
Polusi Jakarta Masih Buruk, Jawa Barat Dapat Warning Keras!

Jakarta, CNBC Indonesia - Berdasarkan data IQAir pada pagi hari ini Rabu (6/9/2023) pukul 06.00 WIB kualitas udara di Jakarta kembali ke status tidak sehat dengan indeks kualitas udara AQI US 151 dan polutan utama PM2.5. Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Angka AQI US ini lebih kecil dibandingkan dengan angka kualitas udara hari sebelumnya di AQI US 156.
Cuaca Jakarta pagi ini berkabut dengan suhu 24 derajat celcius, kelembapan 74%, angin 7,4 hm/h dan tekanan 1.013 mbar.
Dalam rangking kota AQI langsung dari beberapa kota di Indonesia, hari ini pukul 06.00 WIB kota Palembang, Sumatera Selatan menjadi urutan pertama dari 10 rangking kota berpolusi buruk. Provinsi Banten dan Jawa Barat masih mendominasi provinsi berpolusi tidak sehat. Dan Jakarta sudah tidak masuk dalam kota berpolusi paling buruk.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan Ibu kota Sumatera Selatan akhir-akhir ini kondisinya tidak sehat.
Menurut BMKG, udara dalam kondisi tidak sehat dipengaruhi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi dalam kurun waktu dua pekan terakhir. Selain itu, fenomena El Nino juga ikut memperparah titik panas dan titik api di berbagai daerah di Sumatera Selatan.
Beberapa pihak memprediksi karhutla tahun ini akan lebih parah dibandingkan dua tahun sebelumnya (2021-2022).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyerukan dampak dari iklim ekstrem El Nino di Indonesia dapat mengurangi curah hujan dan memicu terjadinya kekeringan. Pada tahun 2024 mendatang diprediksi akan menjadi tahun terpanas di dunia.
Auriga Nusantara telah berhasil mengumpulkan beberapa fakta selama dua dekade terakhir (2001-2019) bahwa kelalaian manusia berkontribusi besar dalam karhutla. Sebagian besar titik panas berada di lahan gambut, terutama di Kalimantan Tengah, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Papua.
Hal ini yang menyebabkan kebakaran semakin sulit dipadamkan. Api menjalar di perut gambut dan memicu bencana asap.
![]() Kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Palangka Raya kembali meningkat dalam sepekan terakhir. (Dok. mediacenter.palangkaraya) |
Kalimantan dan Riau cenderung memiliki titik panas yang tinggi, berikut titik panas di kabupaten yang sama di 7 provinsi yakni dengan proporsi hotspot:
• Riau (19%)
• Kalimantan Tengah (19%)
• Kalimantan Barat (13%)
• Sumatera Selatan (12%)
• Jambi (5%)
• Papua (5%)
• Kalimantan Selatan (4%).
Data hotspot tersebut menunjukkan bahwa muncul fenomena episentrum api baru di provinsi yang masih kaya akan hutan, seperti Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Utara.
Adapun, Timer menambahkan bahwa ketujuh provinsi tersebut adalah provinsi kaya gambut.
Selain itu, provinsi Jawa Barat dan Banten masih mendominasi provinsi dengan polusi udara tidak sehat. Terdapat kota Karawang sebagai kota industri terbesar di Indonesia. Kota Karawang termasuk kota yang besar yakni dengan luas sekitar 1.737,30 km.
Kota Karawang aktif dalam kegiatan industri dan manufaktur, sehingga hal ini mendorong tingkat polusi di wilayah tersebut. Dari beberapa kawasan industri yang ada di Karawang. Terdapat sekitar 1.762 pabrik yang terdiri dari Pabrik swasta, PMA, PMDN dan Joint Venture. Rinciannya, pabrik swasta sebanyak 787, PMDN sebanyak 269, PMA sebanyak 638, dan Joint venture tercatat sebanyak 58 pabrik.
Sedangkan untuk mengatasi polusi buruk di wilayah Banten, Pemerintah telah menonaktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara yakni PLTU Suralaya 1, 2, 3 dan 4 di Cilegon, Banten.
Diketahui, PLTU Suralaya 1, 2, 3 dan 4 memiliki kapasitas sebesar 4 x 400 Mega Watt (MW) yang berlokasi di Merak, Cilegon, Banten milik anak usaha PT PLN (Persero) yakni PT Indonesia Power (IP).
Adapun, IQAir merekomendasikan masyarakat Jakarta untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menggunakan masker, penyaring udara dalam ruangan, menutup jendela, dan membatasi aktivitas di luar ruangan.
Tujuan utamanya adalah untuk melindungi kesehatan dari paparan udara yang kotor dan berpotensi berbahaya.
Sebagai informasi, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi udara, yakni:
- Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi
- Gunakan transportasi umum
- Membersihkan dan menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya.
CNBC Indonesia Research