Market Insight
Bosan Batu Bara Doang, BSML Siap Ekspansi Angkut Nikel

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pelayaran PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) fokus melakukan ekspansi ke bisnis pengangkutan nikel yang berpotensi mendongkrak laba bersih di tahun 2023.
Sebagai perusahaan shipping, BSML terus melakukan diversifikasi ke berbagai sektor terutama yang masih di lingkup komoditas seperti nikelĀ hal itu sejalan dengan program pemerintah yang akan menggenjot industri baterai listrik.
Untuk menunjang pertumbuhan bisnis, BSML menyiapkan armada kapal tambahan. Sebanyak 8 kapal angkut milik sendiri dan sisanya 8 kapal charter.
Hingga tahun 2022, jumlah kapal mencapai 13 unit, sebanyak 7 merupakan owned vessel dan 6 sisanya merupakan chartered vessel.
Perseroan juga merencanakan diversifikasi revenue. Tahun 2023, perseroan menargetkan 23% pendapatan datang dari pengiriman menggunakan kapal sendiri, 52% dari kapal charter dan 4% dari agensi dan 20% dari trading.
Pada tahun 2023, BSML akan melanjutkan fokus sebagai pelayaran terintegrasi perusahaan, yang tidak hanya fokus pada Freight Charter saja, tetapi juga memperluas bisnisnya dalam manajemen pengiriman dan distribusi bahan bakar hilir untuk tambang nikel di Kendari.
Strategi lain yang dilakukan adalah perseroan akan memotong kontrak spot dan menggantinya dengan kontrak jangka panjang dengan pembangkit listrik besar, tambang batubara hingga perusahaan mineral multinasional.
Strategi meningkatkan laba selain mendongkrak pendapatan juga dilakukan dengan melakukan efisiensi dari sisi operasional dengan menurunkan tingkat delay sehingga biaya operasional bisa ditekan.
Menurut Public Expose BSML, melalui strategi dan ekspansi bisnis nikel ini perseroan ditargetkan mampu meraup laba bersih sebesar Rp 52,4 miliar. Jika dibandingkan dengan tahun 2022, laba bersih berpotensi melesat 3,4 kali dibanding tahun 2022.
Namun dibandingkan dengan tahun 2020 saat Covid-19 melanda ketika laba bersihnya hanya Rp 470 juta, artinya laba bersih tahun 2023 berpeluang melonjak 11 kali atau 1.096%.
Dari sisi top-line, pendapatan BSML berpotensi mencapai Rp 344 miliar atau naik 56% dibandingkan dengan tahun 2022 dan tumbuh hampir 13 kali dari periode 2020 yang hanya Rp 27 miliar.
Sementara itu, pada kuartal III tahun ini perseroan mencatat kenaikan laba bersih sebesar 253% mencapai Rp 10,80 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,06 miliar. Kenaikan laba bersih ini ditopang pendapatan bersih yang juga meroket hingga 367% menjadi Rp 214,21 miliar hingga September 2022, dari periode yang sama tahun lalu Rp 45,87 miliar.
Sedangkan laba usaha juga naik signifikan 137% menjadi Rp 18,94 miliar, dari September 2021 sebesar Rp 7,99 miliar.
Pencapaian laba bersih 9 bulan ini juga sudah mencapai 247% dari laba bersih sepanjang tahun 2021 yakni Rp 4,38 miliar, sedangkan pendapatan usaha di kuartal ketiga ini juga sudah 350% di atas pencapaian pendapatan di 2021 senilai Rp 61,16 miliar.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Cuan 12 Saham Batu Bara Ini Tumpah-Tumpah, Kamu Kebagian?
(trp)