Newsdata

Gubernur BI Terlama dan Terpopuler, Ada Perry Warjiyo?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
20 March 2023 09:05
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Maret 2023. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Maret 2023. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tepat pada hari ini Senin (20/3/2023) Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bakal menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fir and proper test) calon Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Sebagai informasi, Perry merupakan calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi mengungkapkan alasan dirinya memilih sosok Perry. Menurutnya, di dalam kondisi ketidakpastian global yang tinggi, sosok yang berpengalaman menjadi pilihan terbaik.

Perry menjadi satu-satunya gubernur setelah era reformasi yang diajukan kembali ke DPR dan kemungkinan akan melanjutkan masa tugasnya hingga dua periode.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan yang juga mengatur tentang BI, Presiden sebenarnya dapat mengajukan sebanyak-banyaknya tiga calon Gubernur BI untuk diseleksi oleh DPR.

Perry Warjiyo akan melakukan uji kelayakan pada pukul 10.00 hingga pukul 12.00 WIB. Adapun pengambilan keputusan juga akan dilakukan pada pukul 14.00 WIB.

Sejak berdiri pada 1953 saat itu Pemerintah RI pada tanggal 1 Juli 1953 menerbitkan UU No.11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia, yang menggantikan DJB Wet Tahun 1922.

Sejak 1 Juli 1953 Bank Indonesia secara resmi berdiri sebagai Bank Sentral Republik Indonesia. Sejak itu tentunya ada yang namanya Dewan Gubernur yang memimpin Bank Indonesia (BI). Siapa saja? simak jajarannya.

Rachmad Saleh merupakan nama yang begitu dikenal pada masanya. Beliau merupakan pimpinan terlama Bank Indonesia tepatnya sejak 5 April 1973 hingga 16 Maret 1978 untuk periode pertama kepemimpinannya.

Selanjutnya berkat berbagai perubahan ia lakukan dan ia pun melanjutkan kepemimpinannya pada periode kedua yakni 16 Maret 1978 hingga 16 Maret 1983.

Jika di akumulasi, masa jabatannya mencapai 10 tahun. Rachmad Saleh dikenal sebagai pejabat yang jujur dan kerap memberikan kemudahan bisnis bagi para pengusaha muda. Dia juga suka membantu pengusaha pribumi.

Selanjutnya, ada nama Radius Prawiro merupakan nama gubernur yang memimpin bank sentral pada masa rehabilitasi perekonomian tahun 1966-1973.

Prestasi beliau yang menonjol pada saat memimpin BI adalah keberhasilannya menurunkan inflasi yang mencapai 600% pada 1965 menjadi di bawah 50%, bahkan hanya 2,5% di tahun 1971.

Selain itu, Radius juga melakukan terobosan dengan menggalakkan dua program tabungan yang amat populer di awal 1970an, yaitu Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas) dan Tabungan Asuransi Berjangka (Taska).

Dari deretan pejabat yang pernah menjadi "MH Thamrin 1", Boediono menjadi satu-satunya yang mampu menduduki jabatan tertinggi sebagai Wakil Presiden RI (2009-2014).

Boediono juga memiliki prestasi dan pernah menjabat sederet posisi penting serta sangat strategis di Tanah Air mulai dari Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, serta kepala Bappenas.

Sebaliknya, jalur Agus Martowardojo sebagai Gubernur BI justru dirintis sebagai bankir yang malang melintang dari PT Bank Permata hingga PT Bank Mandiri. 
Sama dengan Boediono, Agus pernah menjabat sebagai Menteri keuangan.

Seiumlah Gubernur BI memang biasanya datang dari pejabat Menteri Keuangan atau Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Di antaranya adalah Radius Prawiro dan Darmin Nasution.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(aum/aum)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation