KTT ASEAN 2023

Prabowo Benar: ASEAN Kawasan Paling Stabil di Dunia

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
08 September 2023 18:00
INFOGRAFIS, Pak Prabowo Beli Jet Tempur Rafale, Negara Lain Bersiap Jet Tempur Generasi 6
Foto: Infografis/ Jet Tempur Prabowo/ Edward Ricardo
  • Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, menyebut ASEAN sebagai kawasan geopolitik yang aman di dunia. Hal ini memungkinkan kerja sama ekonomi yang baik.
  • Indonesia mengikuti prinsip politik luar negeri "bebas-aktif", sehingga berperan besar terhadap keamanan geopolitik Asia Tenggara dan sejalan dengan tujuan dibentuknya ASEAN. 
  • Situasi geopolitik yang aman menjadi faktor penting Asia Tenggara mampu bertumbuh pesat dibanding gelapnya AS dan Uni Eropa, juga berada di posisi kedua di sub-wilayah Asia. 

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, menjelaskan situasi geopolitik Negara Asia Tenggara "yang paling aman dan tentram di dunia" dalam konferensi KTT ASEAN di Jakarta. Situasi geopolitik yang aman dapat mendorong berbagai aktivitas kerja sama yang tercermin dari perekonomian yang baik.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, Prabowo menyebutkan tidak akan berafiliasi terhadap negara tertentu dan bersahabat dengan semua negara. Pernyataan ini didasarkan oleh prinsip politik luar negeri Indonesia, yakni bebas-aktif.

"Sikap kita kan selalu bebas aktif, non blok, kita tidak mau terlibat dalam manapun, kita sahabat sama semua negara, kita hormati semua negara, kita hormati Amerika Serikat, dan kita hormati Tiongkok, kita hormati Rusia, kita hormati Jepang, kita hormati semua negara intinya," kata Prabowo.

Periode 1960-an, konflik bermula dari Indonesia yang menentang pembentukan Federasi Malaysia, karena Indonesia menganggap pembentukan negara federasi ini merupakan kepentingan Inggris, melansir Jurnal Universitas Indonesia. Indonesia juga sempat berkonflik dengan Singapura terkait persoalan maritim, namun seiring dengan terbentuknya ASEAN konflik semakin mereda.

Tidak hanya Indonesia, Situasi geopolitik ASEAN juga harus terus terjaga. Sejak didirikan pada 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok, tujuan didirikan ASEAN untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera.

"Kita ingat dulu kita sama Malaysia ada ketegangan, sama Singapura ada ketegangan, tapi sekarang kawasan Asia Tenggara mungkin yang paling aman dan tentram di dunia dan growth kita juga satu yang paling baik di dunia,"jelas Prabowo.

Namun, persoalan geopolitik juga kerap terjadi meski ASEAN telah terbentuk. Hal ini menjadi peran ASEAN dalam menyelesaikan persoalan regional ini. Indonesia pun aktif dalam berkontribusi dalam penyelesaian berbagai konflik.

Indonesia berperan menyelesaikan konflik Filipina dengan Moro National Liberation Front (MNLF)dalam periode 1976-2013, hingga tercapai perdamaian. Indonesia kembali menjadi inisiator penyelesaian konflik Vietnam-Kamboja pada 1988-1989 melalui Jakarta Informal Meeting (JIM).

Indonesia kembali menjadi mediator perdamaian dalam konflik wilayah antara Thailand dan Kamboja dengan dukungan dari Amerika Serikat (AS) pada 2011. Indonesia juga memimpin menjadi tuan rumah dalam penyelesaian konflik di Myanmar dengan mengadakan ASEAN Leaders Meeting pada 2021.

Situasi geopolitik yang terkendali akan mendorong terciptanya berbagai kerja sama di berbagai sektor yang akhirnya dapat menopang pertumbuhan ekonomi ASEAN.

Pertumbuhan Ekonomi ASEAN

Saat negara dengan ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat dan kawasan Eropa lesu, ASEAN mampu bertahan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak stabil.

Asian Development Bank (ADB) mempertahankan perkiraan pertumbuhan negara-negara berkembang di Asia dan Pasifik sebesar 4,8% tahun ini, seiring tingginya permintaan domestik yang terus mendukung pemulihan kawasan. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi AS hanya 2,1% dan Eropa 3,5%.

Proyeksi Asia Tenggara Asia Tenggara juga lebih baik dibanding AS dan Eropa. Kawasan Asia Tenggara diperkirakan ADB mampu bertumbuh cepat pada tahun ini dan tahun depan dengan pertumbuhan 4,6% dan 4,9%.

AS diperkirakan kembali melambat menjadi 1,9% tahun ini dan 0,5% pada 2024, melansir Conference Board. Sedangkan, Uni Eropa diperkirakan bertumbuh 1% tahun ini dan 1,7% pada tahun selanjutnya, melansir Europa.Eu.

Data ADB menunjukkan pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara diperkirakan berada di posisi kedua di bawah Asia Selatan berdasarkan beberapa sub wilayah Asia periode 2022-2024, menurut data ADB. Pertumbuhan kawasan ini lebih unggul dibanding kawasan pasifik, Asia Timur, serta Kaukasus dan Asia Tengah.

Perbaikan pertumbuhan di Asia akan ditopang oleh inflasi yang rendah dan permintaan yang membaik.

Perkiraan inflasi untuk Asia Tenggara direvisi turun untuk kedua tahun tersebut. Penurunan inflasi dari 4,4% menjadi 4,3% pada 2023 dan dari 3,3% menjadi 3,2% pada 2024 mencerminkan pelonggaran harga komoditas global dan kebijakan moneter yang lebih ketat. Inflasi Asia Tenggara hanya berada di bawah Asia Timur.

Perkiraan inflasi untuk Asia Timur turun tajam menjadi 1,3% pada 2023 dan sedikit lebih tinggi menjadi 2,1% pada 2024.

Inflasi di Kaukasus dan Asia Barat diperkirakan akan tetap tinggi sebesar 10,6% pada 2023 dan 7,8% pada 2024.

Perkiraan inflasi 2023 untuk Asia Selatan dipertahankan pada angka 8,1%, dan proyeksi tahun 2024 direvisi naik menjadi 6,4%.

Inflasi diperkirakan masih moderat hingga 5,0% pada tahun 2023 dan 4,4% pada tahun 2024 di sub-kawasan Pasifik secara keseluruhan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(mza/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation