Newsletter

Pekan Penuh Guncangan, Pasar Keuangan RI Siap?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
02 May 2023 06:00
Tenaga kerja AS
Foto: REUTERS/Gary Cameron

Di global pada hari ini, pelaku pasar bakal memantau beberapa sentimen, di mana salah satunya yakni pergerakan bursa saham Wall Street pada perdagangan awal pekan ini.

Pasar keuangan AS masih dibuka meski kemarin ada Hari Buruh International. AS sendiri merayakan Hari Buruh pada 4 September mendatang.

Meski terlihat terkoreksi, tetapi Wall Street sejatinya masih cenderung volatil. Hal ini karena investor cenderung wait and see menanti sikap The Fed, meski mereka sudah memprediksi bahwa The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya.

Pada Minggu malam, sekitar 79% investor mengantisipasi kenaikan suku bunga 25 basis poin (bp), menurut alat FedWatch CME Group.

Wall Street akan memantau dengan cermat pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell yang akan memberikan petunjuk tentang jalur kebijakan bank sentral ke depan

Di lain sisi, data aktivitas manufaktur AS terlihat mulai kembali pulih tetapi masih berada di jalur kontraksi.

Data PMI manufaktur AS versi ISM periode April naik menjadi 47,1, dari sebelumnya pada Maret lalu di angka 46,3. Angka ini juga lebih baik dari prediksi pasar dalam survei Dow Jones yang berada di angka 46,7.

Meski naik, tetapi PMI manufaktur AS masih berada di zona kontraksi hingga bulan lalu, menandakan bahwa sektor manufaktur di AS masih belum sepenuhnya pulih.

PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawahnya adalah kontraksi sementara di atasnya ekspansi.

Setelah melihat bahwa data manufaktur Negeri Paman Sam, pasar juga cenderung masih wait and see menanti pengumuman suku bunga The Fed dan rilis beberapa data ekonomi dan tenaga kerja lainnya.

Pada Selasa hari ini, Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) akan merilis Survei Bukaan Kerja dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) untuk Maret 2023, yang akan melacak jumlah total lowongan kerja, perekrutan, pengunduran diri, dan pemutusan hubungan kerja dalam sebulan.

Diperkirakan jumlah lowongan kerja akan turun menjadi 9,7 juta pada Maret, dari sebelumnya sebesar 9,93 juta pada Februari lalu, yang artinya angkanya akan menjadi yang terendah dalam dua tahun.

Pada Rabu waktu AS, perusahaan penyedia gaji ADP akan merilis Laporan Ketenagakerjaan Nasional AS periode April, yang melacak data gaji sektor swasta.

Diperkirakan bisnis swasta akan menambahkan 135.000 posisi, dibandingkan dengan penambahan 145.000 posisi pada Maret lalu.

Hal tersebut bisa menjadi pedoman awal investor sebelum rilis laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat mengenai lapangan kerja non-pertanian (non-farming payroll/NFP).

Diperkirakan jumlah lapangan kerja hanya akan naik 178.000 pada April, yang artinya peningkatannya adalah yang paling rendah sejak Desember 2020 yang kehilangan 268.000 posisi.

Hal ini menunjukkan adanya perlambatan ekonomi dan pelonggaran pasar tenaga kerja yang selama setahun terakhir tetap ketat seiring The Fed mengerek suku bunga.

Akhirnya, pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia, investor akan menanti keputusan komite rapat FOMC (Federal Open market Committee) The Fed soal suku bunga.

Diperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan federal funds rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bp) menjadi kisaran 5% hingga 5,25%.

Hal ini disebut analis dan ekonom bisa menjadi peningkatan suku bunga terakhir dalam upaya pengetatan ala The Fed selama setahun ini.

Sejak Maret tahun lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 475 bp dalam upaya untuk menahan inflasi tertinggi Negeri Paman Sam dalam empat dekade.

Selain dari AS, beberapa rilis data ekonomi cukup penting lainnya di global juga akan dirilis pada hari ini.

Di Asia-Pasifik, data seperti inflasi Korea Selatan, data PMI manufaktur Korea Selatan, dan kebijakan suku bunga bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia) akan dilakukan pada hari ini.

Sedangkan di Eropa, data PMI manufaktur di Uni Eropa dan Inggris serta inflasi di Uni Eropa juga perlu dicermati oleh pelaku pasar.

Data-data di Eropa ini akan menjadi acuan bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) dan bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) dalam menentukan kebijakan moneter berikutnya.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Inflasi, Sentimen Pasar Utama dari Dalam Negeri Hari Ini

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular