FX insight

Ibarat Penjajah, Banyak Negara Mau "Merdeka" Dari King Dolar

Research - Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
09 March 2023 17:25
Shopping cart with Dollar and Yuan banknotes are seen in front of U.S. and Chinese flag displayed in this illustration taken January 30, 2023. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration Foto: REUTERS/DADO RUVIC
  • Dominasi dolar AS dalam sistem keuangan global masih terjaga, namun posisinya dapat melemah di masa depan.
  • Peningkatan promosi infrastruktur keuangan alternatif dan transaksi perdagangan dalam mata uang lain dapat mengurangi keterpaparan negara terhadap dolar.
  • Negara-negara semakin menuju multilateralisme dan mencari alternatif baru dalam upaya de-dolarisasi, termasuk pengembangan yuan sebagai mata uang alternatif yang menunjukkan potensi.

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak orang bertanya-tanya apakah sanksi Rusia dapat melengserkan "Raja Dolar Amerika Serikat (AS)" dari posisinya sebagai mata uang utama perdagangan global?

Pertanyaan tampaknya memiliki tujuan yang ambisius karena para analis percaya bahwa dominasi dolar AS tidak akan berubah dalam waktu dekat. Namun, ini bukan berarti bahwa cengkeraman dolar AS pada sistem keuangan global akan terus bertahan selamanya.

Ada beberapa faktor yang dapat melemahkan posisi mata uang Greenback di masa depan. Pertama, semakin banyak negara yang mempromosikan infrastruktur keuangan alternatif mereka.  Langkah ini telah dilakukan oleh Rusia dan China.

Kedua, jika lebih banyak negara mulai berdagang dalam mata uang lain, maka hal ini akan mengurangi keterpaparan mereka terhadap dolar AS.

Dolar AS telah menjadi mata uang global yang dominan selama beberapa dekade.

Namun pertanyaan tentang dominasi tersebut kembali muncul akibat pergeseran bertahap dalam tatanan keuangan global.

Dolar AS begitu perkasa karena dibantu Bretton Woods system atau sistem Bretton Woods.

Sistem yang dibentuk pada tahun 1944 merupakan langkah AS dalam menciptakan tatanan sistem moneter baru di mana emas tidak lagi bisa menjadi nilai tukar tunggal.

AS juga menggunakan dan menetapkan dolar sebagai nilai tukar pengganti emas. Standar emas dan nilai mata uang lainnya akan ditautkan ke nilai dolar AS.

Sistem tersebut ditandatangani oleh 44 negara pada 1944. Sistem tersebut runtuh pada 1971 karena banyak pihak yang meyakini cadangan emas bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) tidak cukup untuk menjamin transaksi dolar.

Kendati sistem Bretton Woods runtuh, dolar AS tetap menjadi mata uang cadangan yang digunakan oleh negara-negara lain meskipun tidak lagi menjadi mata uang standar yang dipatok terhadap emas.

Pergeseran Menuju De-Dolarisasi dan Masa Depan Yuan
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2
Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading