polling CNBC Indonesia

Pak Jokowi, Siap-Siap Ya Besok Bisa Ada Kabar Buruk Nih

mae, CNBC Indonesia
31 August 2023 13:32
Apa itu Inflasi? Simak Pengertian, Penyebab & Dampaknya
Foto: Infografis/Apa itu Inflasi? Simak Pengertian, Penyebab & Dampaknya/Aristya rahadian
  • Inflasi Indonesia diperkirakan melonjak secara tahunan tetapi melandai secara bulanan pada Agustus
  • Inflasi bulanan pada Agustus diperkirakan akan jauh lebih tinggi dibandingkan pola historisnya
  • Beras dam harga BBM non-subsidi diperkirakan menjadi penyumbang inflasi Agustus

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Indonesia diperkirakan akan melandai secara bulanan tetapi melonjak secara tahunan pada Agustus. Inflasi bulanan (month to month/mtm) Agustus ini diproyeksi akan melawan data historisnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi Agustus pada Jumat (1/9/2023).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 institusi memperkirakan inflasi Agustus 2023 akan menembus 0,05% dibandingkan bulan sebelumnya (mtm).

Hasil polling juga memperkirakan inflasi (year on year/yoy) akan menembus 3,36% pada bulan ini. Inflasi inti (yoy) diperkirakan mencapai 2,33%. Sebagai catatan, inflasi pada Juli tercatat 0,21% (mtm) dan 3,08% (yoy) sementara inflasi inti mencapai 2,43% (yoy).


Inflasi tahunan akan meningkat karena basis perhitungan Agustus 2022 terbilang rendah (4,69%). Meskipun inflasi (mtm) jauh melandai tetapi proyeksi sebesar 0,03% untuk Agustus 2023 terbilang tinggi.

Data BPS menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus dalam lima tahun terakhir tercatat deflasi sebesar 0,03% (mtm). Pada periode Agustus selama delapan tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), rata-rata inflasi hanya sebesar 0,02%. Pada delapan tahun tersebut bahkan terjadi enam kali deflasi pada Agustus.

Kecilnya inflasi pada Agustus selama periode Jokowi, salah satunya karena pergeseran Hari Raya Idul Fitri serta belanja besar masyarakat yang sudah habis-habisan pada Mei-Juli.

Namun, berbeda dengan periode sebelumnya, IHK pada Agustus 2023 diproyeksi akan meningkat cukup tinggi.

Kepala ekonom Bank Maybank Indonesia Juniman mengatakan inflasi Agustus disumbang oleh sejumlah bahan pangan seperti gula, cabai rawit merah, dan beras.

Namun, beberapa bahan pangan menyumbang deflasi seperti telur ayam, minyak goreng, serta bawang.
"Biaya pendidikan juga mendongkrak inflasi demikian juga dengan bahan bakar minyak non-subsidi," tutur Juniman kepada CNBC Indonesia.

Ekonom Bank Danamon juga memperkirakan beras akan menjadi penyumbang besar dalam inflasi Agustus.

Sebagai catatan, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis non subsidi per 1 Agustus 2023 ini. Terdapat Setidaknya terdapat tiga jenis BBM yang mengalami kenaikan harga diantaranya yakni Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.

Sebagai contoh harga BBM non subsidi Pertamina di DKI Jakarta. Harga Pertamax Turbo mulai 1 Agustus 2023 dibanderol sebesar Rp 14.400 per liter atau dari sebelumnya Rp 14.000 per liter pada periode Juli.

Harga Dexlite per 1 Agustus 2023 dibanderol Rp 13.950 per liter, naik Rp 800 per liter dari sebelumnya Rp 13.150 per liter.

Adapun harga Pertamina DEX mulai 1 Agustus dijual sebesar Rp 14.350 per liter, naik Rp 800 per liter dari Rp 13.550 per liter pada Juli.

Tak cuma Pertamina dan Shell, BP - AKR dan Vivo Energy juga menaikkan harga BBM mereka.

Misalnya, Shell menaikkan harga beberapa produk BBM, seperti Shell Super menjadi Rp 13.280 per liter dari yang sebelumnya Rp 12.920 per liter.

Beras Lagi Lagi Jadi Ancaman
Sementara itu, Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) menunjukkan bahan pokok yang mengalami lonjakan harga adalah beras, cabai rawit merah, dan gula pasir. Daging ayam yang pada bulan lalu naik sudah turun.

Rata-rata harga beras dibanderol Rp 13.611,36/kg pada Agustus 223 atau naik 0,49% dibandingkan Juli.
Rata-rata harga cabai rawit merah melonjak 10% menjadi Rp 50.721,74/kg pada Agustus. Rata-rata harga gula pasir lokal naik 0,5% menjadi Rp 14.843,48 per kg pada Agustus. Harga daging ayam turun 7,4% pada bulan ini.

Harga beras terpantau melanjutkan kenaikan hari ini. Dan, kembali cetak rekor baru.  Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga beras hari ini, Kamis (31/8/2023) naik Rp40 ke Rp12.340 per kg untuk jenis medium dan naik Rp70 ke Rp14.010 per kg untuk jenis premium.

Sepekan lalu, 24 Agustus 2023, harga beras medium masih di Rp12.150 per kg dan beras premium masih di Rp13.840 per kg. Harga beras terpantau tembus Rp12.000 per kg pertama kali pada 12 Agustus 2023. Dan hari ini merupakan pertama kali harga beras premium tembus Rp14.000 per kg.

Kenaikan beras ini perlu dicermati karena besarnya bobot beras dalam perhitungan inflasi. Dengan bobot mencapai 3,33% pada kelompok bahan pangan, pergerakan beras akan sangat menentukan laju inflasi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation