
Minat Asing Susut, Pemerintah Tetap Pede Serap SUN Rp19 T!

Jakarta, CNBC Indonesia - Aliran dana asing ke tanah air terpantau susut. Ini tercermin dari hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada pertengahan November ini lebih rendah dari sebelumnya, kendati begitu serapan pemerintah pada lelang kali ini berhasil mencapai target indikatif.
Melansir data Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah diketahui melaksanakan lelang SUN per 14 November 2023 melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI) untuk tujuh seri yakni seri SPN03240214 (new issuance), SPN12241114 (new issuance), FR0101 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening).
Pada lelang kali ini, permintaan asing terpantau susut menjadi Rp3,88 triliun dari sebelumnya sebesar Rp4,85 triliun. Serapan pemerintah terhadap asing juga cenderung konservatif, hanya sebesar Rp1,74 triliun. Nilai ini menjadi yang terendah sejak 17 Oktober 2023 lalu.
Hasil penawaran yang masuk, baik dari investor lokal dan asing pada lelang kali ini juga turun jadi Rp33,67 triliun dibandingkan penawaran lelang sebelumnya sebesar Rp35,87 triliun.
Kendati demikian, secara keseluruhan nilai serapan pemerintah mencapai target indikatif yang ditentukan dari rencana lelang sebesar Rp19 triliun.
Menelisik lebih dalam, dari tujuh seri yang ditawarkan, pilihan asing paling banyak masuk pada surat utang benchmark dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun yaitu FR101 dan FR100, masing-masing asing menawarkan sebanyak Rp1,87 triliun dan Rp935 miliar. Berikut rincian dari hasil lelang kali ini dari asing :
Secara keseluruhan, walaupun penawaran yang masuk susut dari lelang sebelumnya akan tetapi pemerintah masih bisa menyerap sesuai target indikatif. Hal ini sejalan dengan tekanan eksternal yang sudah mulai mereda sehingga pemerintah terlihat masih cukup percaya diri untuk menyerap hasil lelang SUN kali ini.
Tekanan eksternal yang mereda sudah tercermin dari inflasi Amerika Serikat (AS) untuk periode Oktober 2023 yang melandai lebih baik dari perkiraan. Diketahui inflasi AS tumbuh 3,2% secara tahunan atau year-on-year (yoy), lebih baik dari perkiraan pasar yang proyeksi tumbuh 3,3% yoy.
Di satu sisi, kondisi pasar tenaga kerja AS juga terpantau mulai mendingin tercermin dari data pekerjaan yang tercatat selain pertanian atau nonfarm payroll per Oktober 2023 tumbuh 150.000 pekerjaan, lebih sedikit dari perkiraan pasar yang diperkirakan tumbuh 180.0000. Kemudian tingkat pengangguran mulai meningkat, pada periode yang sama tercatat 3,9% dari bulan sebelumnya sebesar 3,8%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn)