
List Sahamnya Ngeri, Saham CBRE ARA Setelah Listing

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham baru emiten angkutan laut yakni PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) terpantau sudah melesat dan menyentuh batas auto reject atas (ARA) pada perdagangan perdananya Senin (9/1/2023).
Per pukul 09:30 WIB, saham CBRE melejit 34,26% ke posisi harga Rp 145/saham. Alhasil, saham CBRE sudah menyentuh ARA pada pagi hari ini.
Saham CBRE resmi melantai di bursa pada hari ini, di mana perseroan melepas 738 juta saham baru atau setara dengan 16,26% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Setiap satu saham CBRE dihargai Rp 108, sehingga pendanaan yang diperoleh mencapai Rp 79,7 miliar.
Dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 40% dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum akan digunakan oleh Perseroan untuk mendukung rencana pembiayaan Belanja Modal atau Capital Expenditure (Capex) berupa penambahan satu set kapal Tug & Barge dengan ukuran 300 ft.
Perseroan menilai rencana penambahan armada ini sebagai langkah Perseroan dalam memperbaiki kinerja operasional. Adapun rencana penambahan kapal akan dilakukan dengan pembelian dari pihak ketiga dan bukan merupakan afiliasi dari Perseroan.
"Sampai dengan informasi ini diterbitkan, Perseroan saat ini belum melakukan perjanjian/perikatan apapun dengan pihak ketiga atas rencana pembelian kapal tersebut," ungkap Direktur Utama CBRE, Suminto Husin Giman.
Selanjutnya, sekitar 60% akan digunakan oleh untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional perseroan secara umum. Kegiatan operasional yang dimaksud termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan bakar kapal, sewa/charter kapal, serta biaya-biaya lainnya yang timbul untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan.
Sedangkan dana yang diperoleh dari Pelaksanaan Waran Seri I selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dalam rangka mendukung kegiatan operasional Perseroan secara umum. Kegiatan operasional yang dimaksud termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan bakar kapal, sewa/charter kapal, serta biaya-biaya lainnya yang timbul untuk menunjang kegiatan operasional perseroan.
Proses Penawaran Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) CBRE sebelumnya sempat mengalami kelebihan pesanan (oversubscribed) terpusat sebanyak 140 kali. Terdapat lebih dari 50.000 investor yang memesan IPO CBRE baik investor institusi hingga investor ritel yang berstatus asing maupun lokal.
"Perseroan menilai oversubscribed terjadi karena investor yang antusias terhadap prospek cerah perusahaan yang bergerak di sektor industri angkutan laut, mengingat sektor ini sedang bersinar karena adanya commodity boom yakni kenaikan harga-harga komoditas global dimana sektor ini diprediksikan akan tetap cerah di tahun 2023," ungkapnya.
Dari orderbook-nya, tercatat sudah ada 624.590 lot transaksi saham CBRE hingga pukul 09:30 WIB. Adapun secara terperinci, sudah ada 1,67 juta lot antrian pada order bid atau beli di harga Rp 145/unit. Sedangkan di order offer atau jual, belum tertera kembali antrian, menandakan bahwa saham CBRE sudah menyentuh ARA.
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)