
Harga Minyak Makin Gila, Batu Bara Membara, CPO Amburadul

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dan batu bara semakin membara sementara harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) ambruk.
Harga minyak brent melesat 0,53% sementara harga WTI menanjak 0, 78% pada perdagangan Senin (18/9/2023). Penguatan ini memperpanjang rekor positif harga minyak yang terbang pada bulan ini.
Harga minyak brent masih menguat 0,41% sementara WTI melesat 1,1% pada hari ini, Selasa (19/9/2023).
Harga minyak melambung karena penurunan produksi. Produksi minyak Amerika Serikat (AS) dari wilayah-wilayah penghasil serpih terbesar diperkirakan akan turun menjadi 9,393 juta barel per hari (bph) pada Oktober, level terendah sejak Mei 2023, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA) pada hari Senin.Hal itu akan membuat harga minyak jatuh selama tiga bulan berturut-turut.
Produksi juga turun setelah Arab Saudi dan Rusia pada bulan ini memperpanjang pengurangan pasokan gabungan sebesar 1,3 juta barel per hari (bpd) hingga akhir tahun 2023.
Sementara itu, harga CPO semakin ambles. Setelah ambruk 0,95% kemarin, harga CPO jatuh 1,31% pada hari ini. Melemahnya harga CPO dipicu karena peningkatan persediaan pada Agustus sementara ekspor turun.
Persediaan minyak sawit Malaysia naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan sebesar 2,12 juta ton pada akhir Agustus, menurut data Dewan Minyak Sawit Malaysia awal pekan ini.
Ekspor produk minyak sawit Malaysia pada paruh pertama bulan September turun 9,3% menjadi 574,936 ton dari 633,585 ton yang dikirimkan selama 1 - 15 Agustus, kata perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia pada hari Jumat.
Harga batu bara masih membara dengan menguat hampir 1% kemarin. Penguatan ditopang oleh membaiknya permintaan dari China serta persoalan harga gas.
Sementara itu, harga emas menguat kemarin sehingga ikut mendorong kenaikan harga emas Antam dan Pegadaian hari ini (AS).
Selengkapnya mengenai perkembangan harga komoditas bisa dibaca pada artikel di bawah ini:
Baca
Berikut pergerakan harga komoditas:
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mae/mae)