RI Ketua, ASEAN Melaju di Tengah Badai Ekonomi Dunia

- Indonesia memegang ketetuaan ASEAN 2023 terjadi di tengah gejolak dunia yang semakin kompleks hingga berujung pada pelemahan ekonomi dunia.
- Penduduk Indonesia menyumbang 34% dari ASEAN yang merupakan kawasan dengan populasi terbesar ketiga di dunia dengan nilai ekonomi lebih dari US$ 3 triliun.
- KTT ASEAN pada September diharapkan bisa menghasilkan kesepakatan yang bisa menggerakkan Asia Tenggara sebagai motor penggerak ekonomi dunia, kedamaian, dan kesejahteraan kawasan.
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memegang peran penting sebagai ketetuaan ASEAN tahun ini yakni membawa organisasi tersebut menjadi pusat pertumbuhan dunia setelah dihajar pandemi Covid-19.
Indonesia juga memegang Keketuaan ASEAN di tengah gejolak dunia yang semakin kompleks. Memang pandemi mereda tetapi nyatanya efek domino tak semakin redup, masalah terus bergulir mulai dari perubahan iklim yang menyebabkan cuaca tak menentu berimbas pada krisis pangan di berbagai negara.
Suku bunga di tingkat global juga melonjak hingga berujung pada pelemahan ekonomi negara-negara motor penggerak ekonomi internasional seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China.
Oleh karena itu, berbagai masalah perlu dikelola agar tidak muncul konflik terbuka yang membawa perang baru, termasuk di kawasan Asia Tenggara yang memiliki ratusan juta populasi.
Hingga 2021, jumlah populasi negara-negara yang tergabung ke dalam ASEAN mencapai 663,9 juta jiwa. Jumlah ini menempati posisi ketiga terbesar di seluruh dunia.
Berdasarkan laporan Dana Moneter Internasional (IMF), jumlah penduduk di Asia Tenggara pada 2023 diproyeksi bisa mencapai 679,69 juta jiwa setara dengan 8,09% dari total penduduk dunia.
Dari nilai tersebut, Indonesia diperkirakan bisa jadi penyumbang utama demografi mencapai 40,8% atau setara 277,43 juta jiwa. Filipina menyusul dengan perkiraan jumlah penduduk mencapai 112,89 jiwa.
Selanjutnya di posisi ketiga dan keempat ada Vietnam dan Thailand dengan proyeksi masing-masing 1000,35 juta jiwa dan 70,18 juta jiwa. Kelima ditempati Myanmar dengan jumlah penduduk diperkirakan mencapai 54,21 juta jiwa pada tahun ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memperjelas sekitar 34% demografi Asia Tenggara merupakan pemuda. Maka dari itu, Jokowi berharap generasi mudah bisa mengambil peran besar untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai episentrum dunia.
Melengkapi pernyataan Jokowi, melansir dari ASEAN Statistical hampir separuh dari total penduduk di 10 negara ASEAN pada 2021 usianya di bawah 30 tahun dengan kelangsungan hidup bisa mencapai 67 - 83 tahun.
Potensi Asia Tenggara yang sangat mumpuni dari segi demografi bertepatan dengan tema KTT ASEAN yang diselenggarakan di Indonesia pada 5 - 7 September 2023 yaitu "ASEAN Matters : Epicentrum of Growth".
Kegiatan KTT ASEAN bakal diadakan dua pertemuan, yakni 43rd ASEAN Summit (Plenary Session) dan 43rd ASEAN Summit (Retreat Session). Kemudian dilanjutkan enam pertemuan pada 6 September, antara KTT ke-26 ASEAN-Cina, KTT ke-26 ASEAN-Jepang, KTT ke-24 ASEAN-Republik Korea Selatan, dan KTT ke-11 ASEAN-Amerika Serikat.
Lalu pada 7 September, empat pertemuan penutup bakal digelar, yakni 20th ASEAN-India Summit, 3rd ASEAN-Australia Summit, 13th ASEAN-UN Summit, dan 18th East Asia Summit.
Lebih jauh, sejumlah pertemuan bilateral juga bakal dilakukan di sela-sela pertemuan puncak. Di luar rangkaian kegiatan tersebut, ASEAN Business & Investment Summit 2023 juga akan dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 6 September
Pertemuan KTT ke-43 ASEAN turut membahas beberapa tema penting. Baik itu soal Code of Conduct terkait Laut Cina Selatan, South East Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ), ASEAN Maritime Outlook, ASEAN Outlook in Indo Pacific (AOIP), dan isu terkait Myanmar.
ASEAN diharapkan, bisa berperan sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan. Selain itu, Indonesia juga ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.
KTT ASEAN di Jakarta ini juga diharapkan bisa menghasilkan beberapa kesepakatan penting. Seperti, kesepakatan terkait penguatan infrastruktur ASEAN, food security, blue economy dan green economy, serta digital economy dan payment ecosystem.
Kekuatan Asia Tenggara dalam hal ekonomi tak lepas dari pertumbuhan-nya yagn ekspansif. Dalam satu dekade terakhir, rata-rata pertumbuhan tahunan ASEAN mencapai 3,98%, di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,6%.
Bahkan pada 2022, pertumbuhan di kawasan ASEAN pada 2022 sebesar 5,7%, capaian ini melampaui konsensus pertumbuhan ekonomi sebelumnya sebesar 5,1%. Ini adalah tren positif yang ingin dipertahankan oleh Keketuaan Indonesia. Selain itu, diharapkan asumsi ekonomi makro ASEAN dapat diwujudkan melalui kemakmuran yang dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat ASEAN.
Keketuaan Indonesia juga memberikan kesempatan bagi ASEAN untuk berperan aktif, menawarkan ide dan solusi untuk kepentingan perdamaian dan kemakmuran di kawasan. Untuk itu, Indonesia sebagai Ketua bertujuan untuk memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Indonesia akan berperan penting dalam pengelolaan kerja sama ASEAN sebagai ekonomi terbesar ke-5 di dunia dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai US$ 3,3 triliun, yang juga melibatkan ekonomi mitra ASEAN senilai US$ 84,6 triliun pada 2021.
Keketuaan Indonesia juga bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN agar mampu menjawab semua tantangan 20 tahun yang akan datang. Indonesia bertujuan menuju ASEAN 2045, yang harus lebih adaptif, responsif, dan kompetitif. Semua ini harus diperjuangkan dengan cara ASEAN, sejalan dengan semangat kerja sama dan melaksanakan sepenuhnya Piagam ASEAN. Indonesia bertujuan agar ASEAN tetap penting dan sangat relevan bagi rakyatnya, kawasan Indo-Pasifik, dan dunia.
Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 pada jalur ekonominya akan menjalankan 3 pilar strategis, yaitu:
(i) Pembangunan Kembali Perkembangan Regional, Konektifitas, dan Persaingan Baru;
(ii) Mempercepat Transformasi dan Partisipasi Ekonomi Digital Inklusif (ekonomi digital); dan
(iii) Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan untuk Masa Depan yang Tangguh (sustainability).
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)