- Pasar keuangan RI mencatatkan hattrick kenaikan karena didukung oleh sederet sentimen positif
- Ekonomi AS lesu memberikan harapan investor bahwa The Fed akan melunak dan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan September
- Investor masih menanti hasil rilis data pengeluaran dan pemasukan pribadi AS serta harga PCE Indeks dan klaim awal pengangguran AS sebagai data untuk memperkirakan sikap The Fed
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai harga tertinggi sepanjang 2023, bahkan sempat mencapai angka psikologis 7.000. Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup naik 0,13% ke posisi 6.966,66.
Pasar keuangan Indonesia diharapkan bisa kembali berpesta pora hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.
Secara sektoral, sektor industri dan teknologi menjadi penopang IHSG pada hari ini. Sektor industri menopang indeks sebesar 1,51%, sedangkan sektor teknologi sebesar 1,38%.
IHSG mencatat kenaikan selama tiga hari beruntun yang dipengaruhi oleh sentimen pasar yang semakin membaik.
Pertama, survei lowongan pekerjaan dan pergantian tenaga kerja terbaru Amerika Serikat menunjukkan penurunan pada Juli. Ini merupakan sebuah tanda stabilitas di pasar tenaga kerja.
Data JOLTs Openings pada periode Juli 2023 turun menjadi 8,83 juta lapangan kerja, dari sebelumnya sebanyak 9,16 juta lapangan kerja pada Juni lalu. Angka ini merupakan level terendah dalam lebih dari dua tahun terakhir.
Sedangkan data JOLTs Quits periode Juli 2023 juga turun menjadi 3,55 juta lapangan kerja, lebih rendah dari periode Juni lalu yang sebanyak 3,8 juta lapangan kerja. Tingkat berhenti bekerja menurun ke level terendah dalam 30 bulan, sebuah indikasi bahwa pekerja melihat semakin sedikit peluang menarik di pasar kerja.
Kedua, indeks kepercayaan konsumen (IKK) The Conference Board turun lebih besar dari perkiraan pada periode Agustus. IKK CB AS periode bulan ini turun menjadi 106, dari sebelumnya pada Juli di angka 117.
Hal ini menandakan bahwa masyarakat di Negeri Paman Sam mulai menahan belanja, meski secara pengukuran mereka masih cenderung optimis. IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Skor di atas 100 menandakan konsumen optimistis melihat situasi ekonomi.
Sementara itu, pencapaian IHSG juga diikuti oleh rupiah yang perkasa di hadapan dolar AS.
Mengutip data Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,13% terhadap dolar AS di angka Rp15.235/US$ pada hari Rabu (30/8/2023). Sebagai catatan, posisi ini menjadi yang terkuat sejak 11 Agustus 2023 atau 13 hari perdagangan terakhir.
Sentimen pekerjaan dan IKK Amerika Serikat memiliki andil terhadap pergerakan rupiah. Selain itu ada juga sentimen dari dalam negeri.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan optimisme terhadap proyeksi ekonomi Indonesia hingga tahun depan.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan Rp14.800-15.200 pada tahun ini sedangkan pada tahun depan mengalami penguatan dibandingkan tahun ini yakni menjadi Rp14.600 - 15.100.
Penguatan rupiah juga ditopang oleh proyeksi Inflasi yang tetap terkendali sesuai target bank sentral juga serta prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap positif yaitu 4,7-5,5%.
Selain itu, stabilitas nilai tukar rupiah pun akan meningkat sejalan dengan implementasi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) dimana eksportir wajib menempatkan dolar AS ke dalam negeri dalam jangka waktu tertentu. Dengan begitu, cadangan devisa ditargetkan bisa naik US$ 8 - 9 miliar per bulan.
Dari pasar Surat Berharga Negara (SBN), imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun turun menjadi 6,37% pada perdagangan kemarin, dari 6,39% pada perdagangan Senin.
Imbal hasil juga sudah turun jauh dibandingkan Selasa pekan lalu yang menembus 6,6%.
Imbal hasil berbanding terbalik dengan harga. Imbal hasil yang menurun menandai harga SBN yang naik karena diburu investor.
Saham-saham di Wall Street menguat pada perdagangan Rabu (30/8/2023) dan mencatatkan kenaikan selama empat hari beruntun. Penguatan terjadi setelah rilis ekonomi AS terbaru.
Indeks S&P500 naik 0,38% dan ditutup pada 4,514.87. Rata-rata Industri Dow Jones menguat 37,57 poin atau 0,11% menjadi 34.890,24. Sementara Nasdaq Composite yang sarat saham teknologi naik 0,54% ke 14.019,31.
Sektor teknologi menguat, ditopang kenaikan hampir 1% pada saham pembuat chip Nvidia. KEmudian saham Apple naik hampir 2%, setelah perusahaan mengirimkan undangan untuk acara peluncuran iPhone 15 pada 12 September.
Secara umum pergerakan indeks Wall Street terjadi ketika para pedagang meneliti data payrolls yang mengecewakan. ADP mengatakan pengusaha swasta menambah 177.000 pekerjaan pada Agustus . Jumlah tersebut jauh di bawah angka revisi pada Juli yaitu 371.000. Itu juga meleset dari perkiraan Dow Jones sebesar 200.000.
Sementara itu, pertumbuhan produk domestik bruto tahunan direvisi turun pada Rabu menjadi 2,1% dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,4%. Ini adalah hari kedua investor memandang data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan sebagai kabar baik bagi saham.
"Pedagang dan investor sama-sama ingin melihat 'tindak lanjut' dalam aksi pasar saat ini, membantu memastikan bahwa peningkatan kinerja pasar adalah langkah yang lebih layak ketika pasar memasuki bulan September," kata Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial.
IHSG memiliki potensi untuk mencapai angka psikologis 7.000 pada perdagangan hari ini ditopang oleh sentimen yang membaik. Wall Street yang menjadi acuan pasar saham dunia mencatatkan penguatan untuk kali keempat secara beruntun.
Hasil rilis data ekonomi Amerika Serikat yang mengecewakan justru menjadi booster bagi saham AS.
Laporan dari ADP yang menunjukkan bahwa gaji swasta meningkat sebesar 177.000 pekerjaan pada bulan lalu, di bawah angka revisi pada bulan Juli yaitu 371.000. Itu juga meleset dari perkiraan Dow Jones sebesar 200.000. kenaikan terkecil dalam lima bulan dan kurang dari perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Refinitiv sebesar 195.000.
Ditambah dengan pertumbuhan produk domestik bruto tahunan direvisi turun menjadi 2,1% dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,4%.
Ekonomi AS yang lesu malah memberikan investor sebuah harapan bahwa Bank Sentral AS Federal Reserve/The Fed akan melunak soal suku bunga acuan.
Perangkat CME Fedwatch menunjukkan 90% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan September.
 Foto: FEDWatch Fedwatch |
Selain itu, para investor juga menantikan rilis data pengeluaran pribadi dan pemasukan pribadi yang juga menjadi acuan bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneter.
Berdasarkan hasil konsensus Trading Economics tingkat pendapatan pribadi stagnan di angka 0,3%, month-to-month pada Juli. Sementara tingkat pengeluaran tumbuh 0,7% mom, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan lalu sebesar 0,5%.
Hari ini juga akan rilis data Harga Indeks PCE yang menjadi ukuran inflasi bagi The Fed. Konsensus Trading Economics memperkirakan Core PCE Price Index AS pada Juli akan stabil di angka 0,2%. Sedangkan klaim awal pengangguran diperkirakan meningkat 5.000 menjadi 235.000 pada minggu yang berakhir 26 Agustus 2023.
Jika rilis data sesuai ekspektasi, hal ini akan menjadi pendukung bagi The Fed untuk tetap menahan suku bunga pada September.
Selain data dari AS, hari ini juga akan rilis kondisi manufaktur China yang dapat berpengaruh terhadap Indonesia Asal tahu saja, China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia.
PMI Manufaktur China pada Agustus diperkirakan di posisi 49,4 pada Juli. Angka tersebut hanya naik 1 poin dari posisi sebelumnya sebesar 49,3.
Meskipun nak, PMI Manufaktur China masih berada di kondisi kontrakasi. PMI Manufaktur adalah ukuran mengenai kondisi manufaktur sebuah negara, Angka 50 adalah batas, di bawah angka tersebut manufaktur terkontraksi sementara di atas 50 artinya manufaktur sedang ekspansi.
Investor saat ini juga menanti data ekonomi dalam negeri yang akan dirilis besok, yakni PMI Manufaktur dan inflasi.
PMI Manufaktur Indonesia saat ini konsisten berada di zona ekspansi. Diperkirakan pada Agustus masih tetap berada di zona ekspansi selama 25 bulan berturut-turut di angka 53.
Inflasi Agustus 2023 diperkirakan meningkat sementara secara bulanan melandai setelah berlari kencang pada bulan lau. Sebagai catatan, inflasi pada Juli tercatat 3,08% (yoy) dan 0,21% (month to month/mtm).
Hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023. Ratusan pemerintah daerah, pimpinan Bank Indonesia, serta pejabat negara juga akan menghadiri acara ini.
Menarik disimak apa saja yang akan menjadi perhatian Jokowi untuk inflasi tahun ini dan tahun depan serta bagaimana pemerintah menangani inflasi.
Berikut sejumlah agenda dan rilis data ekonomi pada hari ini:
- Penjualan Ritel Jepang (6.50 WIB)
- PMI Manufaktur NBS China (8.30 WIB)
-Presiden Jokowi membuka rakernas HIPMI di ICE BSD City, Banten. Turut hadir antara lain Menteri Investasi/Kepala BKPM (09:00 WIB)
- Mendag Zulkifli Hasan akan membuka acara Sosialisasi Permendag 22 tentang Barang yang Dilarang Ekspor dan Permendag 23 tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor di Auditorium Kementerian Perdagangan (09:00 WIB)
- Presiden memimpin Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023 di Istana Kepresidenan Jakarta (14:00 WIB)
- Inflasi Eropa (16.00 WIB)
- Tingkat Pendapatan Masyarakat AS (19.30 WIB)
- Tingkat Pengeluaran Masyarakat AS (19.30 WIB)
- Tingkat Harga PCE Indeks AS (19.30 WIB)
- Klaim Awal Pengangguran AS (19.30 WIB)
Ahenda Emiten Hari Ini:
- Dividen Kas GEMS
- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) LTLS (14.00 WIB)
Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:
CNBC INDONESIA JAKARTA
[email protected]