Market Commentary

ARB Berjilid-Jilid, Saham 'Raja Properti' IKN Dipelototin BEI

Research - Chandra Dwi, CNBC Indonesia
09 February 2023 14:13
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten properti IKN yakni PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) hingga perdagangan sesi II Kamis (9/2/2023) lagi-lagi mendekati batas auto reject bawah (ARB), meski bursa sudah memantau pergerakan saham BSBK.

Per pukul 13:47 WIB, saham BSBK sudah ambles 4,35% ke posisi harga Rp 66/saham dan lagi-lagi nyaris menyentuh ARB.

Saham BSBK sudah ditransaksikan sebanyak 17.119 kali dengan volume sebesar 368,73 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 23,99 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya terus menurun dan saat ini mencapai Rp 1,66 triliun.

Hingga pukul 13:47 WIB, ada 23.948 lot antrian jual di order offer pada harga Rp 66/saham. Namun di order bid atau beli, tepatnya di harga Rp 65/saham, menjadi batas bawahnya hari ini menandakan saham BSBK nyaris kembali menyentuh ARB. Adapun di posisi tersebut, terdapat 157.633 lot antrian beli.

Meski sempat menguat pada perdagangan 3 Februari lalu dan koreksinya pada 27 Januari lalu yang tidak terlalu parah, namun saham BSBK lebih banyak menyentuh ARB.

Jika tidak menghitung perdagangan 3 Februari dan 27 Januari, maka sejatinya saham BSBK sudah menyentuh ARB sebanyak 10 kali.

Saham BSBK pun kini berada di bawah harga penawaran perdananya di Rp 100/saham. Adapun dari harga penawaran perdananya hingga hari ini, saham BSBK sudah terkoreksi hingga 34%.

Hingga kini, belum ada alasan jelas mengapa saham BSBK mencetak ARB berjilid-jilid hingga 10 kali. Tetapi, melihat pergerakan saham BSBK yang tidak wajar, maka Bursa Efek Indonesia (BEI) pun akhirnya memantau saham ini secara ketat per Rabu kemarin.

BEI memantaunya dengan alasan telah terjadi penurunan harga saham yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA). Pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.

Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham BSBK tersebut, bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham BSBK.

Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perseroan atas permintaan konfirmasi BEI, mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Selain itu, investor juga perlu mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)

[Gambas:Video CNBC]