Newsletter

Ada Kabar Genting AS-China di Tengah Perang Israel vs Hamas

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
09 October 2023 06:00
ISRAEL-PALESTINIANS/
Foto: REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA

Pelaku pasar akan menantikan data inflasi AS dan China yang akan dirilis pekan ini sebagai acuan laju pertumbuhan ekonomi global serta kebijakan moneter di negara masing-masing.

Semakin terkendalinya inflasi berpotensi sebagai tanda perekonomian melambat, tetapi dapat menjadi sentimen positif untuk pasar dengan suku bunga yang akan lebih dovish.

Sentimen dalam negeri datang dari data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode September 2023 yang akan diumumkan pada Senin (9/10/2023). Diketahui berdasarkan laporan Bank Indonesia/BI, keyakinan konsumsi masyarakat Indonesia berada di 125,2 poin pada Agustus 2023 lebih tinggi dibanding Juli yang berada di 123,5. IKK dalam negeri pada Agustus 2023 berada di bawah perkiraan Trading Economics, yang memprediksi berada di 127,5.

Berdasarkan IKK Agustus, ek
spektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depan terpantau tetap kuat. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Agustus 2023 yang tercatat berada dalam zona optimis (>100) sebesar 135,0, lebih tinggi dari 133,2 pada Juli 2023.

Survei BI pada Agustus lalu juga mencatat ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan meningkat terutama didukung oleh ekspektasi terhadap kegiatan usaha dan ketersediaan lapangan kerja yang masing-masing tercatat sebesar 137,4 dan 132,5 pada Agustus 2023, lebih tinggi dari 133,6 dan 129,8 pada Juli 2023.

IKK September menjadi penting karena menunjukkan optimisme konsumen setelah satu tahun kenaikan harga BBM. Data tersebut diharapkan mencerminkan keyakinan ekonomi Indonesia ke depan setelah dampak inflasi kenaikan harga BBM pada September 2022 hilang.

Data IKK pada September juga akan mencerminkan indeks ekspektasi dan lepanga usaha serta kerja 6 bulan ke depan atau setelah pemilihan umum.

Peningkatan keyakinan konsumsi masyarakat Indonesia akan menjadi salah satu faktor penunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia, mengingat konsumsi merupakan kontributor utama perekonomian. Semakin tinggi IKK berpotensi mendorong laju pertumbuhan ekonomi, begitu pula sebaliknya.

Dunia Menunggu Inflasi AS & Data Dagang China

Dari  global, perhatian besar investor akan tercurah pada pengumuman inflasi AS dan China.

Inflasi Amerika Serikat (AS) periode September 2023 akan diumumkan hari Rabu (11/10/2023). Diketahui, AS mencatatkan inflasi periode Agustus 2023 naik menjadi 3,7% (year on year/yoy) dibandingkan periode Juli di angka 3,2% secara tahunan (yoy). Kenaikan harga di AS lebih tinggi dibanding perkiraan konsensus sebesar 3,6% yang dikutip dari Trading Economics.

Inflasi AS menyedot perhatian besar pasar karena menjadi penentu dalam perkembangan kebijakan The Fed ke depan. Jika inflasi AS masih tinggi maka harapan pelaku pasar melihat The Fed melunak akan semakin menipis. Inflasi juga akan mencerminkan seberapa  besar dampak kebijakan ketat The Fed berpengaruh kepada ekonomi AS.

Jika inflasi AS menurun dengan lambat atau malah naik maka artinya ekonomi AS masih panas sehingga inflasi sulit melandai dengan cepat ke target kisaran The Fed yakni 2%.

banyak analis memperkirakan inflasi AS masih sulit melandai dengan cepat karena masih kuatnya daya beli warga AS. Lonjakan harga minyak pada September lalu juga membuat AS sulit menekan inflasi. 
AS merupakan konsumen minyak mentah terbesar di dunia.Pergerakan harga minyak akan sangat menentukan inflasi mengingat harga BBM di AS disesuaikan dengan harga pasar dan tanpa kontrol dari pemerintah.

Seperti biasanya, rilis data inflasi AS akan diiringi dengan China yang akan mengumumkan pada Jumat (13/10/2023). China mencatatkan inflasi periode Agustus 2023 sebesar 0,1% (yoy) dibandingkan periode Juli yang mengalami deflasi 0,3%. Kenaikan harga di China lebih terkendali dibanding perkiraan konsensus sebesar 0,2%.

Pada pekan ini, Tiongkok juga akan mengumumkan neraca perdagangan periode September 2023 yang diumumkan hari Jumat.

Diketahui neraca dagang China mengalami penurunan surplus pada Agustus 2023 menjadi US$ 68,2 miliar, di bawah perkiraan konsensus sebesar US$ 70,6 miliar. Penurunan neraca dagang China tentunya berdampak signifikan terhadap perekonomian global, sebab China merupakan salah satu pusat perdagangan dunia.

Ekspor China sudah terkontraksi selama empat bulan sementara impor terkontraksi selama enam bulan. China merupakan pasar ekspor terbesar untuk Indonesia sehingga perkembangan ekspor dan impor negara tersebut akan sangat menentukan bagi Indonesia.

Selain itu, akan ada banyak pidato dari The Fed, yang dapat menjadi indikasi kemungkinan keputusan kebijakan suku bunga The Fed ke depan.

Pada pekan ini, para pelaku pasar akan mendapatkan informasi terkini mengenai pasar tenaga kerja, termasuk data klaim pengangguran yang rilis pada hari Kamis.

Perang Israel vs Hamas

Dunia dikejutkan oleh perang yang meletus antara Palestina dan Hamas pekan lalu. Perang tidak hanya akan meninggalkan ketegangan geopolitik tetapi juga memicu ketidakpastian global hingga dampak ekonomi yang tidak sedikit.

Dampak paling cepat kemungkinan datang dari lonjakan harga minyak global yang bisa kembali meningkatkan inflasi. Harga minyak brent, misalnya, kembali naik 3% lebih pada akhir pekan lalu karena ketegangan di Timur Tengah. Harga gas juga kembali melesat.

Eskalasi konflik antara Kelompok Militan Islam Palestina yakni Hamas dengan Israel kian meningkat di Jalur Gaza. Serangan balasan dari kedua kubu itu terus berjalan sampai pada Minggu (8/10/2023) pasca pertama kali Hamas melakukan serangannya kepada Israel, Sabtu (7/10/2023).

Tak sendirian, bahkan Kelompok Militan Hamas Palestina itu mendapatkan dukungan dari Kelompok Militan Hizbullah Lebanon. Di hari Minggu ini, Hizbullah juga melakukan bombardir ke wilayah Israel dengan roket dan peluru kendalinya.

Mengutip Aljazeera, serangkaian serangan yang dilakukan oleh Hamas dan Hizbullah itu menelan ratusan korban. Diklaim korban jiwa dari warga Israel mencapai 600-an orang.

Sementara itu, mengutip AFP seperti yang dijelaskan oleh Kementerian Kesehatan wilayah setempat, jumlah korban jiwa dari warga Palestina diklaim mencapai 313 orang sampai pada Minggu siang (8/10/2023).

Adapun sebanyak 1.990 orang lainnya mengalami luka-luka. Hal itu terjadi karena serangan udara Israel terhadap target-target Hamas dalam dua hari berturut-turut.

Mengutip Reuters, Militer Israel menyatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan kembali kendali atas titik-titik wilayah yang disusupi oleh Hamas Palestina. Namun, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pertempuran.

 

(mza/mza)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular