Selamat Pak Jokowi! PMI Manufaktur Rekor Tertinggi 22 Bulan

mae, CNBC Indonesia
01 September 2023 08:52
Ilustrasi Pabrik Sepatu. (AP Photo/Mario Armas)
Foto: Ilustrasi Pabrik Sepatu. (AP/Mario Armas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas manufaktur Indonesia terus menanjak pada Agustus 2023 didukung oleh kuatnya permintaan baik dari dalam ataupun luar negeri.

S&P Global merilis data aktivitas manufaktur Indonesia yang dicerminkan dengan Purchasing Managers' Index (PMI) pada hari ini, Jumat (1/9/2023).

Untuk periode Agustus 2023, PMI manufaktur Indonesia ada di angka 53,39. Indeks menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2021 atau 22 bulan terakhir atau hampir dua tahun.

PMI jauh lebih tinggi dibandingkan pada Juli 2023 yang tercatat di 53,3.

Data hari ini juga menunjukkan PMI manufaktur Indonesia sudah berada dalam fase ekspansif selama 24 bulan terakhir.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.

Melambungnya PMI Manufaktur dipicu oleh naiknya permintaan baru, baik dari dalam ataupun luar negeri.

"Ada banyak perbaikan dari sektor manufaktur Indonesia di Agustus. Ada kenaikan permintaan termasuk dari luar negeri. Ini menjadi pendorong utama percepatan ekspansi produksi," tutur Jingyi Pan, ekonom S&P Global Market Intelligence dalam website resmi mereka.

Jingyi menambahkan tingkat kepercayaan dunia binis juga meningkat sehingga ikut mendongkrak penambahan tenaga kerja serta aktivitas pembelian.

"Saat ini manufaktur Indonesia juga menikmati perbaikan dari sisi pasokan karena selisih waktu bisa diperpendek dan tekanan harga mulai berkurang. Secara keseluruhan, ekspansi produksi dalam tahap yang bagus dan bisa berlanjut ke semester II," ujar Jingyi.

S&P Global menjelaskan kenaikan PMI ditopang oleh kenaikan permintaan, baik dari dalam ataupun luar negeri. PMI juga didukung oleh peningkatan produksi yang bisa lebih cepat.

Ongkos produksi yang selama ini menjadi beban juga sudah jauh lebih berkurang.

"Ongkos inflasi yang lebih rendah membuat kenaikan harga relatif terkendali," ujar S&P dalam laporannya hari ini.

"Permintaan dari luar negeri juga membaik pada Agustus didukung oleh kenaikan order baru yang semakin tinggi. Ini adalah kali kedua, order dari luar negeri naik dalam 15 bulan terakhir.

Tak hanya permintaan, sisi supply juga jauh lebih membaik sehingga semakin meningkatkan kepercayaan dunia usaha.

Sentimen sektor manufaktur di seluruh Indonesia masih positif pada Agustus. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan optimis dalam melihat perbaikan produksi untuk 12 bukan ke depan.
Kepercayaan bisnis bahkan mencapai level terbaik dalam 10 bulan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation