Newsletter

Indonesia Ketua, ASEAN Jadi Sorotan Dunia

mae, CNBC Indonesia
05 September 2023 06:00
Infografis, Bawa Misi Besar, Ini Hasil Lawatan ASEAN-BAC di 8 Negara
Foto: Infografis/ ASEAN-BAC/ Edward Ricardo

Pelaku pasar perlu mencermati sejumlah sentimen yang akan membayangi pergerakan IHSG, rupiah, dan SBN untuk hari ini baik yang datang dari dalam ataupun luar negeri.

Dari luar negeri, sentimen utama akan datang dari perkembangan di China. Guyuran stimulus Tiongkok di sektor properti diharapkan masih menjadi katalis positif bagi pasar keuangan Indonesia.

Seperti diketahui, China sudah mengguyur sejumlah stimulus di sektor properti untuk meningkatkan permintaan sektor tersebut yang lesu karena skandal Evergrande dan perlambatan ekonomi.

Sektor properti menyumbang sekitar 30% dari Produk Domestik Bruto (PDB) China sehingga pemangkasan bunga hingga uang muka pembelian rumah bagi warga Tiongkok diharapkan bisa mendongrak sektor lain.


Tiongkok adalah motor utama penggerak ekonomi Asia, tujuan ekspor terbesar untuk Indonesia, serta salah satu investor terbesar di Tanah Air.
Dengan perbaikan ekonomi China maka dampak positifnya akan menjalar ke berbagai sektor mulai dari pasar keuangan, investasi sektor riil, hingga perdagangan.

Hari ini, Caixin akan mengumumkan data Composite Composite Output Index China. Caixin Manufacturing PMI yang dirilis pada pekan lalu menunjukkan aktivitas manufaktur China sudah naik ke fase ekspansif yakni 51 pada Agustus, tertinggi dalam lima bulan.

Caixin Manufacturing mengukur kinerja sektor manufaktur dari 430 perusahaan sementara Caixin China Composite Output Index  mengukur tren bisnis di sektor swasta dari 400 perusahaan swasta.

Jibun Bank juga akan merilis data yang sama untuk Jepang. Sementara itu, Korea Selatan akan mengumumkan data inflasi Agustus serta data final pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023.

Inflasi Korea Selatan sudah turun auh menjadi 2,3% (yoy) pada Juli 2023 dari 5,7% (yoy) pada Oktober 2022. Dengan inflasi yang melandai, bank Korea Selatan diproyeksi akan menjadi salah satu negara yang segera memangkas suku bunga. 

RI dan ASEAN Akan Jadi Sorotan Dunia
Indonesia akan menggelar perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada 5-7 September 2023. Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini secara resmi akan membuka KTT ASEAN ke-43 sekaligus memimpin sidang pleno.

Presiden Jokowi juga akan membuka membuka ASEAN-Indo-Pacific Forum. Sebelas pemimpin ASEAN akan hadir dalam KTT untuk membahas sejumlah agenda penting di bidang ekonomi hingga politik.
ASEAN juga akan menggelar serangkaian KTT bersama negara mitra mulai dari Jepang, China, Amerika Serikat, hingga Korea Selatan pada Rabu (6/9/2023).

Lalu pada 7 September, empat pertemuan penutup bakal digelar, yakni 20th ASEAN-India Summit, 3rd ASEAN-Australia Summit, 13th ASEAN-UN Summit, dan 18th East Asia Summit.

Keketuaan Indonesia pada tahun ini sangat penting di tengah kembali panasnya geopolitik di Eropa ataupun China-Amerika Serikat.
Indonesia juga memegang Keketuan setelah dunia menjalani periode normal kembali usai dihantam pandemi Covid-19.

Peran Indonesia dalam mengawal ASEAN juga sangat penting untuk tahun ini karena Asia Tenggara kini diharapkan menjadi salah satu motor ekonomi dunia setelah ekonomi negara maju lesu.


Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia tenggara mencapai 4,6% pada 2023 da 4,9% pada 2024.
Proyeksi pertumbuhan untuk Asia Timur sebesar 4,6% pada 2023 dan 4,2% pada  2024, untuk Asia Selatan sebesar 5,5% pada  2023 dan 6,1% pada 2024, dan untuk Pasifik sebesar 3,3% pada  2023 dan 2,8% pada2023. 2024.

Sebagai perbandingan, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksi ekonomi AS akan tumbuh 1,8% pada tahun ini dan 1% pada 2024. Ekonomi zona Eropa diperkirakan akan tumbuh 0,9% pada 2023 dan 1,5% pada 2024.

Merujuk data IMF, PDB negara ASEAN menembus US$ 3,9 triliun atau sekitar sekitar 3,7% dari total PDB dunia. ASEAN juga memiliki keunggulan di bidang tenaga kerja dengan 64% penduduknya berusia produktif.

Letak Geografis ASEAN juga sangat strategis yakni di tengah-tengah Indo-Pasifik. Namun, letak yang strategis itu mengancam ASEAN untuk mudah dipecah belah. Terlebih dengan banyaknya kelompok negara yang berseteru di kawasan Indo-Pasifik seperti AS dan China.

Dengan potensi besar ASEAN di bidang ekonomi dan politik itulah mengapa tema ASEAN MattersEpicentrum of Growth menjadi penting.

Dengan mengambil tema ASEAN Matters, Indonesia ingini membawa ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia

Sementara, Epicentrum of Growth merupakan ambisi besar Keketuaan Indonesia untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia

"Tiga hal penting ya. Yang pertama, tadi sudah saya sampaikan bahwa ASEAN harus relevan, tetap relevan terhadap kepentingan-kepentingan rakyat, juga kawasan, dan juga dunia. Yang kedua, stabilitas dan perdamaian di Indo-Pasifik, ASEAN harus berkontribusi besar. Dan, yang ketiga, ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi, penting. Saya kira, kita akan lari ke tiga hal tadi," ujar Presiden Jokowi saat Kick Off Keketuaan Indonesia di ASEAN, Januari lalu, dikutip dari Setkab.go.id

Indonesia sendiri sebelumnya sudah pernah menjadi tuan rumah KTTA SEAN empat kali yakni pada 1976, 1996, 2003 dan 2011.

(mae/mae)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular