Market Commentary

AMMN-ARTO-EMTK Masuk Indeks MSCI, Sahamnya Terbang

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
15 November 2023 11:30
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/9/223). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/9/223). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan global yang membuat indeks MSCI yaitu MSCI Inc. kembali mengumumkan penyusunan ulang atau rebalancing pada Senin (14/11/2023) waktu Indonesia, di mana beberapa saham masuk ke dalam dua indeks MSCI.

Pengumuman penghuni baru MSCI Global Standard Index dan MSCI Small Cap Index ini memang sudah ditunggu-tunggu pasar mengingat MSCI menjadi salah satu acuan melihat saham-saham unggulan yang menjadi pilihan investasi.

Sebagai informasi MSCI Inc, yang dulunya bernama Morgan Stanley Capital International dan MSCI Barra, adalah pembuat indeks dari mulai pasar saham, pasar obligasi, pasar hedge fund, dan perangkat analisis pasar keuangan lain.

Di indeks MSCI Global Standard terbaru, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (TBIG) resmi masuk ke dalam anggota indeks MSCI tersebut.

Sementara di indeks MSCI Small Cap, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) resmi masuk ke dalam anggota indeks MSCI tersebut.

Ketiga saham yang masuk kedalam indeks MSCI pun direspons baik oleh pelaku pasar dan membuat ketiganya berhasil melesat pada sesi I hari ini.

Per pukul 10:01 WIB, saham AMMN terpantau melesat 1,4% ke posisi harga Rp 7.250/saham. Namun sejatinya, saham AMMN sudah melesat selama empat hari beruntun, jika perdagangan sesi I juga dihitung.

Dalam empat hari terakhir, AMMN sudah melonjak 9,02%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, AMMN sudah melejit 13,73%.

Tak hanya AMMN, saham ARTO dan EMTK juga melesat. Saham ARTO melejit 6,83% ke Rp 2.190/saham. Sedangkan saham EMTK melonjak 6,48% menjadi Rp 575/saham.

Secara periodik, MSCI melakukan review atas saham-saham apa yang layak dimasukkan menjadi konstituen dan dikeluarkan atau dikenal dengan rebalancing.

MSCI juga menyaring sejumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar, free float saham, likuditas saham dalam periode tertentu, dan sejumlah kriteria lainnya.

Indeks MSCI sering kali menjadi perbincangan akibat pilihan sahamnya dari berbagai negara, industri, kapitalisasi pasar, dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, investor global akan mengacu pada indeks MSCI sebagai emiten pilihan awalnya.

Faktor-faktor tersebutlah yang berpotensi memengaruhi pergerakan saham yang masuk dalam indeks MSCI menguat dan saham yang didepak anjlok. Namun, tidak semua keputusan beli atau jual mengindikasikan harga saham nya sudah tidak dapat naik atau turun lagi.

Sehingga, saham yang masuk indeks MSCIakan mengalami kenaikan harga dan saham yang didepak akan terkoreksi merupakan mitos.

Faktor keharusan reksadana indeks atau ETF mengikuti update emiten yang dipilih merupakan faktor tekanan beli atau jual dalam jangka pendek. Namun, MSCI sudah mempertimbangkan emiten yang dipilih melalui tingkatan likuiditas sahamnya, sehingga tekananbeli atau jual tidak mempengaruhiperubahan harga signifikan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rebalancing MSCI Resmi Berlaku Hari Ini, Apa Kabar Sahamnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular