CNBC Indonesia Research

Ini 4 Calon Pemenang Perang Nuklir, Intip Kekuatannya!

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
Kamis, 13/04/2023 11:15 WIB
Foto: Jet tempur F-22 AS meluncur setelah mendarat selama latihan udara bersama dengan Korea Selatan di Gunsan, Korea Selatan, Selasa (20/12/2022). Amerika Serikat mengerahkan sejumlah jet tempur pengebom dan siluman berkemampuan nuklir ke Semenanjung Korea. Pengerahan itu dilakukan dalam sebuah latihan unjuk kekuatan kepada Korea Utara usai adik perempuan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengancam akan menguji coba rudal balistik antarbenua dengan jarak sesungguhnya yang dapat mencapai daratan AS. (South Korean Defense Ministry via AP)
  • Belakangan perang nuklir kembali menyelimuti negara-negara di dunia. Belum usai ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina, kini harus dihebohkan dengan China Vs Taiwan.
  • Hingga kini, negara-negara yang terlibat tengah aktif melakukan latihan khusus untuk berperang.
  • Jika perang nuklir terjadi negara mana yang paling berdaya? Ini dia negara dengan kekuatan militer terkenal di dunia.

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini perang kembali menyeruak di negara-negara di dunia. Kabar tersebut juga ternyata turut mengancam Asia. Hal ini tak lain karena masalah China dan Taiwan. China melakukan latihan militer dengan aksi "tembak langsung".

Diketahui kapal perang dan jet tempur juga wara-wiri "mengepung" Taipe. Panas China dan Taiwan membuat Presiden Xi Jinping buka suara. Ia meminta militer bersiap untuk perang sebenarnya.

"Memperkuat pelatihan militer yang berorientasi pada pertempuran yang sebenarnya" katanya ke angkatan bersenjata China (PLA), sebagaimana dilaporkan CCTV, dimuat AFP, Rabu (12/4/2023).

Komentar Xi ini terungkap dalam inspeksi angkatan laut China Selasa. Ini dilakukan tak lama setelah China melakukan tiga hari latihan militer besar-besaran yang dilakukan untuk"memblokade" Taiwan.

China murka akibat kedatangan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen minggu lalu ke Amerika Serikat (AS). Di mana Tsai bertemu dengan sekelompok anggota parlemen bipartisan, termasuk Ketua DPR AS, Kevin McCarthy.

Sementara itu, AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS Milius telah melintasi wilayah Kepulauan Spratly di LCS. Hal ini terjadi saat China dan Taiwan panas sial Taiwan.

Dalam pengumumannya, Angkatan Laut AS mengatakan kapal itu melintas dalam misi kebebasan navigasi. Mereka juga menambahkan pelayaran kapal itu telah sesuai dengan peraturan internasional.

Sebenarnya sejumlah analis sudah mengingatkan semakin tingginya potensi perang. Peneliti dan penulis Jonathan D.T. Ward mengatakan hal tersebut akibat semakin dekatnya AS dan Taiwan..

"Dunia telah menyaksikan satu rezim otoriter mengobarkan perang melawan tetangga yang demokratis," ujarnya dalam bukunya yang berjudul The Decisive Decade and China's Vision of Victory yang, dikutip Express.

Serangan kepada Taiwan dari China sendiri juga bukanlah merupakan isu yang baru-baru terangkat. Pada 2021, Menteri Pertahanan (Menhan) Taiwan, Chiu Kuo Cheng memprediksi invasi Beijing ke wilayah itu akan terjadi pada 2025 mendatang.

Bukan Hanya China Vs Taiwan, Rusia Juga Unjuk Gigi

Tak hanya China Vs Taiwan dan AS, persiapan perang nuklir juga menyelimuti Rusia. Siapa yang tak kenal Rusia yang invasinya awal tahun 2022 lalu cukup membuat gonjang-ganjing dunia.

Rusia diketahui melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antar benua (ICBM). Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kru tempur berhasil meluncurkan ICBM "canggih" dari sistem rudal darat bergerak, dilokasi uji Kapustin Yar, Selasa waktu setempat.

Peluncuran ini memungkinkan untuk mengonfirmasi kebenaran desain sirkuit dan solusi teknis yang digunakan dalam pengembangan sistem rudal strategis baru.

Tetapi kementerian tidak merinci jenis rudal yang digunakan dalam peluncuran Selasa. Badan itu hanya mengatakan tujuan latihan untuk menguji peralatan tempur canggih rudal balistik antarbenua.

Namun pada Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ICBM jenis baru akan dikerahkan sekitar tahun ini, menyusul laporan AS bahwa senjata tersebut telah gagal tes sebelumnya.

ICBM itu adalah Sarmat atau dijuluki "Setan 2" yang oleh analis Barat disebut mampu membawa banyak hulu ledak nuklir dan salah satu rudal generasi baru Rusia yang tak terkalahkan.

Hal ini menimbulkan ketakutan baru soal potensi perang nuklir. Sejak mengirim pasukan ke Ukraina tahun lalu, Presiden Vladimir Putin telah mengeluarkan peringatan terselubung bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir di sana jika Rusia terancam.

Ini kemudian diikuti dengan langkah Putin menangguhkan partisipasi dalam perjanjian New START dengan AS. Di mana kedua negara sepakat untuk membatasi cadangan nuklir dan tunduk pada inspeksi bersama.

Kurang dari tiga minggu lalu, Putin juga mengatakan dia akan mengerahkan senjata nuklir taktis di tetangga dan sekutunya Belarusia, membawa senjata itu ke depan pintu Uni Eropa. Kedua langkah itu langsung mendapat kecaman dari NATO.

Ancaman Perang Nuklir! Siapa yang Paling Berdaya?

Ketegangan geopolitik antar negara ini dikhawatirkan akan memicu Perang Dunia yang melibatkan senjata nuklir.

Pasalnya, negara terkait yang disebut tadi memiliki hulu ledak nuklir yang sangat besar hingga di atas 5 ribu unit. Tim Riset CNBC Indonesia mencoba menelusuri satu-per satu kekuatan militer negara yang tengah bersitegang ini.

Menilik laporan International Institute for Strategic Studies (IISS), ada beberapa negara di dunia yang memang memfokuskan untuk anggaran militer di negaranya. Dari jajaran tersebut, 2 negara dengan ekonomi terbesar di dunia bercokol diposisi paling awal.

Anggaran belanja militer Amerika Serikat mencapai US$754 miliar pada 2021. Nilai itu jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lainnya di dunia.

Sementara, China berada di urutan kedua dengan anggaran belanja militer sebesar US$207,3 miliar. Kemudian, anggaran belanja militer Inggris tercatat sebesar US$71,6 miliar pada tahun lalu.


(aum/aum)
Pages