
Pertama dalam Sejarah! RI Akan Dagang Karbon Mulai Hari Ini

Wall street yang berakhir menghijau pada perdagangan kemarin bisa membawa angin positif bagi indeks dalam negeri. Selain itu, pelaku pasar juga perlu mencermati sejumlah sentimen dan risiko baik dari dalam ataupun luar negeri.
Hari ini investor patut mencermati pidato pejabat The Fed yang akan memberikan sinyal langkah suku bunga ke depan. 'Huru-hara' pasar keuangan akibat The Fed ini diperkirakan masih akan mewarnai sentimen pasar pekan ini. Investor masih mengantisipasi, memasang mode wait and see terkait sinyal suku bunga ke depan dari pidato pejabat The Fed dan rilis data ekonomi penting yang menggambarkan kondisi ekonomi AS.
Wajar pelaku pasar masih terkesan ketar ketir, sebab inflasi AS kembali nanjak. Dengan ini, The Fed diperkirakan masih akan 'gila'. Saat ini, Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% sesuai ekspektasi pasar.
Namun, The Fed mengisyaratkan mereka akan tetaphawkishdan membuka kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan.
Hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) juga mengindikasikan jika kebijakan moneter yang ketat akan tetap berlanjut hingga 2024dan akan memangkas suku bunga lebih sedikit dari indikasi sebelumnya.
Dokumen dot plot The Fed menunjukkan suku bunga akan ada di kisaran 5,5-5,75% pada tahun ini. Artinya, ada indikasi jika The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps lagi hingga akhir tahun.
Selain itu, data penting dari AS juga banyak yang akan dirilis hari ini diantaranya data indeks penjualan rumah di AS, data penjualan rumah baru, Indeks keyakinan konsumen (IKK) AS, serta indeks manufaktur dan jasa versi Richmond Fed. Data ini tentu pentung melihat kondisi perekonomian AS saat ini.
Untuk diketahui, konsumen di AS memburuk pada Agustus, dengan Indeks Keyakinan Konsumen Conference Board turun ke 106,1 dari 114,0 (direvisi dari 117,0) pada bulan Juli.
Rincian lebih lanjut publikasi tersebut mengungkapkan bahwa Indeks Situasi Saat Ini turun ke 114,8 dari 153,0, dan Indeks Ekspektasi Konsumen turun ke 80,2 dari 88.
Indeks Pendapatan Kegiatan Sektor Jasa Distrik Kelima meningkat menjadi 4 pada Agustus 2023 dari -2 pada bulan sebelumnya, menandai hasil positif pertama sejak Mei 2022 dan menambah momentum pertumbuhan jasa di Amerika Serikat. Sementara itu, indeks permintaan meningkat 3 poin dari bulan sebelumnya menjadi 9 pada periode tersebut.
Investor juga memantau dengan cermat kemajuan resolusi anggaran di Washington. Para anggota parlemen pada akhir pekan menyatakan sedikit tanda-tanda pergerakan mengenai kesepakatan yang akan menjaga pendanaan pemerintah AS untuk sisa tahun fiskal ini. Pada Senin, Moody's Investors Service memperingatkan bahwa penutupan (shutdown) akan menjadi peristiwa "negatif terhadap kredit" bagi AS.
Selain itu, dari Zona Eropa akan ada pidato dari pejabat ECB. Sebelumnya, ECB menaikkan suku bunga untuk ke-10 kalinya berturut-turut pada tanggal 14 September dan memberikan sinyal bahwa mereka kemungkinan akan melakukan kebijakan pengetatan, karena inflasi sudah mulai menurun namun diperkirakan masih terlalu tinggi untuk jangka waktu yang lama.
Akibatnya, tingkat operasi refinancing utama mencapai angka tertinggi dalam 22 tahun sebesar 4,5%, dan tingkat fasilitas simpanan mencatat rekor baru sebesar 4%.
Menurut proyeksi makroekonomi staf ECB bulan September untuk Kawasan Euro, rata-rata inflasi diperkirakan sebesar 5,6% pada tahun 2023 dan 3,2% pada tahun 2024, keduanya lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, terutama karena kenaikan harga energi. Sebaliknya, proyeksi tingkat suku bunga pada tahun 2025 telah dipangkas menjadi 2,1%.
(aum/aum)