Polling CNBC Indonesia

Masih Musim Lebaran, 'Hantu' Ini Kembali Gentayangan

mae, CNBC Indonesia
28 April 2023 16:15
Harga daging sapi di Pasar Enjo, Jakarta Timur terpantau stabil di Rp130-140 per kg.
Foto: Martyasari Rizky

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Indonesia diproyeksi melonjak pada April sejalan dengan periode musiman Ramadan dan Lebaran.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi memperkirakan inflasi April 2023 akan menembus 0,47% dibandingkan bulan sebelumnya (monh to month/mtm).

Inflasi akan lebih tinggi dibandingkan pada Maret 2023 yang tercatat 0,18%.

Hasil polling juga memperkirakan inflasi (year on year/yoy) akan menembus 4,51% pada bulan ini. Inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan pada Maret yang tercatat 4,97%.



Secara tahunan, inflasi akan melandai karena mulai berkurangnya dampak kenaikan harga BBM. Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi April pada Selasa (2/5/2023).

Secara historis, inflasi pada April (mtm) biasanya melandai karena ada panen raya. Namun, momen Ramadan dan Lebaran diperkirakan akan mendongkrak inflasi pada bulan ini.

Sebagai catatan, umat Islam Indonesia mengawali puasa pada 22 Maret dan merayakan Hari Raya Idul Fitri pada 21/22 April 2022.

Periode Ramadan dan Lebaran merupakan puncak konsumsi di Indonesia sehingga inflasi biasanya akan melejit.

Lonjakan permintaan diperkirakan terjadi pada pertengahan April setelah Tunjangan Hari Raya (THR) turun serta persiapan Lebaran mencapai puncak.

Dalam enam tahun terakhir, rata-rata inflasi periode Ramadan ada di angka 0,42%.

Lonjakan inflasi menjadi momok tersendiri karena bisa menekan daya beli. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan mengibaratkan inflasi seperti hantu.

Ekonom Bank Maybank Juniman mengatakan inflasi akan melesat karena momen Lebaran serta kenaikan harga pangan. Harga bahan makanan yang naik di antaranya adalah bawang putih, beras, dan rokok kretek.

Seperti pada periode Lebaran sebelumnya, tarif transportasi udara dan darat juga diyakini akan mendorong inflasi bulan ini.

Terlebih, sudah tidak ada pembatasan mobilitas ataupun syarat perjalanan yang merepotkan pemudik.

Sementara itu, ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution menjelaskan impor yang dilakukan pemerintah ikut membantu menurunkan harga pangan.

Di antaranya adalah beras, daging sapi, gula, dan bawang putih.

Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) menunjukkan bahan pokok yang mengalami lonjakan harga adalah daging sapi, daging ayam, bawang putih, dan telur ayam.

Rata-rata harga daging sapi pada April mencapai Rp 134,382/kg, naik 1,1% dibandingkan Maret.

Rata-rata harga daging ayam naik 2% menjadi Rp 34.389 sementara telur ayam naik 1,6% menjadi Rp 29.376/kg pada April.

Harga bawang putih juga naik 1,45% menjadi Rp 33.500/kg pada April. Beberapa bahan makanan yang turun tajam adalah cabai merah dan cabai rawit.

"Secara umum harga kebutuhan pokok cenderung turun pada bulan April, yang berarti kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau berpotensi mengalami deflasi atau hanya mengalami inflasi yang rendah pada bulan April," tutur Damhuri, kepada CNBC Indonesia.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation