
Putin Tantang Adu Kuat Nuklir, Negara Mana Paling Top?

- Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan ada bahaya serius jika NATO ditarik lebih jauh ke dalam perang Ukraina.
- Berbicara soal kekuatan perang tak asing kita dengar Amerika Serikat (AS), dan Rusia hingga China yang dinilai tak 'kaleng-kaleng soal perang.
- Lantas bagaimana kekuatannya? Apalagi jika kita sorot AS yang merupakan anggota NATO menjadi 'incaran' Putin Cs.
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan ada bahaya serius jika NATO ditarik lebih jauh ke dalam perang Ukraina, terutama jika anggota aliansi itu terus memasok persenjataan militer ke Kyiv.
"NATO, tentu saja, ditarik ke dalam perang di Ukraina, apa yang kita bicarakan di sini," kata Putin di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, pada akhir pekan.
"Pasokan persenjataan militer berat ke Ukraina sedang berlangsung, mereka sekarang mempertimbangkan untuk memberikan jet kepada Ukraina," imbuhnya seperti dikutip dari CNN International.
Komentar itu tampaknya mengacu pada jet tempur F-16 yang dibuat beberapa anggota aliansi NATO untuk memasok Ukraina.
NATO, atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara, dibentuk setelah Perang Dunia II untuk mempertahankan negara-negara Barat dari Uni Soviet dan aliansi tersebut berisi klausul pertahanan timbal balik di mana serangan terhadap salah satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota.
Meskipun Ukraina bukan anggota NATO, beberapa anggota NATO telah memasok Kyiv dengan tank, kendaraan lapis baja, dan persenjataan lainnya sehingga memicu ancaman pembalasan dari Rusia. Tank Leopard 2 Jerman, tank Challenger 2 Inggris, dan kendaraan Bradley dan Stryker Amerika termasuk di antara peralatan Barat yang telah dikirim ke Ukraina.
Selama pidatonya di forum tersebut, Putin juga menegaskan sejumlah besar senjata nuklir Rusia akan "menjamin" keamanannya, mencatat bahwa Rusia memiliki lebih banyak senjata semacam itu daripada negara-negara NATO.
Berbicara soal jet tempur dan kekuatan perang tak asing kita dengar China, Amerika Serikat (AS), dan Rusia. Ternyata ketiga negara ini bukan dalam hal perang bukan 'kaleng-kaleng' terutama dalam hal pembuatan alat tempur.
AS menempati urutan pertama dengan total anggaran mencapai US$ 754 miliar. Sementara nomor dua ditempati China dengan total US$ 207,3 miliar dan Rusia menempati posisi kelima dengan anggaran kurang lebih US$ 62,2 miliar.
Dengan anggaran ini, tentunya alokasi untuk serangkaian senjata perang yang canggiih. Maka tak heran negara-negara tersebut bisa dikatakan begitu 'siap' jika ada lawan yang menyerang.
Amerika Serikat (AS)
Siapa tak mengenal AS, negara yang kerap dijuluki dengan superpower, adidaya, serta adikuasa yang doyan perang dan ikut campur urusan negara lain. Konflik memang seringkali terjadi di wilayah Timur Tengah yang berujung pada ketegangan ekonomi.
Momentum ini justru di manfaatkan oleh Amerika Serikat (AS) untuk negaranya dalam hal mendulang keuntungan. Bukan tanpa alasan, saat perang terjadi, peralatan perang hingga bantuan pasukan militer tentu dibutuhkan. Bukan hanya personel militer yang begitu terlatih. AS juga memiliki sejumlah peralan canggih yang ditakuti dunia.
Bukan tanpa alasan, AS AS memiliki sejumlah perusahaan pembuatan peralatan militer hingga kendaraan tempur. Perusahaan-perusahaan itu, seperti Lockheed Martin Corp, General Dynamics dan United Technologies Corp.
Masing-masing perusahaan itu memiliki hasil produksi yang berbeda. Lockheed Martin Corp dikenal sebagai perusahaan pembuatan pesawat tempur, seperti jet tempur F-16, F-22, dan F-35.
Ada pula General Dynamics dikenal sebagai perusahaan pembuatan senjata, rudal, kapal perang, kapal selam, dan roket. Selanjutnya United Technologies Corp merancang dan menjual sistem yang canggih untuk helikopter militer, sistem autopilot, dan sistem peringatan senjata berpemandu laser.
Sejumlah negara membeli senjata buatan AS, seperti Indonesia, Arab Saudi, dan sejumlah negara yang sedang berperang. Kemudian pada 2017, negara-negara seperti Israel, Inggris, Mesir, Irak, dan Australia juga ikut membeli senjata AS.
Memang, senjata yang pernah dibuat AS tak pernah diragukan oleh negara-negara di dunia. Berikut 7 Senjata Tercanggih yang Pernah Dibuat AS.
Senjata laser mematikan berteknologi tinggi sudah dikembangkan beberapa negara di dunia, bahkan Amerika Serikat (AS) telah menggunakannya sebagai bagian dari kekuatan militer.
Penyempurnaan senjata yang didesain tanpa peluru ini terus dilakukan. Tidak hanya itu senjata laser mematikan ini memiliki karakter yang terbilang unik, karena kecepatannya langsung dapat menyasar ke target musuh yang diinginkan.
Bahkan, AS tak hanya penjualan senjata dan pengiriman pasukan militer, tetapi juga menjual bahan bakar untuk kendaraan tempur. Dua negara yang membeli bahan bakar tersebut yakni Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Maka tak diragukan, bahwa kekuatan militer AS ini begitu kuat. Pada 2020, AS berada di peringkat 1 dari 138 dari negara-negara yang ditinjau oleh Global Firepower.
Untuk diketahui, AS merupakan salah satu negara NATO yang dalam hal ini 'siap' untuk diserang Putin dan 'kawan-kawan'.
Rusia
Menurut Arms Control Association, Rusia memiliki total persediaan sekitar 6.250 hulu ledak nuklir per Januari 2021, sementara AS memiliki lebih dari 5.500 dan dua negara anggota NATO lainnya, Inggris dan Prancis, masing-masing memiliki sekitar 220 dan 290 hulu ledak nuklir.
Di sisi lain, Dalam data yang disajikan oleh Statista, Rusia mempunyai 830.000 anggota militer aktif pada tahun 2023. Selain itu, negara ini juga diperkuat oleh 350.000 anggota dinas cadangan dan 250.000 pasukan paramiliter.
Rusia memiliki alutsista canggih yang dioperasikan oleh berbagai matra. Pada Angkatan Udara, misalnya, Global Firepower mencatat bahwa Rusia mempunyai lebih 4.182 unit total pesawat. Selain itu, ada 1.531 unit helikopter, 537 unit helikopter serang, 524 pesawat latih, serta masih banyak lagi.
Untuk Angkatan Darat, Rusia diperkuat oleh 12.000 tank dan 3.887 MLRS (Multiple-Launch Rocket System). Sementara itu, total aset milik Angkatan Laut Rusia mencapai 598 unit, yang terdiri dari fregat, kapal patroli, korvet, kapal selam, dan kapal penghancur.
Militer Rusia terus menjadi sorotan, karena masih melakukan serangan kepada Ukraina hingga kini.
Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin, memerintahkan militernya untuk menyerang Ukraina sejak Februari 2022. Berbagai serangan yang diluncurkan Rusia secara gamblang memperlihatkan kekuatan alutsistanya.
Pada Oktober 2022, Moskow meluncurkan rudal jelajah Kh-55 dan Kh-101, yang diluncurkan dari darat dan laut. Pasukan Rusia juga berulang kali memanfaatkan sistem rudal pertahanan permukaan ke udara S-300 untuk menyasar daratan Ukraina.
China
Memang, China bukan merupakan bagian dari NATO. Tapi ketika berbicara perang nuklir negara ini memang sering kali di sorot. Sebab, kekuatan perangnya juga tak 'kaleng-kaleng'.
Dalam satu dekade terakhir, kekuatan militer China terus dipacu. China meningkatkan anggaran militer, jumlah tentara, angkatan laut, hingga nuklir mereka.
Berdasarkan data Statista, China berada di posisi 3 dalam peringkat kekuatan militer dunia. China kini memiliki 2 juta tentara aktif. Platform penyedia data asal Jerman, China adalah yang terbesar dalam hal jumlah tentara aktif.
China saat ini sedang membangun angkatan bersenjatanya dengan cepat, yang terbaru dengan peluncuran kapal induk baru.
Presiden Xi Jinping telah memerintahkan angkatan bersenjata China untuk melakukan modernisasi pada tahun 2035. Xi mengatakan negaranya harus menjadi kekuatan militer kelas dunia, yang mampu berperang dan memenangkan perang pada tahun 2049.
Meski bukan yang terkuat, China memiliki kapal Angkatan Laut terbesar di dunia. Fujian, kapal induk tipe 003, diluncurkan di Shanghai pada Juni dan merupakan kapal perang paling canggih yang pernah dibuat di China.
Kapal itu adalah kapal induk ketiga China dan, tidak seperti dua lainnya, kapal itu dirancang oleh para insinyur China.
Profesional militer mengatakan sistem peluncuran pesawat elektromagnetik Fujian adalah kemajuan signifikan bagi angkatan laut China. Ini memungkinkan pesawat untuk dikerahkan lebih cepat, dan memungkinkan kapal untuk membawa pesawat yang lebih berat.
Angkatan Laut AS sempat memperkirakan bahwa antara tahun 2020 dan 2040, jumlah total kapal angkatan laut China akan meningkat hampir 40%.
Sementera, pada November 2021, Departemen Pertahanan AS memperkirakan bahwa China akan melipatgandakan cadangan nuklirnya pada akhir dekade ini. China, katanya, kemungkinan berniat untuk memiliki setidaknya 1.000 hulu ledak pada tahun 2030.
Global Fire Power bahkan menempatkan China sebagai negara ketiga di dunia dengan kekuatan angkatan udara terbesar.
Global Fire Power mencatat, China memiliki 3.260 unit pesawat militer yang mana 1.200 unit di antaranya adalah jet tempur atau pesawat pencegat. Jet-jet tempur milik China terus berkembang dan semakin canggih. Bahkan, China juga bergerak maju dengan mengklaim telah mengembangkan jet tempur siluman alias generasi kelima.
Ini dia 10 jet tempur canggih yang dioperasikan China saat ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)