BI "Turun Gunung" Tangkal The Fed, Rupiah Bisa Menguat Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua The Fed Jerome Powell yang menyebut suku bunga bisa naik lebih tinggi lagi membuat rupiah merosot 0,55% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.430/US$ pada perdagangan Rabu kemarin.
Namun, bukan berarti rupiah akan terus tertekan. Ada peluang rupiah bisa menguat pada perdagangan Kamis (9/3/2023) melihat laju kenaikan indeks dolar AS yang tertahan kemarin.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) yang "turun gunung" menstabilkan rupiah juga bisa membawa rupiah berbalik menguat.
Edi Susanto, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, menuturkan bahwa BI tetap mengawal rupiah ini dengan tetap masuk pasar di pasar spot maupun Derivatives Non Deliverable Forward (DNDF), untuk memastikan supply-demand valas berjalan dengan baik.
"Alhamdulillah di sesi siang sampai sore tekanan melambat dan supply-demand di pasar berfungsi dengan baik kembali," papar Edi kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/3/2023).
Secara teknikal, rupiah semakin jauh di atas Rp 15.090/US$, yang akan menjadi kunci pergerakan.
Level tersebut merupakan Fibonacci Retracement 50%, yang ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.
Rupiah yang disimbolkan USD/IDR juga bergerak di atas rerata pergerakan 200 hari (moving average 200/MA 200) dan MA 100 yang memberikan tekanan lebih besar.
Pelemahan rupiah kemarin mampu ditahan Fib. Retracement 38,2% di kisaran Rp 15.450/US$, begitu juga MA 50 di kisaran Rp 15.420/US$. Dua area tersebut akan menjadi resisten yang kuat menahan pelemahan rupiah.
Indikator Stochastic pada grafik harian kini berada di wilayah jenuh beli (overbought) dalam waktu yang cukup lama.
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Dengan stochastic berada di wilayah overbought, ruang penguatan rupiah tentunya lebih besar.
Selama bertahan di bawah Rp 15.420/US$ - Rp 15.450/US$, rupiah berpeluang menguat ke Rp 15.360/US$ - Rp 15.350/US$ hari ini.
Sementara jika area resisten tersebut ditembus, rupiah berisiko melemah ke Rp 15.500/US$ - Rp 15.530/US$.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[Gambas:Video CNBC]
Minggu Lalu Ngamuk! Rupiah Tembus Rp 15.000/US$ Pekan Ini?
(pap/pap)