
Awan Mendung Selimuti Ekonomi Global, IHSG Rawan Tergelincir

IHSG pada perdagangan hari ini dapat bergerak fluktuatif setelah terjadi penguatan kemarin karena kecemasan investor akan kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
Adapun beberapa sentimen yang dapat menjadi penggerak IHSG hari ini adalah sebagai berikut:
Pasokan Minyak AS
Persediaan minyak mentah di AS naik 1,371 juta barel dalam pekan yang berakhir 20 Oktober 2023, setelah penurunan sebesar 4,491 juta barel pada periode sebelumnya, dan jauh lebih besar dari perkiraan pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,239 juta barel, menurut data dari Laporan Status Minyak EIA.
Selain itu, stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, naik 213 ribu barel, pulih dari penurunan 758 ribu barel di minggu sebelumnya.
Stok bensin meningkat 156 ribu, dibandingkan perkiraan penurunan 897 ribu. Stok sulingan, termasuk solar dan minyak pemanas, turun 1,686 juta barel, lebih besar dari konsensus penurunan 1,168 juta barel
Ekspektasi suku bunga The Fed
The Fed mengambil langkah dengan hati-hati dan para pembuat kebijakan akan membuat keputusan mengenai sejauh mana kebijakan tambahan akan diperkuat dan berapa lama kebijakan akan tetap bersifat restriktif berdasarkan totalitas data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko,kata Ketua Fed Powell di Economic Klub New York.
Ketua Fed menambahkan bahwa kebijakan ketat memberikan tekanan pada aktivitas ekonomi dan inflasi. Namun, bukti tambahan mengenai pertumbuhan yang terus-menerus berada di atas tren, atau bahwa pengetatan pasar tenaga kerja tidak lagi berkurang, dapat menempatkan kemajuan inflasi lebih lanjut dalam risiko dan memerlukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut.
Powell juga mencatat bahwa inflasi masih terlalu tinggi dan bahwa pengembalian berkelanjutan ke sasaran inflasi 2% kemungkinan memerlukan periode pertumbuhan di bawah tren dan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih lemah.
The Fed mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal pada level tertinggi dalam 22 tahun sebesar 5,25%-5,5% pada pertemuan September 2023.
Sementara para pelaku pasar melihat The Fed masih akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan 1 November mendatang. Menurut perangkat Fedwatch, Pasar meyakini 97,5% The Fed tetap mempertahankan suku bunga.
Ekonomi Amerika Serikat
Ekonomi Amerika Serikat diperkirakan akan tumbuh 4,3% qoq menurut konsensus TradingEconomics pada kuartal ketiga 2023.
Sebelumnya perekonomian AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,1% pada kuartal kedua tahun 2023, tidak berubah dari perkiraan sebelumnya, dan dibandingkan dengan pertumbuhan 2,2% yang direvisi naik pada kuartal pertama.
Belanja konsumen meningkat jauh lebih kecil dari perkiraan awal (0,8% vs 1,7% pada estimasi kedua), namun revisi ke atas terlihat pada investasi tetap non perumahan (7,4% vs 6,1%), ekspor (-9,3% vs -10,6%) dan investasi perumahan (-2,2% vs -3,6%). Belanja pemerintah naik 3,3%, sejalan dengan perkiraan sebelumnya.
Sementara itu,The Fed memperkirakan perekonomian akan tumbuh sebesar 2,1% pada 2023.
Musim Laporan Keuangan ,Big Bank Tumbuh Positif
Pasar saham tanah air akan kebanjiran rilis keuangan emiten-emiten. Sejauh ini kinerjanya baik didorong oleh raihan positif dua bank besar yakni BBCa dan BBRI.
BBCA mencatatkan laba bersih perusahaan dan entitas anak mencapai Rp 36,4 triliun hingga akhir kuartal III-2023. Catatan laba tersebut naik 25,8% dibandingkan dengan capaian dalam sembilan bulan pertama tahun sebelumnya.
Sementara BBRi mengantongi laba bersih setelah pajak sebesar Rp 44,21 triliun, naik 12,47% secara tahunan (yoy) per September 2023.
(ras/ras)