Market Commentary

Ada Antrian Beli 888.888 Lot Saham CBRE, Tanda Apa Nih?

Research - Tim Riset, CNBC Indonesia
24 January 2023 07:40
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten shipping yakni PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) ditutup di zona hijau pada perdagangan Jumat (20/1/2023) akhir pekan lalu.

Saham CBRE ditutup menguat 0,74% ke posisi Rp 136/saham. Nilai transaksi saham CBRE pada Jumat pekan lalu mencapai Rp 35,56 miliar dengan volume transaksi sebesar 260,57 juta lembar saham dan ditransaksikan sebanyak 15.172 kali.

Ada yang unik di saham CBRE, di mana pada order bid atau beli, terdapat 888.888 lot antrian di harga Rp 136/saham. Menurut beberapa trader yang memiliki saham CBRE, hal ini menandakan bahwa 'bandar' sedang mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.

Trader tersebut mengatakan bahwa sang 'bandar' sedang memanjatkan doa dan harapannya dalam visual kode angka cantik '8' yang artinya kemakmuran.

Dalam istilah mandarin, angka delapan dilafalkan dengan Ba dan sangat mirip dengan Fa yang berarti kemakmuran. Dalam kasus jumlah bid di saham CBRE tersebut, menandakan bahwa antrian tersebut tidak memiliki ujung, menandakan dari sebagian trader bahwa kesuksesan yang terus mengalir tanpa henti.

Namun, hal ini belum dikatakan secara pasti maksud dari jumlah antrian tersebut, apakah memang disengaja atau tidak. Namun, saham CBRE berhasil rebound setelah selama dua hari sebelumnya sempat ambles dan sentuh batas auto reject bawah (ARB).

Sebelumnya, juga ada isu dari sumber yang dekat dengan pihak perusahaan menyebutkan bahwa emiten yang dikendalikan oleh 'lingkaran' Happy Hapsoro ini akan kedatangan investor asal Singapura.

"Kita akan kedatangan investor raksasa dari Singapura" Ujar sumber yang tidak ingin namanya disebutkan tersebut.

Ketika ditanya bagaimana skema masuknya investor tersebut apakah melalui rights issue atau private placement, pembelian dari existing shareholder, atau melalui pembelian di pasar sekunder, sumber tersebut mengaku aksi korporasi masih digodok bersama investor.

"Ini belum bisa kita disclose karena masih kita diskusikan bersama pihak investor." Jawab sumber tersebut.

Rumor mengenai aksi korporasi di tubuh CBRE memang sudah tercium oleh para investor melalui press release perseroan yang diterbitkan pasca melantai perdana.

Mengacu pada press release perusahaan, CBRE bersiap untuk melakukan aksi korporasi lanjutan setelah sukses melaksanakan IPO dan meraih pendanaan sebesar hampir Rp 80 miliar.

"Melihat antusiasme investor yang tinggi, ke depan aksi korporasi perseroan tidak hanya akan berhenti di penawaran perdana saja dan manajemen akan selalu mengedepankan sistem tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik dalam menjalankan perseroan." tulis perseroan dalam rilis resminya.

CBRE sendiri baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 9 Januari 2023 di harga Rp 108/unit dan mengumpulkan dana Rp 79,7 miliar dengan menggunakan RHB Sekuritas sebagai underwriter-nya.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)

[Gambas:Video CNBC]