
"Angpao" Untuk Investor, China Kini Jadi Pemodal Utama di RI

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar keuangan Indonesia mencatatkan kinerja yang beragam. Indeks Harga Saham Gabungan (HIS) ditutup di zona merah. Sebaliknya, nilai tukar rupiah dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih melanjutkan tren positifnya.
Pergerakan pasar keuangan Indonesia dipengaruhi oleh sejumlah sentimen dan faktor. Di antaranya adalah pengumuman data investasi kuartal IV-2022, ambruknya harga batu bara, kebijakan suku bunga di Amerika Serikat (AS), serta pelonggaran di China.
Selengkapnya mengenai sentimen pasar akan dibahas di halaman 4 dan 5 artikel ini.
Pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (24/1/2023), IHSG ditutup melemah 14,077 poin atau 0,20% ke posisi 6.860,85. Pelemahan kemarin menjadi pembalikan arah setelah IHSG ditutup menghijau pada Jumat pekan lalu.
IHSG sempat diangkat ke 6.906,79 saat awal perdagangan. Namun setelah itu IHSG lanjut terkoreksi dan berakhir dengan pelemahan 0,36% di 6.850,26 di sesi I. IHSG mencoba rebound di sesi II akan tetapi tidak terlalu tinggi.
Sebanyak 275 saham menguat, 250 saham melemah sementara 191 bergerak stagnan. Nilai perdagangan yang tercatat kemarin mencapai Rp 8 triliun dan melibatkan 23,1 miliar saham. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 156,08 miliar di semua pasar.
Sektor yang menguat di antaranya adalah bahan baku, teknologi, dan transportasi. Adapun sektor yang membukukan pelemahan adalah energi, industri, kesehatan, keuangan, properti, dan infrastruktur.
Beberapa saham yang paling aktif diperdagangkan adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bumi Resources Minerals (BRMS), dan PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO).
Melemahnya harga batu bara membuat sektor energi melemah 0,35% dan saham emiten komoditas tersebut jeblok.
Seperti diketahui, harga batu bara ambruk 12% dalam empat hari (18-23 Januari 2023) dan terlempar dari level psikologis US$ 300 per ton pada Senin (23/1/2023).
Saham PT Bayan Resources (BYAN) jatuh 3,2%, saham PT Adaro Nergy Indonesia (ADRO) melemah 1,2%, saham PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) turun 2,2%, dan saham PT Bukit Asam (PTBA) melandai 0,8%.
Pergerakan IHSG gagal mengikuti laju bursa Asia. Saham Jepang dan Australia ditutup di zona hijau pada Selasa (24/1/2023), di tengah prospek cerahnya kinerja keuangan emiten pada tahun 2022.
Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup melonjak 1,46% ke posisi 27.299,199 dan indeks ASX 200 Australia berakhir menguat 0,44% menjadi 7.489,8.
Sementara untuk pasar saham China, Hong Kong, Korea Selatan, dan Singapura pada hari ini masih belum dibuka karena masih libur Imlek 2022.
Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah masih perkasa di hadapan dolar AS. Rupiah mengakhiri perdagangan di Rp 14.885/US$, melesat 1,23% di pasar spot.
Posisi rupiah kemarin adalah yang terkuat sejak 13 September 2022 atau empat bulan terakhir. Dengan berada di kisaran Rp 14.885/US$1 maka artinya rupiah kembali ke level Rp 14.000 untuk pertama kalinya sejak 21 September 2022.
Rupiah perkasa setelah dolar AS terus melemah. Indeks dolar pada perdagangan kemarin bergerak di kisaran 102,1. Posisi tersebut ada di level terendah dalam tujuh bulan terakhir.
Dolar AS anjlok karena investor semakin optimis jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan mulai mengendurkan kebijakan moneternya.
Polling CME Group Data menunjukkan kemungkinan The fed menaikkan suku bunga 25 bps kini mengarah 100%.
