
Saham Batu Bara RI Merana, Imbas Penurunan Harga Global

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas saham emiten batu bara terpantau koreksi cukup dalam pada perdagangan sesi I Senin (6/3/2023), di tengah lesunya kembali harga batu bara acuan dunia.
Hingga pukul 09:59 WIB, setidaknya 14 saham batu bara yang melemah pagi hari ini, dengan 11 saham mengalami koreksi hingga lebih dari 1% dan dua saham terkoreksi kurang dari 1%. Sedangkan dua saham sisanya cenderung stagnan.
Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
MNC Energy Investment | IATA | 85 | -4,49% |
Bumi Resources | BUMI | 129 | -3,01% |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | 2.930 | -2,98% |
Delta Dunia Makmur | DOID | 304 | -2,56% |
Bukit Asam | PTBA | 3.910 | -2,49% |
Indika Energy | INDY | 2.300 | -2,13% |
Indo Tambangraya Megah | ITMG | 37.250 | -1,84% |
Baramulti Suksessarana | BSSR | 4.100 | -1,68% |
Borneo Olah Sarana Sukses | BOSS | 62 | -1,59% |
Adaro Minerals Indonesia | ADMR | 1.260 | -1,56% |
Mitrabara Adiperdana | MBAP | 6.525 | -1,14% |
Atlas Resources | ARII | 248 | -0,80% |
Bayan Resources | BYAN | 18.925 | -0,13% |
Mitrabahtera Segara Sejahtera | MBSS | 1.065 | 0,00% |
Golden Eagle Energy | SMMT | 640 | 0,00% |
Sumber: RTI
Saham emiten batu bara Grup MNC yakni PT MNC Energy Investment Tbk (IATA) menjadi yang paling besar koreksinya pada pagi hari ini, yakni ambruk 4,49% ke posisi harga Rp 85/saham.
Selanjutnya di posisi kedua, ada saham emiten batu bara Grup Bakrie yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang ambles 3,01% ke Rp 129/saham.
Selain itu, beberapa saham batu bara berkapitalisasi pasar besar (big cap) pada pagi hari ini juga terkoreksi cukup dalam, seperti saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang ambrol 2,98%, kemudian PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang ambles 2,49%, PT Indika Energy Tbk (INDY) merosot 2,13%, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang tergelincir 1,84%.
Sedangkan untuk saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) pada pagi hari ini terpantau melemah 0,8% ke posisi Rp 18.925/saham.
Harga batu bara kembali tenggelam pada pekan lalu. Harga pasir hitam juga diproyeksi masih sulit bersinar pekan ini meskipun ada sentimen positif dari China.
Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat, harga batu bara kontrak April di pasar ICE Newcastle ditutup melemah 1,31% ke posisi US$ 195,4 per ton.
Secara keseluruhan, harga batu bara ambruk 4,33% pada pekan lalu. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan pekan sebelumnya di mana harga batu bara terbang 11,61%.
Membaiknya ekonomi China sejatinya bisa menjadi faktor penopang harga batu bara pekan ini. Namun, melemahnya permintaan dari Eropa diproyeksi masih membayangi harga pasir hitam.
Seperti diketahui, dunia menyambut positif meningkatnya aktivitas manufaktur di China. Biro Statistik Nasional (NBS) negara itu mengatakan PMI manufaktur resminya naik menjadi 52,6 pada Februari, menjadi yang tertinggi yang tidak terlihat sejak April 2012.
Aktivitas manufaktur naik pada laju tercepat dalam lebih dari satu dekade pada Februari. China merupakan konsumen terbesar batu bara sehingga pemulihan ekonomi Tiongkok menjadi sentimen positif di tingkat global.
Namun, permintaan batu bara dari Eropa yang diperkirakan turun tajam, terutama dari Jerman cenderung menghambat gerak harga batu bara.
Kebutuhan batu bara Jerman diperkirakan hanya menembus 17,07 juta ton pada Maret-Desember 2023. Angka ini turun jauh dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni 14,8%.
Sedangkan impor batu bara dari Inggris, Italia, dan Spanyol mencapai 6,8 juta ton pada Februari 2023, turun 7,5% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Jumlah tersebut terendah sejak Februari 2022.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)