Market Commentary
Duh, Saham BSBK Ambles & ARB Lagi, Sudah 5 Hari Nih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten properti IKN yakni PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) terpantau kembali ambles dan menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada awal perdagangan sesi I Rabu (1/2/2023).
Per pukul 09:10 WIB, saham BSBK sudah ambles 6,45% ke posisi harga Rp 87/saham. Bahkan, saham emiten properti IKN ini juga sudah menyentuh ARB pada awal perdagangan sesi I hari ini.
Saham BSBK sudah ditransaksikan sebanyak 1.623 kali dengan volume sebesar 181,99 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 15,83 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 2,18 triliun.
Hingga pukul 09:10 WIB, ada 328.553 lot antrian jual di order offer pada harga Rp 87/saham. Namun di order bid atau beli, belum ada lagi antrian yang tertera, menandakan bahwa saham BSBK sudah menyentuh ARB.
Diketahui, saham BSBK sudah ambles dan menyentuh ARB selama 5 hari sejak 25 Januari, meski pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu koreksinya kurang dari 1%. Namun dari perdagangan 25 Januari hingga hari ini, saham BSBK sudah ambles 25%.
Saham BSBK pun kini berada di bawah harga penawaran perdananya di Rp 100/saham. Adapun dari harga penawaran perdananya hingga hari ini, saham BSBK sudah terkoreksi 13%.
Selain karena investor masih melakukan aksi profit taking,belum diketahui penyebab pasti penurunan saham BSBK hingga hari ini. Tetapi, sektor properti di RI yang masih belum bergairah juga menghambat gerak saham BSBK hingga hari ini.
BSBK sendiri resmi melantai di bursa pada 8 November 2022. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan oleh BSBK untuk dua keperluan. Pertama, sekitar Rp 100 miliar akan digunakan untuk membeli tanah seluas kurang lebih 1,2 hektare (ha) di Kota Balikpapan dan sekitarnya.
Kedua, sisa dana yang diperoleh sekitar 90% akan dipergunakan untuk modal kerja dan sekitar 10% akan dipergunakan untuk operasional BSBK.
Sementara itu, sebesar Rp 200 miliar dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk pembayaran utang ke PT BPD Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara, dan sisa dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk modal kerja.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]