Sebagai catatan, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 425 bps sejak Maret 2022 menjadi 4,25-4,50%.
The Fed menaikkan suku bunga secara agresif sebesar 75 bps pada periode Juni, Juli, September, dan Oktober 2022. Kenaikan suku bunga diturunkan sebesar 50 bps pada Desember 2022.
The Fed akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 31 Januari-1 Februari 2023.
Catatan positif juga ditorehkan pasar SBN. Obligasi pemerintah semakin diburu investor yang ditandai dengan terus melandainya yield atau imbal hasil.
Pada perdagangan Selasa (24/1/2023), imbal hasil SBN tenor 10 tahun juga melandai ke kisaran 6,62%.
Posisi tersebut melandai dibandingkan pada Jumat pekan lalu di angka 6,63 %. Level yield SBN tenor 10 tahun saat ini adalah yang terendah sejak awal Maret 2022 atau 10 bulan terakhir.
Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street ditutup beragam. Indeks Dow Jones ditutup di zona hijau sementara indeks Nasdaq dan S&P 500 berakhir di zona merah.
Indeks Dow Jones menguat 104,4 poin atau 0,31% ke posisi 33.733,96. Indeks S&P 500 melemah 2,86 poin atau 0,07% ke 4.016,95 sementara Nasdaq turun 30,14 poin atau 0,27% ke posisi 11.334,27.
Perdagangan sejumlah saham di bursa New York (NYSE) sempat terhenti sesaat setelah pembukaan.
Persoalan teknis disinyalir menjadi sebab dari terhentinya perdagangan sekitar 80 saham. Termasuk di dalamnya adalah saham Walmart, Mastercard, McDonalds, Uber, Wells Fargo, Visa, Exxon Mobil, dan Nike.
Pihak NYSE sudah melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Namun, mereka enggan memberi penjelasan lebih lanjut.
Persoalan teknis juga pernah terjadi pada 8 Juli 2015 dan membuat perdagangan di bursa New York terhenti selama beberapa jam.
Tidak kompaknya bursa Wall Street pada penutupan perdagangan Selasa (24/1/2023) bertolak belakang dengan sehari sebelumnya di mana semua indeks menghijau.
Indeks ditutup beragam karena earning atau laporan kinerja keuangan perusahaan sejauh ini banyak yang berbeda dari ekspektasi analis.
Dari 72 perusahaan di indeks S&P yang sudah merilis laporan keuangan mereka, 65% ada di atas konsensus.
General Electric telah melaporkan jika pendapatan mereka naik 7,7% pada 2022 dan di atas ekspektasi pasar menjadi US$ 21, 8 miliar.
Pendapatan Microsoft juga melebihi ekspektasi pasar. Pada kuartal II-2023 (berakhir di Desember 2022), pendapatan Microsoft mencapai US$ 52,75 miliar, di atas ekspektasi pasar yakni US$ 52,94 miliar.
Analis memperkirakan kinerja keuangan perusahaan indeks S&P akan melandai 2,9% dibandingkan kuartal sebelumnya. Pendapatan juga diperkirakan akan lebih rendah 1,6% dibandingkan forecast pada 1 Januari 2023.
"Laporan keuangan belum membawa pasar kondisi bear atau bull. Namun, kami mengakui ada kegelisahan di antara investor, terutama mengenai kapan The Fed akan mengakhiri kenaikan suku bunga," tutur chief investment officer dari NovaPoint, Joseph Sroka, dikutip dari Reuters.
Indikator perekonomian masih menunjukkan data yang saling bertolak belakang. Inflasi AS melandai pada Desember 2022 menjadi 6,5% (yoy).
Namun, data lain seperti tenaga kerja menunjukkan ekonomi AS masih panas dan melaju kencang. Selasa (24/1/2023), S&P Global merilis flash atau perkiraan PMI Manufacturing untuk Januari.
Data S&P Global menunjukkan PMI Manufacturing AS meningkat menjadi 46,6 pada Januari 2023, dari 46,2 pada Desember 2022. PMI jauh di atas ekspektasi pasar tetapi masih dalam fase kontraksi.
"Kita tengah berada di lereng jalan dalam sebuah siklus earning. Minggu depan diharapkan lebih banyak informasi tentang bagaimana arah pasar ke depan," imbuhnya.
Kamis (26/1/2023), AS akan merilis data pertumbuhan ekonomi mereka. Data ini akan menjadi salah satu pertimbangan The Fed dalam rapat FOMC pada 31 Januari-1 Februari mendatang.
Untuk perdagangan hari ini, investor perlu mencermati sejumlah sentimen. Tidak ada data atau agenda besar perekonomian yang akan dirilis atau digelar hari ini.
Namun, sejumlah sentimen baik dari dalam negeri atau luar negeri masih bisa menggerakkan pasar keuangan Indonesia. Sentimen dari dalam negeri di antaranya adalah data realisasi investasi.
Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi di Tanah Air sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun.
Penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 552,8 triliun atau tumbuh 23,6% dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 654,4 atau naik 44,2% dari tahun 2021.
Untuk kuartal IV-2022, realisasi investasi menembus Rp 314 triliun atau naik 30,3% (year on year/yoy). PMA tercatat Rp 175,2 triliun sementara PMDN tercatat Rp 139,6 triliun.
Catatan luar biasa pada PMA adalah melesatnya China sebagai investor asing terbesar pada kuartal IV-2022. Tiongkok menggeser Singapura yang selama bertahun-tahun menjadi investor terbesar dalam satu kuartal.
Pengecualian terjadi pada kuartal IV-2019 di mana China juga secara mengejutkan menjadi investor terbesar pada kuartal tersebut.
"Nampaknya China akan semakin berperan besar ke depan. Indonesia tengah fokus ke program hilirisasi dan mereka tertarik dengan program tersebut," tutur Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah kepada CNBC Indonesia.
Secara keseluruhan tahun 2022, Singapura masih menjadi investor terbesar RI dengan nilai investasi menembus US$ 13,3 miliar. Disusul kemudian dengan China, Hongkong, Jepang, dan Malaysia.
Nilai investasi China pada 2022 menembus US4 8,2 miliar pada 2022 naik 156% dibandingkan pada 2021 yang mencapai US$ 3,2 miliar.
Investasi China baru melonjak dalam empat tahun terakhir. Pada 2013, total investasi China hanya menembus US$ 297 juta yang menempatkan mereka pada posisi 12 investor terbesar di Indonesia.
Pada 2015, China naik ke peringkat ke-9 dengan investasi US$ 628 juta hingga mencapai posisi ketiga pada tahun 2017.
Besarnya investasi China pada 2022 semakin menguatkan posisi Tiongkok dalam peta perekonomian Indonesia. Negara Tirai Bambu selama bertahun-tahun juga sudah menjadi mitra dagang terbesar bagi Indonesia.
Dengan posisi yang semakin kuat maka perkembangan di China tentu harus diikuti. Salah satunya adalah seberapa besar dampak pelonggaran kebijakan Covid China berpengaruh ke pasar keuangan RI.
Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pembukaan China akan berdampak besar ke pertumbuhan global.
"Pembukaan kembali China akan mendorong pertumbuhan global," Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam diskusi panel di World Economic Forum 2023 di Davos, Swiss, dikutip dari CNBC International, Selasa (24/1/2023).
Sentimen lain yang bisa menggerakkan IHSG pada hari ini adalah prospek perekonomian Indonesia serta ekspektasi pasar mengenai kebijakan The Fed.
Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Desember 2022 tercatat sebesar Rp8.525,5 triliun atau tumbuh 8,3% (yoy).
Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan November yakni 9,5%. Perlambatan pertumbuhan pada Desember jarang terjadi mengingat konsumsi masyarakat biasanya melonjak pada akhir tahun.
