CNBC Indonesia Research

Amerika Makin Panik, Rusia-Iran Bersatu Lawan AS Soal Nuklir

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
Jumat, 14/04/2023 19:50 WIB
Foto: Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei (kiri) bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) di Teheran, Iran pada 19 Juli 2022. (Anadolu Agency via Getty Images)
    • Amerika Serikat menganggap Iran sebagai ancaman terbesar di bidang nuklir 
    • Hubungan antara Iran dan Rusia semakin erat dalam beberapa bulan terakhir. Sementara itu, hubungan Amerika dengan Rusia juga tegang akibat krisis di Ukraina.
    • Amerika mengatakan akan terus memantau setiap bentuk kerjasama antara Iran dan Rusia yang bertentangan dengan tujuan nonproliferasi global.

Jakarta, CNBC Indonesia -Amerika Serikat semakin waspada terhadap ancaman nuklir dari Iran setelah diduga meminta bantuan Rusia untuk memperkuat program nuklirnya.

Intelijen Amerika menduga bahwa Iran meminta bantuan dari Rusia untuk memperoleh bahan-bahan nuklir dan fabrikasi bahan bakar nuklir.

Jika mendapat bahan bakar nuklir tambahan, Iran dapat mempercepat waktu persiapan pembuatan senjata nuklir yang disebut "breakout time".

Namun para ahli menekankan bahwa risiko penyebaran nuklir tergantung pada jenis reaktor yang digunakan untuk bahan bakar tersebut.

Hubungan antara Iran dan Rusia semakin erat dalam beberapa bulan terakhir.

Iran bahkan mengirim drone dan peralatan militer ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina.

Namun, pejabat Amerika menyatakan bahwa bantuan dari Rusia akan menjadi masalah besar karena bertentangan dengan kesepakatan non proliferasi.

Amerika Serikat (AS) menganggap Iran sebagai ancaman terbesar di bidang nuklir, karena menurut para pejabat Amerika, program nuklir Iran telah melampaui parameter kesepakatan nuklir 2015.

Iran juga mempersingkat waktu yang diperlukan untuk memproduksi cukup bahan fisil untuk senjata nuklir dalam waktu beberapa bulan saja.

Sementara itu, hubungan Amerika dengan Rusia juga tegang akibat krisis di Ukraina. Amerika dan sekutunya, termasuk NATO, mengkritik tindakan Rusia yang menyerbu dan menduduki Ukraina.

Jadi, meskipun Rusia tampaknya tidak setuju dengan program nuklir Iran, kekhawatiran Amerika tentang bantuan rahasia Rusia kepada Iran semakin meningkat.

Amerika mengatakan akan terus memantau setiap bentuk kerjasama antara Iran dan Rusia yang bertentangan dengan tujuan nonproliferasi global.


(mae/mae)
Pages