Polling CNBC Indonesia

Impor Melonjak Jelang Puasa, Surplus Dagang Diramal Menyusut

mae, CNBC Indonesia
14 March 2023 12:30
Kemacetan lalu lintas terjadi di dekat JICT 1 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kemacetan lalu lintas terjadi di dekat JICT 1 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Ekspor dari China diperkirakan terus melambat. Indeks manufaktur China memang melonjak pada Februari 2023 ke level 52,6 pada Februari - tertinggi yang tidak terlihat sejak April 2012.atau lebih dari satu dekade.

Namun, impor Tiongkok secara tahunan masih turun. Impor China pada Janauri-Februari 2023 turun 10,2% (yoy) menjadi US$ 389,42 miliar.

Impor yang menurun menandai lemahnya permintaan akan barang dari luar negeri, termasuk Indonesia.

Sebagai catatan, ekspor non-migas  Indonesia ke Tiongkok terus melandai dari US$ 6,28 miliar pada November 2022 menjadi US$ 5,79 miliar pada Desember 2022. Ekspor mengecil menjadi US$ 5,25 miliar pada Januari 2023.

Data BPS menunjukkan pertumbuhan ekspor terus menurun. Secara bulanan, ekspor bahkan sudah terkontraksi selama lima bulan beruntun.

Kendati ekspor terus melambat, neraca perdagangan masih membukukan surplus cukup besar karena impor juga terus turun.

Secara tahunan, impor sudah terkontraksi selama dua bulan beruntun yakni pada November dan Desember 2022 tetapi kemudian naik tipis 1,27%.

Secara bulanan, impor sempat terkontraksi selama lima bulan terakhir, kecuali pada Desember 2022. Berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya, impor diperkirakan meningkat tajam pada Februari tahun ini.

Impor naik karena produsen atau banyak perusahaan yang akan membeli barang modal atau bahan mentah untuk produksi sebelum Ramadan.

Secara historis, impor memang naik cukup tajam menjelang Bulan Puasa karena produsen akan meningkatkan produksi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama Ramadan.

Ramadan tahun ini kemungkinan akan berlangsung pada 22/23 Maret 2023 hingga 21/22 April 2023.

Sebagai gambaran Ramadan tahun lalu jatuh pada awal April 2022. Impor pada Maret 2022 tercatat U$21,97 miliar, naik 32,02 (mtm) dan melonjak 30,85% (yoy).

Kenaikan impor setidaknya tercermin dalam aktivitas manufaktur. Kendati melandai, PMI Manufaktur Indonesia pada Februari 2023 masih di zona eksansif yakni 51,2.

PMI yang masih ekspansif akan membuat impor bahan baku/penolong dan modal lebih tinggi. 

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae/mae)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular