
'Hantu' Twin Deficit Kembali Hantui Jokowi, BI Dalam Dilema

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, kembali ditutup beragam pada perdagangan Selasa (22/8/2023).
Indeks Dow ones ditutup melemah 0,51% atau 174,86 poiin ke 34.288,83 dan indeks S&P 500 melemah 0,28% atau 12,22 poin ke 4.387,55. Hanya indeks Nasdaq yang ditutup menguat 0,06% atau 8,28 poin ke 13.505,87.
Indeks dibuka kompak menghijau kemarin tetapi Dow Jones dan S&P kemudian berbalik arah ke zona merah.
Tercatat saham Lowe sempat naik 2% setelah perusahaan membukukan hasil yang beragam tetapi menegaskan kembali panduan setahun penuhnya.
Sementara, indeks pasar saham secara luas dan Nasdaq yang padat saham teknologi mampu membukukan kenaikan bahkan ketika imbal hasil (yield) obligasi Treasury tenor 10-tahun mencapai level tertinggi sejak November 2007.
Saham-saham teknologi secara historis kesulitan dalam lingkungan suku bunga tinggi, sehingga kenaikan saham tersebut bersamaan dengan yield Treasury pada Senin menjadi perhatian di Wall Street.
"Kami melihat keuntungan positif di pasar saham, [yang] tidak kami lihat minggu lalu. Kami pikir suku bunga akan lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama dan mungkin pasar saham baik-baik saja dengan itu," kata Katy Kaminski, kepala strategi pasar di AlphaSimplex, dalam "Closing Bell" CNBC International.
Namun, beberapa orang di Wall Street tidak yakin reli dapat berlanjut lebih lama lagi.
"Biasanya, lonjakan imbal hasil Treasury mengungkap kelemahan lainnya. Kenaikan imbal hasil akan membuat pembiayaan kembali utang menjadi lebih memberatkan," kata Megan Horneman, kepala investasi di Verdence Capital Advisors.
"Alasan lain mengapa imbal hasil meningkat adalah karena investor mulai bersikap realistis terhadap jalur yang diambil oleh The Fed (penaikan suku bunga mungkin akan dilakukan lebih lanjut)," imbuhnya.
Horneman melanjutkan, "Ini merupakan risiko bagi saham-saham teknologi dan saham-saham pertumbuhan dengan rasio multiples PE [price-to earnings/harga saham dibandingkan laba] yang tinggi. Oleh karena itu, kami memperkirakan kemungkinan adanya penurunan tambahan di pasar saham."
Investor saat ini mencermati rilis laporan keuangan Nvidia yang akan dirilis Rabu waktu AS.
Saham Nvidia naik lebih dari 8% pada Senin, menjadikannya salah satu perusahaan teknologi yang memperoleh cuan terbesar. Perusahaan tengah dipandang sebagai pemimpin dalam booming dan sentimen artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
(trp/mae)