
Titah Jokowi dan Musim Laporan Keuangan Tiba, Saatnya Pesta?

Pasar saham dan rupiah hari ini dibayangi oleh sentimen yang cukup positif berasal dari internal maupun luar negeri. Sehingga dapat memberikan angin segar bari laju bursa saham.
Wall Street Semringah
Pertama dari luar negeri adalah Wall Street yang mampu mencatatkan kenaikan meyakinkan yakni hingga 1% pada perdagangan Selasa (24/10/2023) sehingga dapat mendorong IHSG. Seperti diketahui, wall street adalah indeks acuan global yang dapat mendorong laju bursa.
Kenaikan Wall Street diharapkan bisa menular kepada bursa Asia, termasuk Indonesia.
Jokowi Turun Gunung Stabilkan Pasar Keuangan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Ke Istana Negara, Senin (23/10/2023), guna memberikan update situasi terkini dan perkembangan ekonomi global. Rapat ini digelar di tengah kabar melemahnya Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).
Hadir dalam rapat tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.
Untuk diketahui, KSSK akan merilis paket kebijakan untuk merespons situasi perekonomian terkini. Terutama yang disebabkan oleh global yang memburuk dan berdampak ke ekonomi dan pasar keuangan Indonesia.
"Kita akan terus sinkronkan kebijakan moneter dan fiskal agar dalam situasi di mana pemicunya adalah negara seperti Amerika Serikat dampaknya ke ekonomi kita bisa dimitigasi dan diminimalkan. Baik terhadap nilai tukar, inflasi, maupun terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan," terang Sri Mulyani usai rapat.
Sementara Jokowi mengungkapkan bahwa depresiasi yang dialami oleh mata uang rupiah belakangan ini masih dalam batas aman.
Menurut Jokowi, pelemahan rupiah yang terjadi masih aman untuk berbagai sektor mulai dari riil hingga perbankan. Lebih lanjut dirinya menyebut, depresiasi yang terjadi juga masih aman untuk inflasi.
"Kalau kita lihat presentase depresiasi mata uang kita masih aman," kata Jokowi dalam pertemuan hari ini, Selasa (24/10/2023).
Selain itu, Jokowi juga menggarisbawahi ekonomi RI yang mampu tumbuh di atas 5% kala ekonomi dunia lain mengalami perlambatan, bahkan ada pula yang terkontraksi.
Beli Propeerti Bebas Pajak
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memberikan relaksasi bagi sektor properti. Pemerintah akan menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk setiap pembelian rumah di bawah Rp 2 milair hingga tahun depan.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan relaksasi tersebut merupakan hasil rapat terbatas yang dilaksanakan siang tadi.
Airlangga menjelaskan, pemerintah akan menanggung PPN sepenuhnya hingga Juni 2024. Setelahnya, pemerintah akan menanggung PPN sebesar 50% hingga Desember 2024.
Adapun aturan tersebut berlaku untuk rumah dengan harga kurang dari Rp 2 miliar. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan administratif bagi perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) senilai Rp 4 juta. "MBR biaya administratif yang sekitar 13,3 (juta orang) ini ditanggung pemerintah Rp 4 juta," sebutnya.
Dalam rapat lanjutan terkait PPN untuk perumahan, utamanya untuk dorong sektor perumahan yang PDB-nya rendah, turun 0,67%, dan konstruksi 2,7%," kata Airlangga usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Selasa (24/10/2023).
Di mana kedua sektor itu memberikan kontribusi ke PDB mencapai 14%-16%, juga jumlah tenaga kerja pada sektor itu mencapai 13,8 juta orang, serta kontribusi pajak mencapai 9,3% dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) senilai 31,9%.
Musim Laporan Keuangan
Investor juga menanti-nanti rilis kinerja keuangan emiten pada kuartal ketiga. Harapannya adalah kinerja berbagai emiten mampu bangkit hingga sembilan bulan pertama 2023 sehingga dapat menambah optimisme investor dan membuat harga sahamnya naik.
Dari sektor bank, BBCA telah merilis kinerjanya yang memiliki performa fantastis sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Hal ini memberikan optimisme terhadap kinerja emiten lain di sektor perbankan.
Hari ini, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Unilever akan melaporkan kinerja keuangan kuartal III-2023.