Perlambatan M2 ini bisa menjadi sinyal jika laju konsumsi masyarakat tengah menurun.
Namun, pergerakan di sektor kredit perbankan justru sebaliknya. BI mencatat penyaluran kredit pada Desember 2022 tumbuh 11,0% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan 10,9% bulan sebelumnya.
Secara keseluruhan, prospek pertumbuhan ekonomi 2022 masih baik. Hal ini tercermin dari penjualan listrik. PT Perusahaan Listrik negara (PLN) mengatakan penjualan kumulatif PLN sampai dengan November 2022 mencapai 250,4 Terawatt Hour (TWh) atau tumbuh sebesar 6,61% (yoy)
Sentimen lain yang bisa dipertimbangkan investor adalah wacana mengenai perombakan kabinet atau reshuffle juga masih kuat dan bisa mempengaruhi pergerakan pasar. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk menunggu rencana ini.
"Tunggu," kata Jokowi saat ditanya mengenai rencana reshuffle pada 1 Februari 2023, di Proyek Sodetan Kali Ciliwung - Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur, Selasa (24/1/2023).
Dari luar negeri, ekspektasi pasar mengenai kebijakan The Fed akan menjadi fokus investor. The Fed akan menggelar rapat FOMC pekan depan dan ekspektasi pasar kini mengarah kepada kenaikan suku bunga yang lebih kecil.
Polling CME Group Data menunjukkan kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga 25 bps kini mengarah 100%. Pada Desember 2022, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 bps.
Indikator ekonomi dari luar negeri yang akan diumumkan hari ini di antaranya indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) Inggris untuk Desember. AS hari ini akan mengumumkan data penjualan rumah MBA Purchase untuk pekan ketiga Januari 2023.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya IHSG memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 6714 - 6921.
Menurutnya, belum terlalu terlihat ada yang menonjol untuk dapat menjadi booster terhadap pola gerak IHSG,
"Perkembangan pergerakan IHSG terlihat kembali pada area konsolidasi wajar pasca mengalami kenaikan pada beberapa waktu sebelumnya, peluang kenaikan terlihat sudah cukup terbatas," tutur William dalam analisanya.
Berikut beberapa data ekonomi penting yang akan dirilis hari ini:
* Australia akan mengumumkan data inflasi kuartal IV-2022 (07: 30 WIB)
* Inggris akan mengumumkan indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) untuk Desember (14:00 WIB)
* Amerika Serikat akan mengumumkan data penjualan rumah MBA Purchase untuk Januari ( 19:00 WIB).
Berikut agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:
* RUPS PT Bank IBK Indonesia (AGRS)
* RUPS PT Bank Pembangunan Daerah Banten/BEKS (pukul 10:00 WIB)
* RUPS PT Sariguna Primatirta /CLEO ( pukul 10:00 WIB)
* RUPS Rencana Kokoh Inti Arebama /KOIN (pukul 10:00 WIB)
* Tanggal distribusi HMETD PT Batavia Prosperindo Trans (BPTR)
Terakhir, berikut adalah sejumlah indikator perekonomian nasional:
Indikator | Tingkat |
Pertumbuhan Ekonomi (Q III-2022 YoY) | 5,72% |
Inflasi (Desember 2022) YoY) | 5,51% |
BI 7 Day Reverse Repo Rate (Januari 2023) | 5,75% |
Defisit Anggaran (per Desember APBN 2022) | (2,38% PDB) |
Surplus Transaksi Berjalan (Q III-2022) | 1,30% PDB |
Defisit Neraca Pembayaran Indonesia (Q III-2022) | (US$ 1,3 miliar) |
Cadangan Devisa (Desember 2022) | US$ 137,2 miliar |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae) Next Article Kekuatan Oktober sebagai "Bear Killer" Pudar, IHSG Aman?