Market Commentary

Harga Batu Bara Ambruk Parah, 14 Sahamnya di RI Berjatuhan

Research - Chandra Dwi, CNBC Indonesia
10 February 2023 10:28
eskcavator dan batu bara Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten batu bara terpantau berjatuhan pada perdagangan sesi I Jumat (10/2/2023), di tengah jatuhnya harga batu bara acuan dunia kemarin.

Hingga pukul 09:37 WIB, setidaknya ada delapan saham batu bara yang sudah ambles di kisaran 2% hingga 3% lebih.

Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.

SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Indo Tambangraya MegahITMG34.275-3,11%
Mitrabara AdiperdanaMBAP6.250-3,10%
Indika EnergyINDY2.220-3,06%
Golden Eagle EnergySMMT640-3,03%
Adaro Energy IndonesiaADRO2.770-2,46%
Atlas ResourcesARII254-2,31%
Bukit AsamPTBA3.400-2,30%
Borneo Olah Sarana SuksesBOSS89-2,20%
MNC Energy InvestmentIATA100-1,96%
Adaro Minerals IndonesiaADMR1.430-1,72%
Bumi ResourcesBUMI137-1,44%
Delta Dunia MakmurDOID274-1,44%
Baramulti SuksessaranaBSSR3.900-1,02%
Bayan ResourcesBYAN19.100-0,65%

Sumber: RTI

Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) memimpin koreksi saham batu bara pada perdagangan sesi I hari ini, yakni ambruk 3,11% ke posisi harga Rp 34.275/saham.

Selanjutnya di posisi kedua, terdapat saham PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) yang anjlok 3,1% ke Rp 6.250/saham.

Selain itu, beberapa saham batu bara big cap juga terpantau ambles, seperti PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Sedangkan untuk saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) terkoreksi kurang dari 1%.

Amblesnya saham batu bara di RI pada hari ini terjadi di tengah semakin memburuknya harga batu bara acuan dunia, di mana pada perdagangan Kamis kemarin waktu setempat, harga batu bara ambruk lebih dari 16%.

Pada perdagangan Kamis kemarin, harga batu kontrak Maret di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 191,5 per ton. Harganya ambruk 16,38% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Pelemahan tersebut menyeret harga batu bara ke bawah level US$ 200 untuk pertama kalinya sejak 3 Februari 2022 atau sebelum perang Rusia-Ukraina meletus.

Harga penutupan kemarin juga menjadi yang terendah sejak 13 Januari 2022 atau hampir 13 bulan terakhir.

Rekor terburuk ketiga adalah prosentase penurunan dalam sehari. Penurunan sebesar dalam sehari kemarin adalah yang terdalam sejak 3 Maret 2022 atau setahun terakhir.

Penurunan terdalam juga menjadi yang terbesar kedua setidaknya dalam 20 tahun terakhir.

Anjloknya harga batu bara disebabkan masih lemahnya permintaan, ambruknya harga gas, serta prakiraan cuaca di Eropa yang lebih hangat.

Harga listrik di Eropa terus turun karena permintaannya yang semakin melandai menjelang berakhirnya musim dingin. Cuaca pada pekan-pekan mendatang juga akan lebih hangat.

Kondisi ini membuat penggunaan penghangat ruangan turun drastis yang berdampak pada melandainya permintaan listrik. Di sisi lain, pasokan dari pembangkit listrik tenaga angin juga makin meningkat.

Harga batu bara juga terus melandai karena harga gas. Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) melemah 1,78% sehari kemarin ke posisi 52,73 euro per mega-watt hour (MWh) pada perdagangan kemarin.

Harga gas sudah anjlok 7,6% sepekan dan 42,75% sebulan. Batu bara adalah sumber energi alternatif bagi gas sehingga harganya saling mempengaruhi.

Masih lemahnya permintaan juga ikut menyeret ke bawah harga batu bara. China sebagai motor penggerak utama harga batu bara belum menunjukkan peningkatan impor dalam jumlah besar.

China memang dilaporkan sudah membeli pasir hitam dari Australia setelah melarang impor dari negara tersebut pada 2020. Dua kapal pengangkut dikabarkan sudah sampai ke pelabuhan China, dengan salah satunya membawa muatan hingga 73.300 ton.

Namun, permintaan dari dalam belum banyak sehingga pasokan di pelabuhan kini menumpuk.

Dilansir dari Reuters, pasokan batu bara di pelabuhan-pelabuhan utama China mencapai 34,65 juta ton pekan ini, level tertingginya dalam enam bulan terakhir.

Kabar buruk lainnya datang dari Provinsi Hebei, di mana Departemen Lingkungan dan Ekologi Hebei memperkirakan konsumsi batu bara provinsi tersebut akan turun 10% pada 2025 dibandingkan 2020.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)

[Gambas:Video CNBC]