara kebijakan suku bunga dan pergerakan IHSG sepanjang tahun ini.

Suku Bunga Dovish & Pemilu, IHSG 2024 Tembus 7.700?

Dengan memasuki tahun 2024, IHSG dibayangi oleh dua faktor utama yang dapat menjadi pendorong potensial menuju level tertinggi sepanjang masa. Pertama, sentimen suku bunga yang sudah berada di puncak dan potensi pemangkasan. Kedua, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang diperkirakan akan menggerakkan likuiditas dan perekonomian secara keseluruhan.

Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, memproyeksikan IHSG mencapai posisi 7.100 pada tahun depan. Dengan ekspektasi bahwa suku bunga akan turun dan optimisme akan meningkat setelah pemilu.

Selain itu, Genta Wira Anjalu, Chief Investment Officer Sinar Mas Asset Management, menargetkan IHSG mencapai 7.700 pada tahun 2024. Namun, keberhasilan mencapai target tersebut tetap tergantung pada kondisi geopolitik dan ekonomi global yang belum sepenuhnya stabil.

Secara keseluruhan, IHSG terlihat memiliki outlook positif untuk 2024. Namun, ketidakpastian tetap ada, terutama terkait dengan ketidakstabilan geopolitik akibat perang, potensi resesi di beberapa negara, risiko pemilu, dan ancaman lainnya yang bisa mempengaruhi pergerakan pasar.

Perdagangan terakhir tahun ini berlangsung pada hari ini, para pelaku pasar akan memantau setiap perkembangan yang dapat mempengaruhi arah IHSG menuju akhir tahun. Lantas, mampukah IHSG tembus rekor tertinggi sepanjang masa jelang penutupan tahun pada hari ini?

Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:

* Penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia di Main Hall BEI, Jakarta. Turut hadir Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar (15:00 WIB)

Rilis data kenaikan harga produksi Singapore periode November 2023 (12.00 WIB)

Rilis data Inflasi Rusia periode Desember 2023 (23.00 WIB)

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

Cum date dividen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

Ex date dividen PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

Tender Offer PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Saham TPIA, CYBR, MTFN

Public Expose PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk (EPAC)

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:

 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular