Newsletter

Wah! "Gelapnya" Dunia Ternyata Belum Hilang, Bisa Lebih Parah

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 February 2023 06:00
Jerome Powell
Foto: Reuters

Hanya dalam waktu beberapa hari saja, pelaku pasar kembali merubah ekspektasinya terkait suku bunga The Fed. Seperti disebutkan di halaman 1, pasar melihat puncak suku bunga The Fed berada di kisaran 4,75% - 5%.

Tetapi, ekspektasi tersebut kini kembali ke posisi awal, yakni 5% - 5,25%.

Hal itu terlihat dari perangkat FedWatch milik CME Group. The Fed kini diperkirakan akan menaikkan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada Maret dan Mei.

Probabilitas kenaikan 25 basis poin pada Mei saat ini sebesar 69%, melesat dari pekan lalu yang hanya 40%.

fedFoto: FedWatch, CME Group

Selain itu, probabilitas pemangkasan suku bunga pada akhir tahun nanti juga semakin mengecil.

Artinya, kebijakan moneter kini diperkirakan kembali ke proyeksi yang diberikan The Fed Desember lalu, puncaknya di 5% - 5,25% dan tidak akan dipangkas hingga 2024.

Yang mengkhawatirkan tentunya jika The Fed menaikkan suku bunga lebih tinggi lagi akibat inflasi yang bandel.

Saat ini pelaku pasar melihat ada peluang sebesar 26% The Fed menaikkan suku bunga menjadi 5,25% - 5,5% pada Juni.

Semakin tinggi suku bunga, maka "gelapnya" ekonomi dunia pada 2023 akan semakin nyata. Bahkan bisa saja lebih parah dari perkiraan sebelumnya seandainya langkah The Fed memicu capital outflow yang besar dari negara emerging market dan dolar AS menjadi sangat kuat lagi. Negara lain kemungkinan akan ikut kembali menaikkan suku bunga guna menjaga stabilitas nilai tukar dan mencegah capital outflow.

Pasar finansial dalam negeri harus kembali waspada, ada risiko IHSG, rupiah hingga SBN kembali rontok.

Bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) akan mengumumkan suku bunga hari ini, dengan prediksi kenaikan 25 basis poin menjadi 3,35%. Pasar juga akan melihat bagaimana proyeksi inflasi dari RBA, begitu juga dengan kondisi ekonomi.

Proyeksi dari RBA bisa memberikan gambaran apakah inflasi benar mulai menurun, atau penurunannya hanya sementara saja.

Sementara itu dari dalam negeri hari ini akan dirilis data cadangan devisa. Seperti diketahui pemerintah sedang gencar berupaya menarik devisa hasil ekspor (DHE) yang banyak parkir di luar negeri. Jika sukses, maka cadangan devisa akan meningkat, dan berdampak positif ke rupiah.

Stabilitas rupiah akan menjadi sangat penting untuk mengarungi 2023. Bagi investor asing stabilitas rupiah akan memberikan kenyamanan berinvestasi, sebab meminimalisir kerugian kurs. Hal ini bisa memberikan dampak positif ke IHSG dan SBN.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Simak Rilis Data Ekonomi dan Agenda Hari Ini

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular