
Saham CBRE Geng Suami Puan ARB Berjilid Setelah ARA Dua Hari

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) terpantau ambles dan menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Kamis (12/1/2023).
Per pukul 10:24 WIB, saham CBRE ambles 6,59% ke posisi Rp 170/saham. Bahkan, saham CBRE sudah menyentuh ARB pada perdagangan sesi I hari ini.
Hal ini menjadi posisi kebalikan dari perdagangan perdananya dan perdagangan kedua setelah melantai di bursa. Diketahui, saham CBRE sudah ambles dan menyentuh ARB sejak perdagangan hari ketiga yakni kemarin, di mana saham CBRE kemarin ditutup ambles 6,67%.
Di hari keempat setelah listing, saham CBRE bergerak di rentang Rp 170-179 per saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 1.274 kali dengan volume sebesar 10,96 juta lembar dan nilai transaksinya mencapai Rp 1,86 miliar.
Investor sepertinya langsung merealisasikan keuntungannya di saham CBRE setelah saham tersebut mencetak ARA sebanyak 2 kali.
Selain itu, amblesnya harga batu bara acuan dunia juga turut membebani saham CBRE pada hari ini. Meski CBRE merupakan saham shipping, tetapi amblesnya harga batu bara juga dapat mempengaruhi pergerakan saham CBRE.
Sebelumnya pada perdagangan Rabu kemarin waktu setempat, harga batu kontrak Februari di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 335,25 per ton. Harganya ambruk 7,1% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.
Harga tersebut adalah yang terendah sejak 17 November 2022 atau hampir dua bulan lebih.
Untuk diketahui, CBRE merupakan salah satu dari jajaran emiten yang melantai di bursa di awal tahun. CBRE bergerak di sektor shipping yang terafiliasi dengan menantu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yaitu Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro.
Dalam aksi korporasinya, CBRE akan melepas 738 juta saham baru atas nama setara dengan 16,26% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Setiap 1 saham CBRE dihargai Rp 108 sehingga pendanaan yang diperoleh mencapai Rp 79,7 miliar.
Sebanyak 40% dari pendanaan akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure) dan sisanya untuk modal kerja.
Dalam dua hari perdagangan dan sejak IPO, nilai kapitalisasi pasar CBRE telah melesat 80,6% menjadi Rp 884,91 miliar. Antusiasme pelaku pasar terhadap CBRE masih tinggi setelah mengalami kelebihan pemesanan (oversubscribed) sebanyak 140 kali saat penawaran perdana saham (IPO).
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)